Sheza Alexio, merupakan gadis yang nyaris sempurna. Semua orang heran mengapa gadis yang hidup dengan penuh kehangatan sepertinya harus menjadi sosok perundung yang kasar dan begitu arogan.
Namun, bukankah orang-orang hanya menilai dari yang terliha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🦋🦋🦋
Keluar dari bengkel, Julian mengantarku bergabung bersama gadis Slayer, kemudian dia kembali pada teman-temannya juga.
"She, what happened?" tanya Freya khawatir.
"Lo dibawa Lian ke mana?" tanya Inka pula.
"Gapapa kok, gue abis dari bengkel buat nenangin diri. Agak syok liat keributan tadi," jawabku diselingi senyum tipis.
"Terlepas dari masalah lo sama Al, tapi lo keren, sih, She ... gue salut," imbuh Gretha.
"Kenapa?"
"Ya keren aja, anak baru kayak lo bisa dapetin Al. Meski sekarang udah jadi mantan, tetep aja dia seorang Al. Lo pernah jalin hubungan sama Al, She!"
Sebegitu istimewanya kah sosok cowok berkepribadian ganda itu? Meski mereka tahu seperti apa sifat brengsek Alvian tapi tetap mengagung-agungkannya bak dewa. Gak banget!
Lihat saja kelakuannya sekarang, dia mengobrol sembari tertawa-tawa bersama gadis bernama Laura. Bahkan setelah memergoki aku memperhatikannya, Alvian bersikap seolah biasa saja. Aku semakin tidak menyesal telah memutuskan hubungan bersamanya.
Menyahut sebungkus rokok milik Inka, aku mengambil sebatang lalu menyulutnya dengan korek api.
"Katanya berenti ngerokok?" tanya Inka keheranan.
Aku tidak menjawab dan melanjutkan menyesap rokok dengan tergesa. Entahlah tiba-tiba jadi cemas.
"Ka, anterin gue balik," pintaku.
"Sekarang?"
"Gamau?"
"Bukan gitu, lagi asik-asiknya, nih."
"Ada apa, sih, di rumah? Buru-buru amat," sahut Belle.
"Nantian dikit kali, She. Katanya mantan lo mau boxing, tuh, emang gamau liat? Jarang-jarang 'kan arena ring tinju VA kepake. Para pemimpin nyiapin taruhan gede-gedean," lanjut Freya.
"Oh ya? Kok gada kabar-kabar?" tanya Belle.
"Emang belum, baru diskusi antar ketua geng. Palingan bentar lagi ada pengumuman."
"Lo tau dari mana?" tanyaku tiba-tiba jadi deg-degan.
"My boyfriend," jawab Freya berseri-seri.
"Vincent?" tebak Inka menautkan alis.
"Exactly."
Tentu kami langsung melongo takjub, secara serempak bertepuk tangan memberi selamat pada Freya. Saking hebohnya, kami sempat menjadi tontonan anggota komunitas lain.
