Anka and a novel entitled Psychopath 7

2.5K 242 24
                                    

Anka membuka matanya perlahan , tampak wajah Damien berada di depan wajahnya.

"Sudah bangun adik kecil?"

".....?"

"Kau sangat lucu ."Damien membuka dotyang ada didalam mulut Dava.

Suara tangisan terdengar dari Dava membuat Damien sedikit panik .

"Jangan menangis sayang Abang tidak akan mengigit mu mengerti ,jadi jangan menangis ok honey ."

"Sini minum susu dulu."Damien mangambil botol susu  mengarahkan pada mulut Dava.

"Nggak mau .... Mau daddy....."

"Minum susunya ya ,Dava laparkan ? Dava harus minum susu ."

"Nggak mau...."

Damien memengang rahang Dava dan membuka mulutnya ,"minum !"

"Aemmgg!"

Damien memasukkan botol susu itu dengan paksa membuat Dava harus menelannya.

Dava terbatuk-batuk karena tersedak oleh susu itu.

"Bagus sayang ,kau harus menurut , setelah ini kita bisa bermain ."

Dava memukul dada bidang Damien tapi tidak dihiraukan Damien karena dia hanya tersenyum melihat Dava yang kesusahan saaat meminum susu itu, rasanya melihat wajah yang tampak takut dan butuh pertolongan itu membuat dia semakin bersemangat ingin membuat Dava tersiksa.

"Sialan ! leher gua sakit banget !"Batin Anka mengumpati Damien,dia terdesak dan merada jika hidungnya sakit karena susu itu juga keluar dari hidungnya.

Cio hanya meringis melihat pemandangan itu ,pasti itu sangat sakit .

Damien melepaskan botol susu dimulut Dava ,dia menyeka susu yang belepotan di sekitar mulut Dava dan hidungnya.

Dava terbatuk-batuk karena tidak bisa bernafas,dia menghirup udara sebanyak banyaknya.

"Bagus honey sekarang bagaimana kita bermain hm?"sambil mengelus lembut rambut Dava .

"Nggak mau....! mau daddy... Sakit....."Dava memengang lehernya, wajahnya sudah memerah.

Damien menahan tangan Dava ,"jangan seperti itu honey ,kau bisa melukai dirimu ."

Damien mengecup singkat leher Dava yang memerah.

"Abang tidak suka baby menyakiti diri sendiri ,jadi jangan lakukan itu lagi ok ,atau nanti akan Abang hukum ."Kembali Damien mengecup hidung Dava.

"Sekarang Abang akan tunjukkan mainan baru pasti Dava suka,tapi sebelum itu Dava diam dulu ok."

Dava menyeka air matanya,"mainan? "Tanyanya meminta kepastian.

"Benar , Dava mau kan? "Damien senang , akhirnya Dava sangat ingin bermain dengannya ,ini yang paling dia tunggu.

"Mau ,tapi mainan yang banyak ya."Dava mengusap air matanya kasar.

"Tentu saja honey , sangking banyaknya kau pasti tidak akan bosan ."Damien mengecup singkat pipi bulat milik Dava.

Dia mengendong Dava dengan hati hati .

Dia membawa Dava melewati lorong hingga sampai pada pintu yang bewarna hitam.

Damien membukanya, seketika bau menyengat masuk pada area penciuman mereka.

Tubuh Dava bergetar ,disana sangat gelap ,hanya remang remang cahaya yang terlihat.

"Takut.... nggak mau disini...daddy...."

Damien mengusap pelan punggung Dava , mencoba menenangkannya ,"no disini tidak ada daddy , hanya Abang baby."

Damien meletakkan Dava dikursi ,dia mengingat tangan dan kaki Dava bergantian.

Time Traveler ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang