Anka sedang berada dirooftop bersama teman-temannya sekarang.
Para anggota King Varos hanya bisa menghela nafas melihat ketua mereka marah-marah tidak jelas dari tadi.
"Udahlah bos, lagian itu hukuman juga, jadi nggak apa-apalah kalo dijalanin."ucap Devan yang ditatap tajam oleh Saka, hal itu membuat Devan menutup mulutnya rapat.
"Gimana gua nggak marah coba! Raka sialan itu terus aja nyuruh gua ini itu! Emang gua babunya apa! Mentang-mentang dia ketua OSIS!"gerutu Saka.
"Tenang dulu bos, ini minum dulu rileks, jangan mikirin itu lagi, bisa bisa lo sakit kepala jadinya."Rendra memberikan sebuah botol minuman pada Saka yang diterima Saka.
Saka diam sejenak dan membuka minuman itu, dia haus karena habis membersihkan toilet.
"Revan mana?"tanya Saka yang baru sadar jika Revan tidak terlihat dari sana.
"Katanya sih dia ada urusan keluarga makanya nggak sekolah hari ini."ucap Rendy sambil meminum minumannya.
"Ya katanya gitu, tumben amat tuh anak, biasanya dia ngasi tahu lo, aneh dia nggak ngasi tau lo bos?"tanya Devan yang sedang memakan snacknya.
"Nggak"Saka menyalakan rokok dan mulai menghisapnya.
"Lo kenapa candu banget sama rokok sih bos? Gua juga ngerokok tapi kalo lo beda, lo bisa habis banyak rokok dalam beberapa menit."Heran Gilang yang melihat Saka sangat candu dengan namanya rokok itu.
Saka bahkan bisa tidak makan tapi dia tidak bisa berhenti merokok, tapi anehnya walaupun begitu bibir Saka tampak bersih tidak ada kehitaman seperti candu rokok lainnya.
"Gua nggak tahu."jawab Saka seadanya.
"Gini nih kalo punya bos kayak Saka, bentar-bentar marah, kadang dingin, kadang nggak mau ngomong, untung bos, kalo nggak udah gua pites tu kepala."batin Gilang yang kesal dengan jawaban yang diberikan oleh Saka.
* * *
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dan para siswa dan siswi berbondong bondong pergi keparkiran untuk mengambil kendaraan agar lekas pulang.
Tidak luput juga Saja serta para anggota King Varos yang berjalan bersama keparkiran, tentu saja para siswi berteriak kegirangan, visual mereka terlihat jelas seperti geng motor pada umumnya.
"Saka!"
Sak berbalik, dia mendecih saat melihat Sarah yang berlari kearahnya, saat hendak mendekati tiba tiba saja tubuh Sarah tersandung oleh kakinya sendiri.
"Aaaa!"
Sarah yang tidak merasakan dirinya akan jatuh lalu membuka mata, ternyata dia jatuh pada pelukan Saka.
Saka dengan sedikit sadar mendorong Sarah membuat Sarah akhirnya melepaskan pelukannya.
"Maaf Saka, aku tadi nggak sengaja jatuh."ucapnya dengan menunduk.
Devan yang ada dibelakang Saka hanya mencibir, "Keliatan banget boongnya."gumamnya tapi masih didengar oleh Saka.
Tanpa memperdulikan Sarah, Saka kembali berjalan meninggalkan Sarah yang membuat anggota King Varos terutama Devan tertawa kencang.
"Dicuekin pak bos tuh!"ucap Devan yang membuat para siswa disana hanya tertawa, hal itu membuat Sarah malu bukan main.
Sarah pikir Saka akan mengkhawatirkan dirinya seperti sebelumnya, tapi sikap Saka tambah hari tambah berubah, hal itu membuat Sarah menjadi heran.
"Sa-ka tunggu!"Sarah mencoba mengejar langkah kaki Saka dan menarik tangannya.
"Saka aku pulang bareng kamu ya."Sarah sedikit memeluk lengan Saka yang membuat Saka risih.
"Lepas, jangan nganggu gua! Pulang aja sama pawang lo!"tepis Saka yang membuat Sarah kembali mengeluarkan mata yang sendu.
"Saka biasanya kamu nganter aku pulang, ini kenapa kamu nggak mau nganter aku pulang lagi? Apa kamu cemburu aku sama Raka?"ucap Sarah dengan sedih.
Hal itu membuat Saka menjadi mual dengan kepura-puraan dari Sarah.
"Pergi! Gua masih ada urusan."tanpa melirik Sarah, Saka berjalan kearah motornya.
"Widih bos! Motor baru! Lo baru beli? Kok kita baru tahu."ucap Devan yang membuat Sarah seperti diabaikan, hal itu membuatnya kesal sendiri.
"Hm, gua baru beli."
Para anggota King Varos juga bisa melihat jika motor yang Saka kendarai itu baru, sebenarnya mereka juga tidak heran jika Saka membeli motor baru secara motornya yang lama rusak dan belum siap diperbaiki, hanya saja yang membuat mereka heran kenapa selama ini Saka baru membeli motor, maksudnya motor Saka yang rusak itu sudah lama, bahkan ada baret baretnya karena terus saja terjatuh, ketika mereka menyuruh membeli yang baru pasti Saka bilang sayang uangnya karena balapan tidak akan ada setiap saat.
Tapi hari ini Saka membeli motor, hal itu berarti Saka sudah mengeluarkan uangnya, mereka kira selama ini Saka hanya berniat menabung saja, terbukti Saka hanya tinggal di kos'an yang tidak seberapa, jika tinggal di kosan lebih luas sedikit uang Saka juga tidak akan berkurang karena mereka pikir selama ini Saka tidak pernah membeli apapun.
"Gua duluan."ucap Saka dan segera pergi dari sana.
Para anggota King Varos hanya mengangguk dan melambaikan tangan mereka.
"Ada yang ditinggal nih!"ejek Devan pada Sarah yang masih saja berada disana.
"Udah, lo nanti malah kena marah pawangnya lagi, mau lo?"ucap Gilang yang menyudahi aksi Devan.
"Nggak ah, gua males berantem, kalo gitu gua pulang dulu ya."jawab Devan sambil berjalan kearah motornya.
Mereka juga mengikuti Devan dan berjalan kearah motor masing masing.
Sarah melihat sekitar, dan saat itu dia melihat Raka yang baru keluar bersama teman temannya.
"Raka!"panggil Sarah yang langsung pergi kearah Raka, dia memeluk Raka dengan erat, Raka reflek melepaskan pelukan Sarah dari dirinya.
"Kenapa?"tanya Raka dengan dingin, sebenarnya dia tidak suka saat Sarah memeluknya.
"Aku mau pulang, kamu mau kan anter aku pulang?"ucapnya dengan malu-malu.
Raka mendecih,"Aku ada urusan, kau pulang dengan yang lain saja."tanpa berlama-lama, Raka naik pada motornya dan meninggalkan Sarah.
"Raka! Kamu kok gitu!"kesal Sarah pada Raka ya g meninggalkan dirinya sendiri.
"Kamu sama aku aja Sarah."ucap seseorang yang berdiri dibelakang Sarah.
Sarah berbalik, ternyata Ivan, Sarah sebenarnya malas bersama Ivan tapi ya mau bagaimana lagi, sekolah juga sedikit demi sedikit menjadi sepi, dia juga tidak mau berada disini lebih lama lagi.
"Hm."dingin Sarah pada Ivan.
Ivan hanya tersenyum tipis, setidaknya Sarah masih menerimanya dari pada kemarin.
* * *
Anka mengendarai motornya menuju cafe terdekat, dia berhenti disana untuk makan sebentar karena malas makan di kos'an, sebagiannya dia pesan dan diberikan pada Cio dengan cepat, takut dilihat oleh orang lain.
Setelah selesai makan, Anka kembali mengendarai motor untuk pergi ke kos'an karena sudah kenyang dan ingin tidur saja.
Dipertengahan jalan Anka merasa seperti ada yang mengikuti dirinya.
"Mereka ya Cio?"
"Benar tuan."
"Ok waktunya bermain."Saka kemudian dengan cepat menggegaskan motornya, hal itu membuat orang yang mengikuti Saka kembali mengejar Saka.
Aksi kejar-kejaran terjadi hingga mobil yang mengejar Saka tiba-tiba berada didepan Saka dan menghalangi jalannya.
"Mau apa lo semua?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Traveler Man
Teen Fiction(Season 1,2,3,4,5,6) (Belum di Revisi) Jadi bocil? Bisa! Jadi Abang ? Bisa! Jadi ayah? Juga Bisa ! Baca aja di TIME TRAVELER MAN . Tentang Anka yang melakukan perjalanan misi kebanyak dunia novel dan ditemani oleh sistem tersayangnya yaitu Cio. Ba...