(End) 🔞 Dunia Binatang Kuno (H Tinggi) 3p

52 binatang raksasa yang dihantui mimpi buruk

Saat ini, binatang raksasa tersebut merasa seolah-olah tubuhnya telah terlempar ke dalam lahar vulkanik, terpaksa terus berguling dan mengapung di dalam lahar panas tersebut, ia berusaha sekuat tenaga untuk melayang ke permukaan, berusaha berjuang keluar. Namun, tidak ada fokus, dan kekuatan ledakan serta kemampuan melompat yang dia banggakan di masa lalu tidak ada gunanya.Sekali lagi, dia ditelan oleh gelombang merah besar yang menyala-nyala datang ke arahnya, dan diliputi oleh rasa sakit yang hebat. .

Panas, sangat panas, sangat panas! Air yang mengalir keluar dari rongga matanya dengan cepat menguap, dan gumpalan asap putih keluar.Dia dapat dengan jelas mencium bau terbakar yang menyengat dari tubuhnya, dan merasakan setiap inci bulu, otot, dan tulangnya basah kuyup oleh air. magma bersuhu sangat tinggi.

Telinganya dipenuhi dengan segala jenis tangisan dan jeritan yang menyedihkan, serta suara gesekan dari arthropoda yang bengkok dan dingin itu, datang dari sela-sela kaki panjang mereka yang ditutupi rambut hitam, dan suara klik pada sisa-sisa hewan jantan humanoid. suara mengunyah, dan suara kaki binatang betina humanoid yang cantik dan halus itu terbuka lebar, dan suara vaginanya ditembus secara sembarangan.

Kebencian dan kemarahan di hati binatang raksasa itu sedang berkecamuk. Keberadaan binatang betina mungil dan menyedihkan itu masih belum diketahui. Saya tidak tahu di mana laba-laba raksasa itu memenjarakannya di dalam gua dan perlakuan tak tertahankan seperti apa yang dia terima. Dia mungkin langsung menangis putus asa. Bagaimana dia bisa mati begitu mudah di sini, berharap dia bisa menyelamatkannya?

"Roar--" Dia meninggikan suaranya yang tidak terbakar oleh lahar, dan mengeluarkan teriakan yang kuat dan tragis, Dia mengulurkan cakarnya yang besar yang terbakar hingga hanya tinggal tulang, dan merentangkan cakarnya ke pantai. untuk meminta bantuan, tetapi ternyata pulau itu kosong, dan tidak ada seorang pun., tidak ada yang bisa membantunya, dan tidak ada yang mau menyelamatkannya.

Tubuh binatang raksasa yang terbenam dalam lava telah kehilangan kesadaran, ketika dia melihat ke bawah, dia melihat bahwa tubuh itu telah meleleh menjadi tulang putih. Magma panas perlahan naik, akhirnya merangkak melewati lehernya, membanjiri bagian atas kepalanya, dan membakar mata emasnya yang lembab menjadi abu. Dia menyaksikan tanpa daya saat dia perlahan-lahan berubah menjadi kerangka putih kaku dan melengkung di dalam cairan merah menyala. , perasaan itu begitu nyata hingga dia menghilang begitu saja ke dalam lahar...

Setelah waktu yang tidak diketahui, ketika binatang raksasa itu sadar kembali, dia terkejut menemukan bahwa lahar dan bubur panas yang semula menyelimuti dirinya telah menghilang, dan dia terbaring di tempat yang gelap, basah, sempit, dan dataran rendah.

Ada bau apek yang menyengat di sekelilingnya, dan suara tetesan air terdengar di telinganya, tiba-tiba dia membuka matanya, duduk, dan dengan hati-hati melihat tubuhnya yang tidak terluka.

Itu bukanlah tubuh yang terbakar sampai mati, juga tidak ada lahar berwarna api yang tak berujung, seolah-olah semua yang dia temui barusan hanyalah ilusi.

Binatang raksasa itu dengan enggan berdiri di ruang kecil ini dan menundukkan kepalanya dengan hati-hati untuk mencegah dirinya menyentuh stalaktit tajam yang tergantung di atas. Di bawah cakarnya ada tanah basah yang ditutupi lubang, kerikil tajam, dan lumut hijau tua. Di permukaan, cahaya di sekitarnya redup dan redup, bahkan dipenuhi racun lavender, dan jarak pandang sangat rendah.

Dia mengayunkan ekor beludru panjangnya, dan rambut di sekujur tubuhnya meledak. Cakar putihnya yang tajam menonjol dari bantalan dagingnya, dan giginya yang tajam menonjol dari gusi atasnya. Telinganya terayun ke depan dan ke belakang dengan fleksibel, dan pupil emasnya yang cerah mengecil. ke garis tipis. Enam rute, mendengarkan segala arah, mendorong diri sendiri untuk beradaptasi dengan lingkungan sesegera mungkin. Apakah ini gua laba-laba raksasa yang pernah berlumuran darah sebelumnya?