Anka and mission travel two worlds novel Part 3

830 100 6
                                    

Para anggota King Varos menuju rumah sakit sekarang, setelah Revan memberikan kabar jika Saka sudah sadar, mereka pergi kerumah sakit dan ingin tahu kondisi Saka.

"Lah mana bosnya?"tanya Devan saat melihat ruangan yang Saka tempati sudah kosong.

"Iya ya, mana ni si Saka nggak ada tuh."Gilang menatap Revan meminta penjelasan.

Yang lain juga mengangguk, mereka juga tidak melihat keberadaan Saka.

"Nggak tahu, tadi pas gua tinggalin masih ada."ucap Revan.

"Di kamar mandi mungkin, coba lo cek Ren."ucap Rendra pada Rendy.

Rendy mengangguk dia berjalan kearah kamar mandi dan mengetuk pintu,"Bos lo ada didalem?"

Rendy yang tak mendegar sahutan segera membuka pintu kamar mandi, tampak kamar mandi itu juga tidak ada orang.

"Nggak ada, coba kita cari aja, gua khawatir, dia kan baru sadar,"ucap Rendy.

"Iya, dasar si bos! Bukannya istirahat malah keluyuran!"ujar Devan.

"Kita cari aja, mana tahu Saka masih ada disekitaran rumah sakit. "Revan memberi saran.

"Bener juga, yok kita cari."ucap Gilang berjalan lebih dulu keluar ruangan.

Sedangkan Saka yang dimaksud tengah berada ditaman belakang rumah sakit, dia tengah merokok sekarang.

Anka menghembuskan asap yang berada didalam mulutnya, sesekali memandangi keindahan taman yang ada didepan matanya ini.

Sudah sepuluh batang rokok yang Saka habiskan membuat kepala yang tadinya sakit sudah tidak sakit kembali.

"Emang bener kalo orang candunya rokok ya mau gimana lagi, obat pun nggak akan bisa buat nyembuhin kecuali asap rokok."

"Jangan banyak banyak tuan, tuan bisa merusak tubuh Saka."ucap Cio yang melihat Anka masih saja merokok.

"Bukan gua yang mau, tapi ni tubuh yang mau gua kek gini."

"Terserah tuan sajalah."

Tanpa sadar rokok yang Anka hisap sudah habis, Anka mengambil satu rokok lagi dan meletakkan dibibirnya sambil mengambil korek untuk menghidupkannya.

Seseorang langsung mengambil rokok Saka membuat Saka sedikit terkejut.

Dia melihat siapa yang mengambil rokoknya.

Setelah tahu siapa yang mengambil rokoknya Saka mendatarkan wajahnya.

"Kau belum sembuh kenapa merokok?"

Dia Raka yang mengambil rokok Saka, dan sebelahnya ada Sarah yang selalu mengandeng tangan Raka.

Saka melihat sebentar tangan Raka yang digandeng oleh Sarah.

Raka yang melihat itu segera merangkul tangan Sarah lebih erat.

"Terserah gua, bukan urusan lo!"Saka kembali mengambil rokok dan meletakkan pada bibirnya.

Raka yang melihat itu segera mengambilnya kembali.

"Lo maunya apa?"heran Saka saat Raka kembali mengambil rokok miliknya bahkan dia mematahkan rokok itu.

"Ini rumah sakit jadi tidak boleh sembarangan merokok."ucap Raka agar dia mempunyai alasan yang masuk akal.

"Lo buta? Noh liat!"Saka menunjukkan tulisan yang berada didinding sana.

Disana tertulis area merokok yang berarti disini dikhususkan untuk orang yang perokok seperti dirinya.

Raka melihat arah yang ditunjukkan oleh Saka,"Tetap saja tidak boleh, kau bisa membuat Sarah tidak nyaman." ucapnya lagi sambil memeluk pinggang ramping Sarah.

Time Traveler ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang