"ini rumah nenek, aku tinggal cuma berdua dengan nenek" ucap Christy setelah sampai di rumah sederhana dengan banyak tanaman bunga dan buah di halaman nya.
Zee hanya mengangguk lalu pintu punterbuka, seorang wanita tersenyum dengan rambut yang mulai memutih, ia terlihat berbinar menyambut cucunya."Kenapa baru pulang Toya, nenek udah masak sup kesukaan kamu loh" ucap sang nenek setelah memeluk Christy. Zee terlihat meringis saat melihat Christy memejamkan matanya ketika di peluk, ia paham jika Christy sedang mencoba menahan sakit di tubuhnya.
"Ia tadi kan ada ekskul nek, oh iya ini Zee nek, temen Toya"
"Waah tumben kamu bawa temen ke rumah, cantik nya" ucap nenek Christy sambil mencubit gemas dagu Zee.
"Wajah kamu rasanya familiar" ucap sang nenek membuat Christy mulai memperhatikan Zee.
"Mirip siapa nek?" Tanya Zee
"Mirip nenek waktu muda haha, sudah ayok masuk, kita makan bareng"
Zee dan Christy pun tertawa sambil mengikuti langkah nenek nya untuk masuk.
Mereka makan bersama dan setelah masalah bertubi-tubi menghampirinya kini Zee kembali bisa tertawa tanpa beban lagi, disini Zee merasa hangat, suasana sederhana yang entah kenapa sangat nyaman di hatinya."Zee tolong ambilkan sabun itu" pinta Christy yang saat ini tengah mencuci piring berdua dengan Zee.
"Ini Toya"
Mendengar Zee menyebutnya seperti itu membuat mata Christy langsung menatap tajam kearah nya.
"Itu cuma panggilan dari nenek yang ga boleh di sebut siapapun" tegas Christy tapi Zee hanya menanggapinya dengan cibiran.
"Toya..toya..toya.."
"Ish.. aku pukul nih!"
"Waah nek! Cucunya nih!" Teriak Zee yang semakin membuat Christy geram padanya.
"Toya tu lucu kali, ya udah gini deh.. kamu panggil aku Zoya, nenek juga boleh panggil aku Zoya, aku kan sekarang cucuk nenek juga, iya ga nek?" Zee berteriak lagi membuat Nenek tersenyum menanggapinya.
"Iya Zoya cucuk nenek" sahut nenek
Zee semakin tersenyum lebar sementara Christy tampaknya sedikit kesal karena cinta nenek akan terbagi setelah ini.
"Nih nenek buatin wedang jahe buat kalian" nenek menaruh dua cangkir di atas meja. Christy dan Zee yang sudah mencuci piring pun langsung menghampirinya dan meminum wedang itu secara berbarengan.
"Loh kalian sama kalau minum bibir gelas nya di usap dulu" Nenek terkekeh melihat Zee dan Christy melakukan gerakan yang sama, sementara Zee dan Christy hanya saling pandang dan tak terlalu memandang itu sesuatu yang aneh.
Sebelum malam semakin larut Zee pamit pulang pada Nenek dan Christy. Beruntung ternyata rumah mereka tidak terlalu jauh jadi Zee berjalan kaki saja untuk sampai di rumah nya.
Saat sampai, pandangan Zee berubah sendu,ia melihat Marsha yang tengah tertidur dengan posisi duduk di kursi rotan.
Zee berjalan lagi menghampirinya, membuka kunci pintu lalu kembali memperhatikan Marsha.Zee menepuk pelan bahu Marsha.
"Bagun" ucap Zee, ada rasa tak tega di hatinya, tapi Marsha bisa jadi sasaran empuk nyamuk-nyamuk disini jika terus tidur di luar.
Marsha mengerjapkan matanya, ia sedikit kaget melihat lagit yang gelap lalu melihat Zee yang masih menggunakan seragam nya.
"Kamu kok baru pulang" tanya Marsha.
Zee tak menghiraukan nya dan berjalan masuk kedalam rumah. Marsha hanya mengekor sesekali menguap.
"Pulang, ini udah malam" ucap Zee.