28 : Cuddle
🦋🦋🦋
Menggandeng tangan Alvian lalu menggiringnya untuk duduk di sofa, aku memastikan pintu sudah terkunci lalu meraih kotak P3K dari laci.
Dengan hati-hati aku mengusapkan salep di bekas memar Alvian, sedangkan cowok itu malah melamun memperhatikan wajahku.
"I know," ucapku.
"What?" Alvian sedikit tersentak, sepertinya ia kaget mendengar celetukanku.
"I know that i'm pretty and stop saw me like that."
"Why? I wanna look at my girlfriend a lot. I miss her so bad."
"Who?"
"Of course you."
"Shut up!" Olesan pada luka lebam terakhir aku sengaja menekannya lebih kuat sehingga Alvian mendelik.
Aku yakin kali ini ia ingin teriak karena kesakitan tapi sebisa mungkin harus ditahan, kecuali jika dia mau orang rumah tahu akan keberadaannya di kamarku. Karena ekspresi penuh tekanan itu aku memecahkan tawa puas.
"Idiot," kekehku.
"What did you just talk about? Repeat again, please."
"You are idiot!"
"Darling, it's difficult to restrain it ... i have to give you a punishment."
Alvian menarik lenganku sampai terduduk di pangkuannya. Satu tangan mencemgkeram pinggang sedangkan tangan yang lain menahan tengkuk, tanpa izin Alvian membasahi bibirku dengan lumatannya yang lembut dan hangat.
Jantungku berdetak hebat, perut terasa berdesir hangat bagai sarang kupu-kupu.
Tidak kusangka aku akan menikmati ciuman manis itu, perlahan lidah Alvian menjalar di rahangku lantas berhenti di telinga.
"You like it, baby, uhm?" bisiknya dengan suara berat, sekali lagi seluruh tubuhku merinding dibuat Alvian.
"Jangan lewatin batas, karena gue gak akan pernah melanggar kepercayaan Bunda," parauku.
"Pemikiran gue gak sejauh itu tentang lo," jawab Alvian lalu menyenderkan tubuhnya ke punggung kursi.
Cowok itu memejamkan mata, aku bisa melihat raut lelah dari wajahnya.
Segera turun dari pangkuan Alvian, aku mengusap bibir yang masih basah dengan cepat lalu ikut duduk di sofa menghadap Alvian.
"Gue udah liat group chat," kataku. "Ulah Julian?"
"Laura."
Yang benar saja?!
"Kok bisa?" sentakku.
"Jangan teriak-teriak, kamar lo gak kedap suara."
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEZA
Teen FictionSheza Alexio, merupakan gadis yang nyaris sempurna. Semua orang heran mengapa gadis yang hidup dengan penuh kehangatan sepertinya harus menjadi sosok perundung yang kasar dan begitu arogan. Namun, bukankah orang-orang hanya menilai dari yang terliha...