20

2.9K 286 14
                                    

Shani berjalan dengan anggun menuruni tangga, ini masih sangat pagi bahkan ia saat ini masing mengenakan baju tidur berwarna silver yang terlihat mewah saat di pakai oleh nya.

Di bawah sudah ada Gita yang berdiri menunggunya di dekat pintu.

"Pagi Git" sapa Shani pada orang kepercayaan nya itu.

Gita hanya tersenyum dan membungkukkan kepalanya memberi hormat pada Shani.

"Ayok sini, kamu pasti belum sarapan kan?, kamu itu udah sama aku dari sebelum aku menikah Git, jangan sungkan" ucap Shani sambil menuangkan susu di dua gelas, untuk nya dan juga Gita.

Masih dengan sopan Gita menghampiri Shani dan ikut duduk di meja makan bersama Shani, hal yang biasa mereka lakukan untuk sarapan atau makan bersama tapi Gita tetap akan melakukan nya jika Shani yang mengajaknya.

"Apa aku ada jadwal hari ini?" Tanya Shani sambil memotong kecil roti lapis dan memakan nya sedikit demi sedikit.

"Hari ini hanya ada meeting beberapa" jawab Gita.

"Batalkan semua, hari ini aku akan menemani Raisa di rumah sakit"

Gita mengangguk paham lalu melanjutkan makan nya lagi, sementara Shani kini tengah tersenyum, terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu yang menarik untuk nya.

****

"Ini murni kecelakaan tapi kenapa harus bersikap seolah-olah kamu bertanggung jawab soal kejadian ini"

Marsha protes dengan Zee yang pagi-pagi sekali memilih untuk pergi menjenguk Raisa.

"Raisa nyelamatin aku Sha, aku berhutang nyawa sama dia" jawab Zee

Saat ini mereka berdua tengah sarapan berdua di meja makan, Zee sudah berpakaian rapi di hari libur ini membuat Marsha sedikit kesal karena secara tidak langsung Raisa telah menyita waktu nya bersama Zee.

"Lebih baik kamu ikut, gimana?" Usul Zee

"Ga mau, ngapain aku liat dia manfaatin situasi buat deketin pacar aku"

Zee tersenyum gemas, rupanya Marsha sangat pencemburu, sisi lain dari sikap nya yang selalu terlihat dingin kepada orang lain.

"Pulang dari rumah sakit, aku ajak kamu ke suatu tempat, mau ga?" Zee masih berusaha untuk membujuk Marsha.

"Kemana?" Tanya Marsha

"Tempat yang bagus bangeet"

"Oke"

Zee tersenyum lebar, disaat seperti ini ia memang melihat sisi lain dari seorang Marsha.

****

Praanggg....

Piring tak berdosa itu terlempar begitu saja hingga makanan diatas nya berhamburan di lantai.
Setelah tau kalau ia tak bisa berjalan, Raisa berubah menjadi seperti ini, pemarah dan sulit untuk di kendalikan.

Zee yang baru saja masuk langsung terpaku menatap lantai yang berserakan dan Raisa yang menangis histeris di tahan oleh 2 orang wanita yang mungkin itu suruhan Shani untuk menjaga nya.

Zee langsung menghampiri Raisa dan meraih tubuhnya kedalam pelukannya. Raisa tak berontak, ia hanya menangis.

"Aku ga bisa jalan kak Zee" ucap Raisa di sela isak tangis nya.

"Siapa bilang? Kaki kamu cuma butuh istirahat, kamu bisa jalan lagi nanti"

"Engga kak engga!!"

Shani yang baru saja datang bersama Gita pun cukup kaget melihat kondisi kamar Raisa yang sangat berantakan.

AludraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang