Chapter 16

5.2K 499 9
                                    

Dirumah sakit Arthur yang masih ada diruangan Aska menerima telepon dari bodygard yang berjaga di ruangan bawah tanah.

"Ada apa?"tanyanya pada bodygardnya, sudah tahu dia berada dirumah sakit sekarang tapi malah di telpon begini.

"Ma-af tuan mansion diserang dan mereka membawa tuan muda Alvin."

"Apa! Sialan!"teriak Arthur membuat semua mata mengarah padanya,dia langsung keluar dari ruangan itu,tapi sebelum  dia keluar tangannya di tahan oleh Catherine.

"Ada apa mas?"tanyanya dengan raut bingung.

"Mansion kita diserang dan mereka membawa Alvin ."jawab Arthur sesuai dengan apa yang dikatakan oleh bodygard nya itu.

"Apa ? Bagaimana bisa mas? Siapa yang menyerang mansion kita mas? Dan kenapa mereka membawa Alvin ?"tanyanya dengan nada yang panik.

"Ya dad , Siapa yang nyerang mansion kita?"saut Alden ,dia juga terkejut mendengar kabar ini.

"Kenapa juga mereka membawa Alvin dad? Apa gunanya mereka membawa Alvin?"tanya Aorora dengan heran.

"Daddy tidak tahu , daddy akan ke mansion sekarang."Arthur berbalik dan meninggalkan ruangan.

"Apa ini ulah Mike? "Pikir Catherine yang bingung dengan apa yang terjadi, pasalnya Mike tidak memberitahu rencana yang akan menyerang mansion Jhonson dan menangkap Alvin .

"Mom,ayok kita pulang, aku mau liat bang Alvin mom,aku khawatir sama dia mom"Alice memandang Catherine dengan tatapan memohon.

"Adek kenapa sih selalu baik sama Alvin ! Alvin itu udah jahat sama adek ,adek ngak ingat apa yang dilakuin sama bang Alvin tadi!"marah Aorora pada Alice yang selalu saja peduli pada Alice, padahalkan Alvin sangat jahat padanya.

"Ya dek,biarin aja dia diambil orang orang itu, Abang juga udah muak dengan dia,kalo bisa biar dia mati saja ."Alden membenarkan perkataan dari Aorora.

"Tapi bang.."

"Benar sayang,Alvin udah jahat sama kamu,jadi jangan mikirin dia lagi ya, mommy ngak mau kamu seperti tadi."Catherine mengelus pipi Alice dengan pelan dan mencium keningnya.

"Aku hanya khawatir mom, walaupun bang alvin udah jahat sama aku ,tapi aku tetap anggap bang Alvin Abang aku"Alice meneteskan air matanya.

"Kau terlalu baik dek,"Aorora memeluk Alice,dia merasa sangat kesal jika Alice selalu saja menolong Alvin dan baik padanya.

***

Disalah satu kamar dengan seseorang yang terbaring lemah diatas kasur dengan luka disekujur tubuhnya,tapi jika dilihat sekilas luka luka  tersebut telah diobati .

Disampingnya ada seorang pria yang memandangnya dengan raut wajah menyesal.

Pintu dibuka oleh seseorang yang berjalan mendekati mereka,"Apa dia baik baik saja?"tanyanya melihat  kearah orang yang berbaring itu.

"Sepertinya tidak,dia terluka cukup parah, dad"orang itu memandang daddynya,"apa Aska baik baik saja?"

Pria itu menghela nafasnya kasar,"dia koma"jawabnya .

Orang yang didepannya ini tertegun mendengar apa yang diucapkan daddynya,dia tidak menyangka bahwa Aska akan koma.Matanya sedikit memerah ,dia memalingkan wajahnya,dia tidak mau terlihat oleh daddynya ini jika dia sedikit sedih.

Orang didepannya ini tahu jika anaknya ini sedang sedih ,jadi dia tidak mempermasalahkannya,dia mengelus rambut anaknya ini,"tidak apa-apa ,dia pasti akan sadar, Chiko"

Chiko memandang daddynya dan mengangguk pelan ,dia sudah dekat dengan Aska dan saat diluar negeri mereka tinggal bersama,dia sudah menganggap Aska sebagai Abang kandungnya.

"Bagaimana dengan mommy?"tanya Chiko.

"Jasmine,dia masih syok melihat Alvin begini ,dia akan sadar setelah beberapa waktu, biarkan dia istirahat."ucap orang itu yang merupakan Matthew.

"Daddy akan menemui mommymu dulu,kau jagalah Alvin ,jika dia ada apa apa segera bari tahu daddy."Matthew mengelus rambut Chiko dan diangguki olehnya, setelah itu Matthew pergi dari sana dan meninggalkan Chiko dan Alvin .

Chiko memandang Alvin ,"dek maafin Abang karena membuatmu seperti ini,Abang tidak tahu jika mereka akan berbuat seperti padamu,apa jika bang Aska tahu dia akan marah sama Abang , karena tidak menjagamu,selagi dia tidak ada ."Chiko mengusap tangan Alvin dengan lembut dan menciumnya.

"Bang.."

Chiko menoleh,itu adiknya Liam yang memakai kursi roda,Chiko tersenyum tipis dia pergi kearah Liam dan mendorong kursi roda itu mendekati ranjang Alvin.

"Kenapa tidak beri tahu Abang jika mau keluar,Abang bisa membantu mu"

"Aku bisa sendiri."Liam memandang Alvin dengan rasa yang aneh pada dirinya,saat Jasmine memberi tahu bahwa Jhonson ada sangkut pautnya dengan mommynya membuat Liam terkejut bukan main,dia tidak menyangka bahwa sekarang Alvin menjadi adiknya dan jika itu benar maka Alden yang merupakan temannya adalah salah satu adiknya juga karena mereka hanya dibatasi oleh beberapa bulan saja.

"Aku jahat ya bang ?"Liam bertanya dengan nada pelan.

Chiko yang mendengar itu mengernyitkan keningnya heran,"kenapa , memangnya Liam ada berbuat salah ,apa ini karena Alvin ?"

Liam menganggukkan kepalanya tanda benar,"Ak-u,aku tidak membantu Alvin saat teman temanku memarahinya dan menuduhnya membully Alice bang."Liam menunduk ,dia menyesal tidak berbuat apa apa ketika saka dan lainnya memaki dan menghina Alvin bahkan mereka menggunakan kekerasan fisik kepada Alvin yang tidak melakukan apapun.

Chiko paham sekarang,dia juga begitu, sekarang dia menyesal , Kenapa mereka hanya diam saja tanpa menolong Alvin."Kita akan coba memperbaiki ini"Chiko menepuk pelan bahu Liam dia tersenyum tipis padanya.

"Maafin gue Vin ,kalo gua lebih dulu tahu kalo Lo adek gua ,gua ngak akan biarin Lo begini,gua nyesel , ternyata bukan Lo yang jahat, melainkan Alice itu"pikir Liam memandang Alvin sendu.

"Setelah dia sadar kita akan meminta maaf padanya."

"Tapi apa Alvin bakalan mau maafin kita bang?"

"Kita coba dulu."

***

Disuatu ruang yang tak terbatas dengan warna putih saja yang terlihat jika dipandang mata,tidak ada suara , tidak ada apapun yang ada disana hanya kosong ,putih membuat siapa saja yang melihat pemandangan itu akan ingin cepat pergi dari sana karena merasa sangat tidak nyaman.

"Ni gua ada dimana?"

"Apa gua udah mati? "

"Halo! Ada orangkah?"

Dia melihat kekiri kekanan mencoba mencari siapa saja yang bisa ditemuinya,tapi tidak ada satu pun mata yang menangkap siluet orang atau lainnya.

"Halo ! Kalo ada orang tolong jawab ! "Teriaknya,dia hanya mendengar suaranya sendiri dipendegarannya.

Berjalan lurus mengikuti instingnya,tapi semakin lama hanya rasa lelah yang didapatinya.

"Capek gua ,ini dimana sih ,kalo gua udah mati kenapa bisa capek juga."Dia terengah-engah menetralkan nafasnya sesaat.

"Huff seenggaknya gua ngak ada disana lagi."

"Alvin"

Orang yang tiba-tiba memanggil itu membuatnya terkejut,Alvin langsung berbalik dan melihat siapa yang memanggilnya setahunya tadi tidak ada orang, kenapa tiba tiba ada yang memanggilnya.

Alvin dapat melihat ada seorang pria , sepertinya masih muda.

"Lo siap.. uekk"

Orang itu mencekik Alvin  dan mengangkat nya keatas hingga kaki Alvin menggantung.

Alvin berusaha melepaskan tangan orang yang mencekiknya ini.

"Kau lemah"dia menyeringai dan setelahnya tertawa senang.

(Terima kasih yang udah baca dan vote 😊👍)

Time Traveler ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang