SHEZA | 20

38.9K 1.9K 257
                                    

20 : Putus

20 : Putus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

Aku dan Sandra baru sampai rumah saat hari hampir petang. Gadis rambut pendek tanpa kacamata itu terlihat percaya diri dengan penampilannya yang baru.

"Kak Sandra? Beneran Kak Sandra?!" heboh Ryan langsung mematikan ponsel dan lompat dari sofa menghampiri kami.

Kebetulan saat aku dan Sandra pulang, tiga cowok itu sedang berkumpul di ruang tengah. Tak hanya Ryan, aku melihat raut kaget pula di wajah Sean dan Alvian. Mereka menyusul Ryan mendekati aku dan Sandra.

"What did you do with your hair?" tanya cowok dengan wajah memar-memar itu pada keponakannya.

"Just make a few changes," sahutku.

"Lo gak dipaksa atau dalam tekanan Sheza, 'kan, San?" sambung Sean memastikan.

Sandra tersenyum manis, kepalanya menggeleng kecil. "Hari ini Sheza ngajak aku seneng-seneng, gak ada paksaan maupun tekanan kok."

Aku menatap Sean dan Alvian bergantian dengan sebal. "Gabisa apa sekali aja kalian berpikiran positif ke gue?!"

Melipat tangan ke depan dada aku melengos pergi begitu saja.

"Om Alvian, Sean, kalian jangan gitu dong ... aku jadinya gaenak sama Sheza," tutur Sandra masih bisa kudengar.

***

Setelah menunggu suara decitan pintu dari kamar sebelah cukup lama, akhirnya terdengar juga. Aku langsung keluar, spontan membuntuti langkah Alvian dari belakang.

Cowok itu menolehku. "Kenapa?"

"Mau ikut."

"Lo gak trauma sama kejadian semalem?"

Aku menggeleng santai. Saat ini lampu ruangan banyak yang mati, orang rumah pun tampaknya sudah pada tidur. Karena tidak memperhatikan anak tangga, tak sengaja kakiku tergelincir yang mengakibatkan aku hilang keselimbangan.

"AL!" sentakku, kontan cowok itu berbalik badan.

Mata Alvian melebar begitu melihat tubuhku ambruk ke arahnya yang berakibat kami berdua terjatuh secara bersamaan. Untunglah posisi kami sudah berada di anak tangga terakhir.

Brugh

Aku tidak merasa sakit sama sekali, tentu saja karena aku mendarat tepat di atas tubuh besar Alvian. Perlahan membuka mata, setelahnya aku membeku begitu mendapati jarak wajah kami sangat amatlah dekat.

SHEZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang