30

2.4K 268 10
                                    

"mama belum pulang?" Tanya Marsha pada Viny yang sekarang tengah menyiapkan makan malam di meja makan.

"Belum, oh iya tolong panggil Gracia di kamar nya Sha, suruh turun buat makan" pinta Viny.

Marsha pun mengangguk dan kembali naik keatas menuju kamar Gracia.

"Kak Gre.." pintu kamar Gracia sudah terbuka sedikit sehingga memudahkan Marsha untuk langsung masuk. Tapi kamarnya sangat sepi.

Marsha berjalan masuk, semerbak aroma kopi menyeruak ke hidung nya, memang masih terlihat kepulan asap dari secangkir kopi di atas meja kerja nya.

"Kak Gre.. ayok makan" panggi Marsha lagi.

Sepertinya Gracia sedang berada di kamar mandi karena terdengar gemericik air dari dalam kamar mandinya.

"Owalah lagi mandi, ya udah deh"

Marsha memilih untuk menunggu Gracia keluar dengan melihat-lihat kondisi kamar Gracia yang jarang sekali ia lihat.
Kamar yang cukup rapi walaupun meja kerja nya sangatlah berantakan.

Duk..

"Aw.. ish.." Marsha memekik kesakitan saat pingggul nya tak sengaja menabrak ujung meja kerja Gracia hingga beberapa lembar berkas Gracia jatuh ke lantai.

"Kamar kak Gre kurang luas nih" omel Marsha sambil merapikan beberapa kertas yang tadi jatuh lalu menyimpan nya di atas meja. Mata Marsha menangkap hal yang cukup menarik perhatian nya, ia membaca kertas itu dan membacanya dengan serius.

Pintu kamar mandi Gracia terbuka. Gracia keluar dengan rambut yang masih basah.

"Sha.. ngapain.."

"Kakak cari tau soal Zee? Buat apa?" Potong Marsha sambil mengangkat selembar kertas yang berisi tentang biodata Zee.

"I..itu.. "

"Apa karena dia anak kandung dari cewek yang cium kak Gre di Toilet kemarin?"

"Sha.." lidah Gracia mendadak kelu, ia cukup kaget mendengar perkataan Marsha.

"Aku ga perduli soal wanita itu punya hubungan apa sama kak Gre tapi kalau udah menyangkut nama Zee, itu jadi urusan ku juga kak" tatapan Marsha sangat tajam, bahkan kepada Tante nya sendiri. Ia hanya tak mau siapapun mengusik hidup Zee.

Gracia meletakan handuk nya, lalu berjalan menghampiri Marsha dengan tenang.

"Aku ga percaya kalau Zee anak kandung Gita, itu sebab nya aku cari tau tantang Zee"

Gracia mengambil selembar kertas tadi dari tangan Marsha, memperhatikan setiap tulisan di sana dengan mata yang teduh.

"Bahkan aku berharap Zee dapat sosok ibu yang baik" ucap Gracia.

Marsha hanya diam, kali ini iya melihat sorot mata yang tak biasa dari tante nya itu. Seperti ungkapan sebuah kesedihan di dalam nya.

"Sepenting itu kah ?"

Gracia tersenyum, ia mengambil cangkir kopi nya, menyesapnya perlahan. Pandangan Marsha beralih pada sebuah foto di meja kerja Gracia.
Tampak Gracia tersenyum lebar sambil merangkul dua perempuan berseragam SMA yang sama. Jelas Marsha tau siapa saja wanita di dalam foto itu, Gracia yang sedang merangkul Shani dan Gita.

"Mereka teman SMA aku Sha, kita bertiga cukup dekat, bahkan mama mu kenal juga dengan mereka" ucap Gracia yang tau arti dari pandangan Marsha terhadap foto itu.

"Lalu, kak Gre dan Tante Gita punya hubungan lebih?" Tebak Marsha, tapi Gracia langsung menggelengkan kepalanya.

"Bukan dengan Gita, tapi Shani"

AludraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang