21

2.6K 304 24
                                    

"makan dulu"

Shani memberikan sekotak makanan untuk Zee yang kini tengah menyandarkan kepalanya di pinggir ranjang, menemani Raisa yang kini sudah tertidur lelap.

"Ah iya Tante" Zee menerimanya dengan sopan apalagi kebetulan perut nya sudah perih karena lapar.

"Tante ga makan?" Tanya Zee
Shani hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

Zee pun mulai membuka makanan yang di berikan Shani, terlihat bukan makanan sembarangan mungkin ini bisa jadi makanan yang cukup mewah yang baru ia makan.

Zee menghentikan kunyahan nya saat merasakan tangan Shani mengelus puncak kepalanya, sangat berbeda dengan sosok Shani yang terlihat serius dan kejam seperti tadi pagi.

"Kamu suka?" Tanya Shani dan Zee pun langsung mengangguk membuat senyuman manis kembali terukir di bibir wanita bermata sipit ini.

"Kamu tinggal sama siapa Zee?" Tanya Shani yang secara tiba-tiba.

"Sendiri tante" jawab Zee yang langsung membuat kening Shani berkerut.

"Dulu aku tinggal sama Ayah, tapi sekarang Ayah udah ga ada, dan ibu... aku ga tau dia dimana" ucap Zee, ia mengerti arti tatapan bingung Shani tadi.

"Kamu mau tinggal dengan Raisa? Supaya ada teman, dan biaya hidup kamu biar Tante yang tanggung"

Zee tersenyum lalu menggelengkan kepalanya, menolak halus tawaran Shani.

"Rumah itu, satu-satunya kenangan manis aku bersama Ayah, aku ga mau ninggalin rumah itu sampai kapan pun Tante"

Wajah Zee tetap berseri, seolah tak merasakan kesedihan sedikit pun dan itu lun yang Shani rasakan saat melihat nya, berkali-kali Shani mencoba membayangkan berada di posisi Zee tapi tetap ia tak bisa setegar Zee.

"Habis!! Makasih Tante, ini makanan terenak yang pernah aku makan" puji Zee yang memang berkata jujur karena ia sangat menyukai makanan pemberian Shani.

"Itu buatan Tante sendiri"

"Woaah serius tante? Nanti ajarin aku ya Tan, aku suka masak tapi ga pernah seenak ini"

Shani tersenyum gemas, bahkan ia berhasil mencubit gemas pipi Zee yang masih tersenyum setelah memuji masakan nya.

"Eh, Ya Tuhan, Tante aku harus pulang sekarang, gapapa kan?" Zee tampak sangat kaget saat melihat kearah jam dinding.

"Ya udah, Tante antar pulang ya"

"Ga usah Tante, aku naik ojek online aja, Tante kan harus tunggu Raisa, aku pulang dulu Tante, assalamu'alaikum" Zee langsung berlari setelah mengecup tangan Shani, bahkan ia hampir saja menabrak Gita yang baru masuk.

"Dia kemana? Kok buru-buru?" Tanya Gita.

"Pulang, oh iya..." Shani berjalan menghampiri Gita dan mengangkat telapak tangan nya di depan Gita.

"Tolong tes rambut ini, pastikan semuanya akurat" ucap Shani memberikan sehelai rambut di tangan nya.

"Baik"

*****

Drrtt...drrtt...

"Halo..."

"Kamu dimana? Kenapa ga ada di rumah?"

"Ga perlu tau!"

"Kok gitu, kita kan.."

Marsha langsung menutup sambungan telepon nya, dengan wajah kesal ia meneguk minuman nya hingga habis .

"Kenapa?" Gracia baru saja masuk dan bersandar di pagar balkon sambil sesekali menyesap soda kaleng di tangan nya.

"Kepo lu kak"

AludraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang