35 : Apartemen
🦋🦋🦋
Hampir seluruh pasang mata tertuju padaku dan Alvian, tak berselang lama Max menghampiri kami.
"Al, bisa ikut gue? Ada yang harus dibicarain mengenai kelancangan Laura."
Alvian menatapku seakan minta persetujuan, kemudian aku meresponnya dengan mengangguk.
"Kalo gitu gue gabung sama anak Slayer Girls," kataku.
Kami berpisah, kehadiranku disambut heboh oleh Freya and the gang. Aku diserbu banyak petanyaan terkait hubunganku dan Alvian.
Hingga beberapa saat kemudian aku menerima pesan dari Julian, cowok itu telah mengirimkan alamat kepadaku dan memberi waktu 20 menit untukku menemuinya.
"Girls, andai nanti Al nyariin gue, tolong bilangin kalo gue udah pulang duluan, ya?" pamitku.
Meninggalkan sirkuit dan memesan ojek online sebagai alternatif kendaraan yang bisa mengantarku ke apartemen cowok itu tepat waktu, aku berharap hal buruk tidak terjadi.
Aku dan Julian harus berakhir. Cowok itu sudah cukup mengusik kehidupanku.
Masuk lobi, aku naik ke lantai atas menggunakan lift. Dengan jantung deg-degan, aku melangkah ragu menuju unit apartemen Julian.
Sudah berdiri di ambang pintu, sebelum memencet bel aku menghela napas panjang menetralisir detak jantung, kemudian memberanikan diri menekan tombol bel.
Cowok berkemeja hitam itu membuka pintu, Julian mempersilahkan aku masuk dengan ekspresi datarnya. Dia menuntunku menuju dapur, duduk di kursi tinggi menghadap meja bar.
"Siapa yang tau lo nemuin gue?" tanya Julian sambil berkutat dengan mesin kopi.
"Gak ada," lirihku tidak tenang.
"Cuma karena satu kesalah pahaman, lo lebih milih cowok yang jelas-jelas udah ngelakuin banyak kesalahan. Lo yakin dia gak akan ngulangin lagi?"
"Al bisa berubah, dan dia udah buktiin itu."
Julian membawa dua cangkir kopi ke meja bar, dia berdiri di hadapanku dengan tatapan dalam.
"Biar gue ingetin, selingkuh itu penyakit seumur hidup. Mungkin bisa reda, tapi besar kemungkinan akan kambuh lagi."
Aku diam saja.
"Gue mau lo putusin Al," lanjut Julian.
"Gak, gamau."
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEZA
Teen FictionSheza Alexio, merupakan gadis yang nyaris sempurna. Semua orang heran mengapa gadis yang hidup dengan penuh kehangatan sepertinya harus menjadi sosok perundung yang kasar dan begitu arogan. Namun, bukankah orang-orang hanya menilai dari yang terliha...