Sheza Alexio, merupakan gadis yang nyaris sempurna. Semua orang heran mengapa gadis yang hidup dengan penuh kehangatan sepertinya harus menjadi sosok perundung yang kasar dan begitu arogan.
Namun, bukankah orang-orang hanya menilai dari yang terliha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🦋🦋🦋
Lantaran sebentar lagi memasuki jam pulang sekolah, dan di depan sana guru yang mengajar di kelasku sudah menyusun buku-bukunya, kami pun juga turut bersiap-siap memasukkan semua barang di atas meja ke dalam tas.
"Baik, anak-anak, sejauh ini ada yang mau ditanyakan?" tanya Bu Rini.
Satu kelas kompak menjawab tidak, tak berselang lama kami dikejutkan oleh siswa dan siswi yang heboh berlarian di depan kelas sana. Dua anak cowok dari kelas 11 IPA 1 izin masuk kepada Bu Rini, mereka menghampiri Sandra dan membawa gadis itu ikut dengan mereka.
"Lah mereka bukannya temen Sean?" celetuk Echa.
Semua anak di dalam kelasku penasaran, mereka berbondong-bondong keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi, termasuk Bu Rini. Karena aku juga merasa demikian, aku ikut keluar diikuti Inka dan Echa.
Menuju langkan koridor, aku melihat ke bawah pada lapangan basket yang sudah terdapat grup band sekolah dan beberapa orang yang baris memegangi balon huruf bertuliskan:
“I Love U, Cassandra!”
"Sejak kapan Sean jadi anggota Z Boys?" kekeh Inka.
Iya, kini Abangku itu berada di antara cowok-cowok yang sedang memainkan gitar, drum, dan alat musik band lainnya. Posisi Sean sebagai vokalis menggantikan vokali aslinya yang tengah ikut memegangi balon.
Sejujurnya aku tidak pernah tahu jika dia bisa menyanyi. Mendengarnya bersenandung pun sama sekali tidak pernah. Dan sekarang cowok itu menyanyikan lagu berjudul Jatuh Cinta milik Tulus.
Menarik mik dari stand mic, Sean menghampiri Sandra yang sudah ada di tepi lapangan. Menggandeng gadis itu menuju tengah lapangan, semua orang yang memenuhi lorong-lorong kelas bersorak menonton hal menakjubkan itu.
Aku terkekeh lucu melihat ekspresi polos, bingung, dan sedikit linglung dari wajah Sandra. Sepertinya hal seperti ini baru terjadi pertama kali di hidupnya.
Lagu berakhir, Sean berlutut di depan Sandra. Cowok itu menyodorkan setangkai bunga mawar yang cantik kepada Sandra. Melalui mik, Sean menyatakan perasaannya kepada gadis itu sehingga tutur katanya dapat didengar semua orang.
"Sandra, kamu mau gak jadi pacar aku?"
"Terima, terima, terimaaa!" seruku memancing yang lain ikut bersorak.
Gadis itu meraih bunga pemberian Sean, Sandra mengangguk dan seketika kami bertepuk tangan.
"Gila lo gapernah pacaran, tapi sekali suka sama cewek effort confess lo gak maen-maen. I'm proud of you, Bang!" teriakku seraya merekamnya untuk kujadikan instastory.