(Delapan)

4.6K 480 43
                                    

Dimansion Edgar sekarang dia tengah melawan bodygard bodygard Xevar yang menyerangnya.

Edgar dengan cepat mengambil posisi bertahan dan membidik salah satu bodyguard Xevar. Dia menarik pelatuk pistolnya .

Dor

Argg

Peluru melesat dengan kecepatan tinggi dan mengenai targetnya dengan tepat di dada.

Sementara itu, bodyguard xevar yang lainnya bergerak maju menyerang Edgar .

Dor

Dor

Edgar menghindari peluru yang ditembakkan ke arahnya.

Dia dengan cepat mengarahkan pistolnya kearah bodygard bodygard yang menyerangnya.

Dor

Argg

Dia melihat kesemua sisi , bodygard Xevar sudah terkapar dilantai.

Edgar berhasil mengalahkan semua bodyguard Xevar.

"Dia kira aku akan kalah dengan orang suruhannya itu!"Edgar menggeram marah ,apa Xevar pengecut , kenapa tidak bertarung dengannya langsung.

Edgar,dia telah tahu jika Evan berada di tangan Xevar dan sekarang Xevar menyerangnya,"Sialan ! Memang pembawa sial ! Setelah membunuh Luna dia juga mau membunuhku! Argg "Teriak Edgar menggema dimansionnya.

"Kau lihat saja ,Evan."

"Mau bekerja sama?"

Edgar berbalik,dia mengerutkan keningnya dan setelah itu mengarahkan pistolnya pada orang didepannya ini."Siapa kau?"

Orang itu tersenyum penuh arti menatap Edgar .

***

Xevar dan Evan baru saja tiba dimansionnya .

Evan dari tadi terus saja ingin membawa boneka kucing yang berada ditangannya.

"Biar daddy saja ya yang bawa."

Evan menggelengkan kepalanya ,"ngak mau daddy,epan mau bawa sendiri."kekeh nya.

Xevar yang tidak mau Evan menangis pun hanya mengiyakan saja."Baiklah ,tapi hati hati."

Evan langsung senang,dia dengan susah payah membawa boneka kucing yang lebih besar dari tubuhnya itu.

Para bodygard yang melihat pemandangan itu ingin tertawa,tapi mereka tidak berani,Evan sangat lucu dan menggemaskan,dia selalu saja ingin tersandung ,tapi langsung ditangkap oleh Xevar.

"Aduh berat juga."keluh Anka yang membuat Cio mendelik kesal.

"Tuan kan yang tadi meminta membawakannya sendiri,tapi setelah itu mengeluh."

Anka memutar matanya malas mendegar ucapan Cio."Ya ,kan tadi ."

"Minta bantuan saja dengan  Xevar tuan. "

"Ngak ah ,malu Cio ."

Cio hanya bisa pasrah jika tuannya begini.

Setelah sampai dipintu mansion Anka tiba tiba berhenti membuat Xevar ingin tertawa,dia tahu jika Evan dengan susahnya membawa boneka itu ,tapi dia mau Evan meminta bantuannya.

"Daddy."Evan menatap Xevar .

"Ada apa hm?"

"Tolongin epan."

Para bodygard Xevar ingin mengeluarkan tawa mereka,tuan muda mereka ini sangat lucu.

Xevar terkekeh pelan ,dia mengusap rambut Evan ,"Baiklah."Xevar mengambil boneka itu dan memberikannya pada Danu.Dia langsung membawa Evan dalam gendongannya.

Time Traveler ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang