(End) 🔞 Dunia Binatang Kuno (H Tinggi) 3p

34 pria anggota tubuhnya dimakan oleh labah-labah

Mendengarkan suara wanita muda yang dirusak secara brutal oleh dua laba-laba raksasa, kepala Yuan Lang berdengung, dan lututnya di atas batu sedikit gemetar.Dia takut monster akan menyadarinya jika dia mengeluarkan suara, jadi dia menggigit dirinya sendiri dan mengepalkan tinjunya. Dengan tangannya, dia mencoba yang terbaik untuk mengurangi rasa kehadirannya dalam kegelapan, rambut di tubuhnya berdiri tegak, dan dia tidak bisa berhenti berkeringat deras. Suara yang familier dan sedikit sengau itu tidak lain adalah saudara perempuannya, Yuan Xin, yang juga selamat!

Wanita paruh baya lainnya tidak mengenalnya.Menurut apa yang dikatakan Xu Qingqing pada dirinya sendiri beberapa hari yang lalu, ini pasti penumpang wanita lain yang selamat dari kecelakaan pesawat.

Pria berwajah jelek itu membuka mulutnya lebar-lebar dan mengeluarkan semburan jeritan kenikmatan. Gigi-giginya yang berantakan dan menghitam di mulutnya terlihat jelas. Dia meraih pantat gemuk wanita paruh baya itu dengan satu tangan dan menggantungnya di udara. Dia mau tak mau ia menyodorkan tubuh bagian bawahnya ke dalam tubuh wanita itu. Ia tak sabar ingin melihatnya. Ia menggunakan alat kelamin yang panas dan muncrat di antara kedua kakinya untuk menembus vagina lawannya. Ia meraih bahunya dengan tangannya yang lain, menjejalinya. payudara besar ke dalam mulutnya, dan terus menggigit dan menghisapnya.Busa payudara kuning kehijauan memercik di antara alat kelamin mereka.

Alat kelaminnya menembus dalam-dalam, dan ejakulasinya memakan waktu lama, berlangsung hampir satu menit, panas yang mendidih hampir membakar vagina wanita paruh baya itu, panas sekali hingga air mata dan air liurnya mengalir keluar, dan ia merasakan cairan mengalir di dalam dirinya. rahim. Itu magma neraka, bukan cairan keturunan.

"Ah...ah...panas sekali! Dasar orang gila yang bisa membunuh seribu pedang! Seorang maniak pembunuh! Lepaskan aku, lepaskan aku segera!"

Vaginanya terus bergerak-gerak dan berkontraksi, dan dia tidak tahan lagi dengan panasnya.Terlepas dari dirinya tergantung terbalik di langit, dia mengulurkan tangan dan mencabut akar laba-laba yang tersangkut di mulutnya, mulai menendang kakinya, dan dengan marah menamparnya. pria yang memeluknya, sambil memukulinya, dia berteriak dan memaki-makinya.

Sepasang payudara bersih bergetar tanpa henti. Tampak seperti dua buah tahu gemuk di bawah cahaya redup api. Penuh dengan bekas gigi ungu dan bekas air. Sangat menggoda. Pria itu sangat tidak puas dengan perlawanan dari binatang betina itu. Dia nyengir. Dia membuat jeritan khas laba-laba yang menusuk, meraih pergelangan tangannya dengan tidak sabar, mengangkatnya tinggi-tinggi, dan terus mengubur alat kelamin yang diejakulasi ke dalam lubang dagingnya, tidak mau menariknya keluar.

Laba-laba raksasa itu sangat marah sehingga ia menjulurkan kakinya untuk menyerang pipinya, menusukkan tongkat hewan yang tebal itu ke dalam tanpa ampun, mengguncangnya dua kali, dan mengeluarkan air mani.

"Tolong... uh uh... uh..." Wanita paruh baya itu ditundukkan lagi, dan lubang daging atas dan bawahnya terisi lagi, menjadi mainan selangkangan dari dua monster berkaki delapan. Tubuhnya gemetar , dan pandangannya berayun. Dia berhenti dan menatap lemah ke arah pria yang tersenyum padanya, ingin menebasnya sampai mati jutaan kali, tetapi tidak berhasil.

Setelah sekian lama, laki-laki jelek itu mengeluarkan k3maluannya yang basah kuyup dan bengkok dari lubang wanita paruh baya itu. Aliran besar air mani berwarna kuning kehijauan beserta air mani itu mengalir keluar seperti banjir dari tanggul yang jebol, menghantam kerikil dengan kutu. -tok kutu, menimbulkan bau amis, baunya menyebar.

Dia mengangkat tangannya ke atas dengan kuat, menyerahkan tubuh perempuan montok itu kepada laba-laba raksasa di atas kepalanya, melangkah dengan mantap dari tebing, dan berjalan menuju api unggun di tengah tanah datar.

Di tengah-tengah gua terdapat tumpukan api yang menyala-nyala, berbentuk lingkaran balok-balok tanah, dari waktu ke waktu percikan api memercik dan menghantam tanah, menimbulkan bunyi berderak, seolah-olah melayani ombak cabul. obrolan di dalam gua.