Bab 2

24.4K 1.6K 81
                                    

Setelah melihat wajah anak didepannya ini membuat Jevan tercengang ,bagaimana tidak, wajah yang bulat dengan mata yang berair bahkan pipinya yang memerah begitu manis.

Dia sempat termenung dan memikirkan akan memiliki anak nya didepan nya ini tidak peduli atau ada orang tua nya atau tidak.

"Imut sekali,kau akan menjadi milikku baby"dengan kilatan mata penuh obsesi.

Seakan tersadar kembali pada keadaan karena tangisan Anka yang sangat kencang.

Dia pun langsung menggendong Anka dan masuk ke mobil bersama Sean.

"Kerumah sakit sekarang!"perintahnya pada Sean.

Anka masih menangis sampai anak itu terbatuk batuk.

"sa-kit!"ucap Anka sambil sesenggukan.

Mendengar anak didepannya ini terbatuk dengan segera dia mengambil air lalu menyuruh Anka minum.

"Minum dulu ya "kata Jevan dengan lembut.

Hal itu membuat Sean terkejut, pasalnya tuannya ini sangat dingin pada orang yang tidak dikenal.

Juga pada anaknya hanya satu sampai dua kata saja yang di ucapkan.

Tetapi Sean terus mengemudi kerumah sakit terdekat karena takut tuannya marah.

Setelah mendapat air dari Jevan Anka langsung meminumnya.

POV Anka

"Sialan , dari tadi kek kering tenggorokan ku."ucap batinnya marah

"Sabar tuan anda kan sudah terbiasa"jawab sistem dan ingin rasanya Anka menenggelamkan sistem kelaut.

Seakan tahu pikiran Anka, sistem pun terdiam dan tidak bicara lagi.

Sebenarnya Anka tidak tertabrak mobil hanya saja dia meminta sistem untuk membuat kaki nya keseleo agar dapat membuat Jevan termakan aktingnya.

Dan itu berhasil.

Setelah beberapa menit kemudian mereka sampai dirumahnya sakit .

Sean langsung turun dan bergegas membuka pintu mobil untuk tuannya, masih dilihat bahwa bocah kecil di gendongan Tuan nya masih menangis, hal itu membuat Sean juga gemas ,tapi dia tidak mau berlama lama disitu dan bergegas mencari dokter.

Setelah masuk kedalam Sean pun memanggil dokter dengan keras.

"Dokter !dokter !cepat periksa anak ini!"ucap Sean dengan wajahnya yang memerah karena teriakannya sangat besar.

Hal itu membuat semua orang terdiam ditempatnya karena mereka sudah tahu siapa yang datang .

Siapa yang tidak tahu Jevan Alexander itu adalah hal yang mustahil.

Dokter pun datang dengan bergegas mereka membaringkan Anka yang masih menangis di ranjang dan segera memeriksanya.

Setelah beberapa saat memberikan obat bius pada Anka serta kakinya sebelah kiri sudah digips akhirnya selesai dan dokter pun menjelaskan pada Jevan.

Sebenarnya dia agak gugup tetapi tidak mungkin dia tidak menjelaskan nya.

"Tu tuan kaki tuan muda cederanya cukup parah ,cedera engkel yang terjadi pada tuan muda karena benturan cukup keras sehingga pergelangan kakinya memutar dengan cara tidak normal.Secara umum, pengobatan awal cedera engkel adalah mengistirahatkan dan melindungi pergelangan kaki selama sekitar 1 minggu dan saya sudah memberikan obat bius pada tuan muda supaya lebih tidak sakit."ucap dokter tersebut.

Mendengar perkataan dokter membuat Jevan sedikit merasa bersalah.

Jevan hanya diam dan menganggukan kepalanya.

Time Traveler ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang