"Marsha...."
Marsha menoleh kebelakang, Bu Feni mengangkat tangan nya memberi isyarat agar Marsha menghampirinya.
"Ada yang mau saya bicarakan, ke ruangan saya ya" pinta Bu Feni.
Marsha hanya menurut, ia mengekor Bu Feni ke ruangan nya. Tampak nya ini serius terlihat dari tatapan Bu Feni pada berkas-berkas di tangan nya.
"Spp mu bulan ini belum di bayar Marsha"
Marsha memejamkan matanya, ternyata ancaman ibunya benar-benar nyata, bahkan beliau sama sekali terlihat sudah tak peduli dengan pendidikan Marsha.
"Tolong segera beritahu orang tua kamu ya, karena sebentar lagi ujian semester dan kamu ga bisa ikut kalau masih ada tunggakan Spp" tutur Bu Feni.
Marsha hanya mengangguk tanpa berkomentar apapun. Ia pamit dengan sebuah kertas di tangan nya.
Tapi gengsi nya terlalu tinggi, engga sekali Marsha kembali pulang dan memohon pada ibunya untuk mengembalikan semua fasilitas nya.Duk..
"Aw.."
Marsha memekik sambil mengusap kening nya yang terasa sakit.
"Eh kak maaf, aduh kakak gpp?"
Marsha sebenarnya kesal tapi ia sadar jika kejadian ini adalah murni kesalahan nya yang melamun saat berjalan.
Marsha memperhatikan nama yang tertera di seragam gadis di hadapan nya.
"Anak baru?" Tanya Marsha karena merasa asing dengan nama dan wajah gadis ini.
Gadis itu tersenyum dan mengangguk.
"Aku Raisa kak, aku lagi cari kantor guru soalnya..."
Ucapan Raisa terhenti saat Marsha langsung menunjuk sebuah pintu tepat di belakang nya.
"Oke makasih kak"
Tak ada jawaban dari Marsha, ia hanya mengangguk dan langsung pergi begitu saja.
****
"Nih.. minum dulu"
Zee menoleh melihat sebotol air mineral di hadapan nya lalu tersenyum dan meneguk air itu hingga menyisakan setengah.
"Makasih Cel" ucap Zee lalu kembali mengecek daftar lomba dan pemenang yang ada di tangan nya.
"Inget kesehatan, jangan capek-capek" ucap Ashel lagi.
"Iyaa Cel, aku juga banyak yang bantu kok, ga kerja sendirian"
"Ekhem.."
Marsha menatap Ashel dengan tatapan dingin nya, sementara Zee tersenyum melihat Marsha kini ada di hadapan nya.
"Jangan mesra-mesraan berdua, nanti jadi fitnah" ucap Marsha yang langsung di balas tatapan malas oleh Ashel.
"Lo bukan anak osis, ngapain lo di ruang osis?" tanya Ashel yang lebih tidak terima di ganggu oleh Marsha.
"Suka-suka dong, Zee aja ga masalah, iya kan?" Marsha memeluk lengan Zee dan tentu itu langsung menjadi pusat perhatian Ashel, ada rasa tak suka di dalam hatinya melihat Zee dekat dengan Marsha.
Tok..tok..
Ketiganya melihat kearah pintu, terlihat Jessie dan Raisa masuk.
"Zee, ini Raisa.. dia anak baru disini, dan bu Feni nyuruh aku buat liatin seisi sekolah ke Raisa"
Zee mengangguk, lalu menghampiri Jessie dan Raisa.
"Pindahan dari mana? Kok mepet banget masuk nya di semester ini" tanya Zee
