"ga usah Cel"
Zee menyandarkan tubuhnya pada pohon. Suasana sekolah sudah mulai sepi hanya tinggal Zee dan Ashel yang kini sedang duduk di taman sekolah.
"Aku yakin mama ku mau kok bantu biayain sekolah kamu sampai lulus nanti, Zee.. tinggal satu tahun lagi dan.."
"Aku bisa cari kerja"
"Kerja dimana? Bahkan untuk lulusan SMA aja susah cari kerja dan kamu cuma punya ijazah smp, belum lagi tempat mana yang mau memperkerjakan karyawan cuma di jam pulang sekolah"
Ashel terlihat kesal, Zee memang keras kepala soal pendirian nya, sejak dulu selalu itu yang membuat mereka sering berselisih paham.
"Pasti ada, aku bisa kerja apapun.. lagi pula setelah lulus pun aku harus langsung cari kerja kan Cel, itung-itung latihan supaya nanti ga kaget di dunia kerja"
Zee kembali tersenyum, tapi Ashel tau itu hanya untuk menutupi kesedihan nya.
"Hmm.. kakak sepupu ku punya cafe Zee, kalau kamu mau ayok aku antar kesana" ucap Ashel
"Serius?? Mau banget Cel"
"Ya udah yuk, nanti keburu sore"
Dengan wajah yang berseri Zee bangun dan bergegas untuk pergi bersama Ashel.
Tapi rupanya di parkiran Marsha masih menunggu Zee, ia berdiri bersandar di mobil nya dengan jemari yang terus memutar kunci."Kamu kok belum pulang?" Tanya Zee
"Nunggu kamu lah" jawab Marsha sambil berjalan mendekati Zee, ia melipat kedua tangan nya dengan tatapan lurus menatap tangan Zee dan Ashel yang bergandengan.
Sadar akan itu Ashel langsung melepaskan tangan Zee.
"Tapi aku ada urusan sama Ashel, jadi ga akan langsung pulang"
"Kemana? Ngapain?"
Zee dan Ashel saling tatap, ia bingung karena tak mau Marsha tau soal masalahnya.
"Ada urusan Sha.. kamu pulang duluan aja ya"
"Enak banget nyuruh pulang, aku nunggu loh dari tadi" sepertinya Marsha mulai terbawa dengan suasana, entah kapan terakhir Marsha semarah ini pada Zee.
"Aku kan ga minta kamu nunggu Sha.."
"Kok... Ish.. ya udah" Marsha berbalik dan berjalan cepat menuju mobil nya.
"Kamu kok ngomong gitu Zee, Marsha pasti ngerasa ga dihargai kalau gitu"
Zee menghela nafas nya, mau tak mau ia harus mengejar Marsha sekarang.
"Apa sih!" Marsha menghempas kasar tangan Zee yang berhasil menahan tangan nya
Sepertinya Zee benar-benar melakukan kesalahan yang fatal.
"Maaf, aku ga maksud menyinggung kamu tapi aku beneran lagi ada urusan sama Ashel"
"Ya udah sana!"
"ga usah pake marah dong Sha"
"Zee pergi nya besok-besok aja ya, ini juga udah sore banget.. aku duluan ya"
"Eh.. tapi.."
Percuma saja, Ashel sudah terlanjur pergi, ia hanya tak mau Marsha salah paham padanya.
Marsha masuk ke dalam mobil nya dan bersiap untuk pergi.
"Eh.. kamu kok ninggalin aku"
"Tuh..tuh.. kejar sana minta pulang bareng"
"Shaaa..."
Marsha menancap gas mobil nya begitu saja dan meninggalkan Zee yang hanya bisa pasrah saat ini.