Sheza Alexio, merupakan gadis yang nyaris sempurna. Semua orang heran mengapa gadis yang hidup dengan penuh kehangatan sepertinya harus menjadi sosok perundung yang kasar dan begitu arogan.
Namun, bukankah orang-orang hanya menilai dari yang terliha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🦋🦋🦋
Tidurku terganggu begitu sorot cahaya matahari menerpa wajah, aku membuka sedikit celah pandangan dan melihat Bunda tengah membuka tirai jendela kamar.
"Bundaaa, tutup lagi," rengekku dengan suara parau.
"Bangun, Sayang, sekolah ... yang lain udah sarapan di bawa tuh, kamu malah masih tidur."
"Mmm ... Bunda pulang jam berapa?"
Duduk di tepi ranjang, Bunda mengusap rambutku dengan lembut. "Jam empat subuh tadi. Cepet mandi, nanti ditinggal loh."
"Kakak gak berangkat, deh, hari ini."
"Kenapa? Gaenak badan?"
Aku mengangguk sambil mencebikkan bibir. Kemudian Bunda menyentuh keningku.
"Anget aja enggak, bangun ah gausah banyak alasan. Bunda gasuka. Liat tuh di luar sana masih banyak anak kurang beruntung yang gabisa lanjut sekolah."
"Aaaa, Bundaaa ... maleeess," jawabku.
"Buruan, Sayang, nanti kesiangan!"
"Yaudah, tapi Kakak naik mobil Abang aja. Yang lain suruh duluan. Kakak mau tidur 15 menit lagi."
"Katanya Abang mau pake mobil sendiri mulai hari ini."
Sontak aku langsung menyingkap selimut dan terduduk dengan raut tercengang.
"Lah? Tumben amat."
"Bagus dong, daripada mobil Abang berkarat kelamaan di garasi?" celetuk Bunda seraya menarik tanganku turun dari ranjang.
***
Sudah selesai bersiap-siap, aku menuruni anak tangga, saat melintasi dapur, Bunda menghentikanku untuk memberikan setangkup roti selai cokelat. Sambil mengunyah aku lari kecil dibuntuti Bunda.
Sudah sepi, sepertinya semua sudah berangkat. Baiklah aku akan naik taksi.
Baru juga berbicara dalam hati, langkahku terhenti mendadak saat melihat Alvian duduk sambil bermain hp di sofa ruang tamu. Cowok itu langsung menyimpan ponselnya lalu berdiri setelah melihatku.
"Hati-hati di jalan, ya? Alvian, jangan ngebut-ngebut," pesan Bunda.