Anka tiba pada kosan Saka, dia memarkirkan motornya didepan kos'annya.
Anka mencari kunci dibawah pot bunga yang biasa Saka letakkan disana.
Saat masuk kedalam, Anka dikejutkan dengan pemandangan yang kurang mengenakkan, kos'an Saka ini sangat berantakan, sampah berserakan dimana-mana bahkan pakaian-pakaiannya berserakan dilantai.
"Lo harus bantuin gua beresin ini semua Cio."
"Tidak mau tuan! Tuan saja! Cio sedang tidur sekarang."
Anka hanya bisa menghela nafas,"Terserah lo lah, kalo nggak mau bantuin juga nggak apa-apa."
Cio sebenarnya mau saja membantu Anka, tapi dia merajuk saat Anka mengatakannya lemot tadi, jadi dia tidak mau membantu Anka sekarang.
"Ok Cio akan bantu, tapi tuan tidak boleh mengatakan jika Cio lemot lagi ya!"
"Hm, sekarang beresin ini semua, kalo nggak mau ribet tinggal pake poin aja. "
"Tuan ini bagaimana sih! Jangan pakai poin, ini juga olahraga ringan tuan, jadi tuan bisa sekalian olahraga agar tubuh Saka tidak kaku."
"Bener juga, ok kalo gitu, kita bersihin sampe kinclong!"
Anka memulai mengambil pakaian yang berserakan dilantai, dia meletakkannya pada kamar mandi dan merendamnya dengan air.
Cio juga menyapu dan membuang sampah pada tong sampah.
Anka memulai mencuci piring yang bertumpuk.
Setelah itu membereskan kamar milik Saka.
Saat membersihkan meja, Anka tidak sengaja melihat sebuah foto wanita, disana juga dikalungkan oleh sebuah kalung berbentuk huruf S yang ukirannya sangat indah.
"Tuan?"
"Em?"
"Sudah selesai?"
"Em udah, liat Cio foto mommynya Saka."
"Benar tuan, kasihan sekali Saka, pasti dia sangat sedih."
"Lo bener."
"Baiklah tuan sekarang kita makan saja! Sudah bersih! Cio sudah lapar!"
Cio mengusap perutnya yang sedikit datar itu.
"Makan aja yang lo pikirin!"
"Kan kita sudah bekerja keras tuan, jadi sebagai pengisi energi kita harus makan! "
"Alesan!"
* * *
Revan pulang kemansion setelah dia menjenguk Saka tadi, dalam pikirannya terus saja khawatir dengan keadaan Saka.
Melihat Saka yang baru saja sembuh membuat dia was-was.
"Revan?"
Kaki Revan berhenti saat ada seseorang yang memanggilnya.
"Pi? Papi udah pulang? Tumben."Revan menuju kearah orang yang dia sebutkan papu, Revan memeluk orang itu dan orang itu juga membalas pelukan dari Revan.
Aldric Winston, Ayah dari Revan, dia tersenyum,"Papi pulang karena rindu denganmu, apa kau tidak merindukan papi?"
"Papi!"Revan menatap julid sang papi membuat Aldric terkekeh kecil.
"Baiklah anak papi juga merindukan papi."Aldric mengusap rambut Revan pelan."Kamu juga tumben pulang kesini, biasanya diapart."
"Emangnya Revan nggak boleh pulang kesini?"
"Boleh kok, siapa yang bilang."
"Mami mana pi?"
"Mencari mami?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Traveler Man
Teen Fiction(Season 1,2,3,4,5,6) (Belum di Revisi) Jadi bocil? Bisa! Jadi Abang ? Bisa! Jadi ayah? Juga Bisa ! Baca aja di TIME TRAVELER MAN . Tentang Anka yang melakukan perjalanan misi kebanyak dunia novel dan ditemani oleh sistem tersayangnya yaitu Cio. Ba...