Anka and a novel entitled Psychopath 10

2.3K 247 7
                                    

Devano mengepalkan tangannya dengan kuat."Kau pasti gila! Kenapa kau menculik Dava dan membuatnya terluka seperti ini?" teriak Devano dengan penuh amarah,tega sekali Damien ini melakukan hal yang keji seperti itu .

Damien melirik Dava sekilas yang menangis tanpa henti ,"Aku tidak membunuhnya hanya melukis ,kau buta melukis dan membunuh itu jelas berbeda."sinisnya pada Devano.

"Tidak waras! Apa koma menyebabkan kau tidak waras!"teriak Devano pada Damien ,apa selama Damien koma membuat otak bermasalah dan menjadi seperti ini.

"Mungkin?"Damien hanya mengedikkan bahunya acuh , padahal dia dari dulu memang seperti itu ,hanya saja tidak ada orang yang mengetahuinya .

Devano segera pergi kearah Dava dan ingin mengambilnya ,dia harus membawa Dava kerumah sakit dengan cepat ,jika tidak Dava akan dalam keadaan berbahaya.

"Sakit... Mommy... Daddy..."Suara Dava sudah serak karena terlalu lama berteriak .

"Dava.. Argg"Devano menjerit kesakitan dan merasa darah mengalir keluar dari lengannya karena  disayat oleh Damien.

"Apa yang kau lakukan! "Devano menatap tajam pada Damien yang menyayat lengannya ,apa Damien ini ingin bertarung dengannya.

"Jangan menyentuh adikku!"Dingin Damien menatap Devano.Dia tidak suka jika ada yang menyentuh Dava selain dirinya ,itu adalah hal yang paling kotor baginya.

Devano mengeluarkan pistolnya ,tapi pergelangan tangannya ditendang oleh Damien.

"Mau mati?"Damien berjalan mendekati Devano , Damien menendang dada Devano terdorong kebelakang .

"Arrrg...."

Damien mengambil jarum suntiknya dan menancapkan pada lengan Devano.

"Apa yang kau lakukan !"Devano sedikit panik melihat itu.

Devano ingin memukul Damien tapi matanya berkunang-kunang dan setelah dia jatuh pingsan.

"Menyusahkan."decih Damien ,ada saja halangan baginya untuk bersenang senang dengan Dava .

Damien mengangkat tubuh Devano dan meletakkan dikursi ,dia mengikatnya seperti Dava.

"Lihat baby ,mau melihat pertunjukan?"

Dava hanya menggelengkan kepalanya lemah , matanya sudah sayu,bisa dipastikan jika dia kekurangan banyak darah.

"Cio tolong Lo kasi tahu Quiin tentang Devano."ucap Anka pada Cio.

"Baik tuan ,Cio akan mengirim pesan agar Quiin dapat menyelamatkan Devano."

Damien memegang dagu Dava dan mengarahkannya wajah Dava melihat kearahnya."Jangan tidur baby , bukankah kita mau melihat pertunjukan lukisan yang  menyenangkan ? "

"Lihat ini baby."Damien mengarahkan pisau itu pada wajah Devano ,"kita akan melukis diwajahnya."

Damien merasa ada angin ya g cepat datang kearahnya.

Dor

Damien menghindarinya dan tembakan itu terkena di perut Devano.

Anka yang melihat itu hanya bisa menghela nafas,"kalo mau nembak ya jangan orang lain juga yang kena! "

"Cio tambahin kesehatan Devano sepuluh persen."

"Baik tuan , kesehatan Devano sepuluh persen 50 poin. "

"Setidaknya dia bisa bertahan sebelum Quiin datang."Anka hanya menutup matanya dan berpindah pada ruang sistem ,bialah Felix dan Damien bertengkar terlebih dulu.

"Gua capek banget."

Damien menatap tajam Felix yang baru saja tiba .

"Apa yang kau lakukan disini!"

Time Traveler ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang