"Kau ini dokter macam apa ha? Kenapa lama sekali datangnya!"marah pria yang duduk disofa itu.
Mereka semua melihat kearah Samuel yang baru saja datang.
"Tunggu apa lagi ! Cepat obati aku!"tegasnya.
Samuel berjalan mendekati arah pria itu.pria itu memang sudah tidak memakai pakaian atasannya jadi bisa dilihat ditangan kirinya terdapat luka tembak dan kulit punggungnya juga mengelupas.
Samuel mendekati pria itu. Samuel mengeluarkan alat-alat medisnya dari tasnya. Dia mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk mengeluarkan peluru yang ada ditangan pria itu.
Samuel mulai memeriksa lengan pria tersebut. Dia melihat luka tembak yang cukup serius dan memutuskan untuk mencoba mengeluarkan peluru yang masih tertanam di dalamnya.
Pria itu sedikit meringis karena Samuel mengeluarkan peluru itu tidak mengunakan bius.
"Opa bagaimana dengan baby? Apa sudah ditemukan?"tanya remaja yang duduk tidak jauh dari Samuel.
"Ditemukan apanya! Orang orang itu benar benar sialan! Bahkan jejak nya pun tidak terlihat."
"Sial! Aku akan membunuh mereka ketika sudah bertemu! "Ucap pria yang diobati Samuel dengan sedikit meringis.
"Tuan saya mau melaporkan sesuatu!"ucap pria yang wajahnya diperban dari mata kiri ,hidung dan mulutnya terkena luka miring mungkin terkena tebasan sesuatu yang tajam.
"Kabar apa Felix? Kalau tidak ada informasi berkaitan dengan baby maka aku benar benar akan memenggalmu kali ini!"ucap pria paruh baya itu.
Semua dokter yang mengobati orang orang yang terluka itu tampak takut dengan apa yang diucapkan oleh orang itu, terbukti bahwa tubuh mereka sedikit gemetar tapi tidak dengan Samuel.
"Tidak tuan ,saya menemukan bang sen sen yang dikatakan tuan muda Sky bernama lengkap Arsen ,dia bersekolah ditempat tuan muda yang dulu tuan! Dan tuan muda menyebutnya dengan panggilan bang sensen. "ucap Felix sambil membaca layar didepannya.
Samuel menghentikan tangannya yang mengeluarkan peluru itu.
Dia mendengar jelas bahwa apa yang dikatakan pria itu adalah sensen berarti apakah itu adiknya Arsen?
"Kenapa kau berhenti ! Apa sudah selesai?"bentak pria itu.
Samuel langsung mengerjakan tugasnya kembali.
"Apa hanya itu saja ?"pria itu menahan emosinya
"Hanya itu saja tuan,dia tidak mengunakan marga dibelakangnya dan beberapa bulan ini dia tidak pernah masuk kesekolah lagi."
"Bang sen sen?"remaja itu memikirkan sesuatu sepertinya dia pernah mengingat nama itu dimana,lama merenung akhirnya dia ingat"itu nama yang diucapkan Baby waktu dikantin! Opa tahu dari mana?".
Pria itu memandang cucunya dengan wajah emosi"jadi kau tahu juga tentang itu,kenapa tidak memberitahu dari awal ha! "
Remaja itu tercekat mendegar opanya memarahinya"a-ku lupa".
"Ck tidak berguna"marahnya.
Samuel tetap fokus pada tugasnya. Dia juga mendegarkan orang orang ini berbicara dalam diam . Setelah beberapa saat, Samuel berhasil mengeluarkan peluru dari lengan pria itu.
Samuel mempersiapkan benang medis steril dan jarum jahit dengan hati-hati. Dia membersihkan sisa sisa darah dari luka itu dengan solusi antiseptik dan menempatkan kain steril di sekitar area luka .
Samuel memulai menjahit luka itu ,pria itu sedikit meringis ketika jarum itu memasuki kulit nya secara terus menerus. Samuel memastikan bahwa setiap jahitan ditempatkan dengan rapi dan tepat setelah nya Samuel mengambil perban steril dari kotak dan perlahan-lahan membukanya. Setelah itu, memotong perban dan membungkusnya dengan lembut dan rapi.
Pria itu beralih duduknya kesamping memperlihatkan punggungnya yang penuh dengan bekas cambukan dan kulit yang mengelupas.
"Sky yang memberi tahu tentang baby yang pernah menyebutkan nama itu ,jadi aku menyuruh Felix untuk menyelidikinya."ketusnya."Aku tidak mau tahu kau harus menemukannya secepatnya!"
"Baik tuan."pria yang bernama Felix itu pergi meninggalkan ruangan keluarga itu.
"Bedebah sialan! Aku akan mencincang-cincang mereka dengan tanganku sendiri jika babyku sedikit saja terluka!"Marah pria yang diobati oleh Samuel.
Samuel membersihkan area luka pada punggung Pria itu menggunakan solusi antiseptik dan kain steril. Kemudian, dia mengoleskan krim .Setelah itu, Samuel melindungi area luka dengan perban medis, dari punggung dan melingkarkan perban itu keseluruh badan pria itu sehingga nampak semua badannya terbalut perban.
"Kalian boleh pergi!"ucap pria paruh baya itu kepada semua dokter yang sudah mengobati anak dan cucunya.
Mereka semua pergi dengan cepat meninggalkan ruangan itu,bedanya dengan Samuel dia berjalan santai dan pergi keluar.
Pria yang diobati Samuel memandang kearah belakang Samuel dengan pandangan yang sulit diartikan."Dia berbeda,"batinnya masih menatap kearah Samuel.
Samuel keluar dari pintu masuk mansion dan pergi ketempat parkir,dia memasuki mobilnya dan pergi dari mansion itu.
Disepanjang perjalanan Samuel seperti sedang memikirkan sesuatu.
Pandangan Samuel terfokus pada spion dan melihat ada mobil di belakangnya. Samuel mulai memperhatikan gerakan mobil tersebut, mencoba mencari tahu apakah ini hanya kebetulan atau memang mobil itu memang mengikuti dirinya.
Samuel mulai merasa waspada. Dia mencoba mengubah jalur dan kecepatan mobilnya, tetapi mobil di belakangnya tetap mengikutinya.
Setelah menyadari bahwa dia diikuti oleh mobil di belakangnya, Samuel memutar arah mobilnya dan mengubah tujuannya dia tidak akan pergi mansion.
Samuel memutuskan untuk pergi ke sebuah apartemen yang tidak terlalu jauh dari lokasinya saat ini.
Saat tiba di depan apartemen,Samuel memarkirkan mobilnya dengan di parkiran apartemen dan melangkah keluar. Ketika dia berjalan menuju pintu masuk, dia merasa bahwa orang yang berada dimobil itu juga mengikutinya dari belakang. Meskipun menyadari kehadiran orang tersebut, Samuel tidak memedulikannya.
Samuel melanjutkan perjalanannya menuju pintu masuk apartemen. Dia memasuki gedung itu dan memasuki lift untuk naik ke lantai tempat tinggalnya.
Saat pintu lift terbuka di lantai yang dituju, Samuel melangkah keluar dan melanjutkan perjalanan menuju pintu apartemennya.
Samuel membuka pintu apartemennya dan memasuki apartemen itu.
Pria yang mengikuti Samuel itu pun melihat Samuel telah memasuki apartemennya.
Dia pun menelepon seseorang.
"Tuan saya ingin melaporkan bahwa dokter itu tinggal disebuah apartemen dijalan kenanga No unit 405."
"Apakah dia sudah lama tinggal disitu?"
"Ya tuan ,dia tinggal di apartemen sudah lima tahun terakhir."
"Terus awasi dia."
"Baik tuan."
Dia pun menutup telepon itu.
Beralih pada jevan yang sudah menutup telepon.
"Ada apa Jevan ? "Tanya Maxime yang melihat Jevan yang sedang menyelidiki sesuatu.
"Dokter yang tadi itu sedikit mencurigakan"ucap Jevan .
"Maksudnya apa dad?"Ucap El yang tidak mengerti.
"Dia.. tidak takut seperti orang lain saat bertemu dengan kita".
Mereka memikirkan ucapan Jevan, benar juga ,dokter itu bahkan tidak merasa takut ketika dia terlambat dan memandang mereka tanpa ekspresi, sedangkan dokter yang lainnya bahkan gemetar mendegar perkataan mereka.
"Kau harus menyelidikinya , mungkin ada sesuatu yang berbeda darinya."ucap Maxime yang juga memikirkan perkataan Jevan.
"Aku pergi dulu,aku mau melihat istriku"ucap James dan pergi dari sana.
(Terima kasih yang udah baca dan vote 🤗😊 )
(Gimana? Gimana?)
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Traveler Man
Teen Fiction(Season 1,2,3,4,5,6) (Belum di Revisi) Jadi bocil? Bisa! Jadi Abang ? Bisa! Jadi ayah? Juga Bisa ! Baca aja di TIME TRAVELER MAN . Tentang Anka yang melakukan perjalanan misi kebanyak dunia novel dan ditemani oleh sistem tersayangnya yaitu Cio. Ba...