(Delapan belas)

3.5K 340 1
                                    

Gavin membawa mobil dengan kecepatan penuh bersama Evan yang berada disampingnya, setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Evan tentang Dion yang akan dioperasi oleh Vanno Gavin langsung terkejut,dia pikir Evan hanya mengatakan hal yang tidak benar .

Evan mengatakan jika dia benar benar mendegar jika Vanno akan membawa Dion kemansion dekat hutan karena akan mengoperasi Dion .

Awalnya Gavin tidak percaya tapi setelah Evan benar benar menjelaskan secara detail Gavin pun mempercayai nya.

Gavin membawa keluar Evan tanpa sepengetahuan Gio.

Dia takut Gio melarang untuk pergi , jadi dia langsung membuat cara agar Gio tidak tahu jika dia pergi meninggalkan mansion bersama Evan.

Gavin memandang Evan sekilas,"pegangan."ucapnya pada Evan.

"I-ya"Evan hanya mengangguk setuju karena Gavin menambah kecepatan mobilnya.

"Telpon terus Varo Evan "ucap Gavin menyuruh Evan .

Evan hanya mengangguk dan menelepon Varo dan Vino tapi panggilan dari dirinya tidak dijawab."Nggak dijawab bang."

Gavin hanya bisa menghela nafas,dia ingin meminta bantuan dari vino dan Varo ,tapi panggilan darinya juga tidak dijawab.

"Tuan sebaiknya anda menelepon nomor Xevar."Saran Cio pada Anka.

"Iya juga "Ank langsung mencari nomor telepon Xevar pada handphone Gavin tapi tidak ada nama Xevar yang tertulis di kontak."Nggak ada Cio."

"Sistem akan mencari tahu."Cio mencari data nomor telepon Xevar dengan cepat."Sudah tuan ."

Anka melihat layar yang berada didepannya,dia memandang Gavin ,"bang."panggil nya.

Gavin hanya berdehem singkat,dia tengah fokus pada jalanan.

"Epan telepon daddy Xevar aja ya"

Gavin langsung memandang Evan sekilas,"Memangnya Evan hapal nomor om Xevar?"tanyanya.

"Iya."

Gavin hanya bisa menggeleng pasrah,jika tahu kenapa tidak dari tadi saja menelepon Xevar."Telpon sekarang Evan ."

Evan langsung menekan layar handphone itu ,dia langsung menelpon Xevar , panggilan masuk tapi Xevar tidak menjawab,Evan kembali menelepon nomor itu berkali-kali.

"Siapa kau ! Kenapa menganggu ku!"Teriakan yang terdengar dari jawaban disana membuat Evan terkejut ,dia sedikit melambungkan handphone itu,"Kaget gua."pikir Anka.

"Daddy.."

* * *

Di mansion Xevar .

Xevar tidak pernah berhenti hentinya menyiksa Xaga ,dia belum mendapatkan kabar dari Danu mengenai Evan ,dia hanya melampiaskan kemarahannya pada Xaga.

"Sialan ! Kau membuat Evan ku menghilang!"Xevar menendang kepala Xaga berkali kali.

Handphone dari Xevar terus saja berbunyi ,tapi dia tidak memperdulikan nya,dia terus saja menginjak Xaga.

Tetapi lama kelamaan dering itu terus saja berbunyi membuat Xevar muak.

"Sialan! Siapa yang meneleponku disaat begini!"Dengan kasar dia mengambil handphone yang berada disakunnya itu.

Dia melihat tidak ada nama pada nomernya.dengan cepat dia mengangkatnya, "Siapa kau ! Kenapa menganggu ku!"Teriaknya dengan keras membuat ruangan itu menggema.

Diseberang sana tidak ada suara membuat Xevar bertambah geram ,dia dengan cepat ingin mematikan telepon itu , tetapi dia mendengar suara kecil yang familiar .

Time Traveler ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang