Hari terakhir kita disini

14 6 3
                                    

DUUAARRRRR...

Karna efek kekuatan full dari Uyah, tebasan nya mengakibatkan planet Blulop terbelah menjadi dua bagian, dan seluruh air di Blulop muncrat ke luar angkasa.

Namun..

"Tak akan ku biarkan.. siapa pun melukai anak buah ku.." Terlihat vin menahan tebasan Uyah menggunakan tongkatnya, nampaknya selama ini ia menyembunyikan kekuatan aslinya, dan karna melihat tubuh cecep yang akan hancur di tebas, ia langsung bertindak.

"Pak tua sialan.. barang siapa yang menjalani jalan saya, takkan ragu saya habisi.." meskipun stamina Uyah telah hampir habis sepenuhnya, nampaknya ia akan tetap bertarung dengan Vin.

Uyah mundur beberapa langkah lalu mengambil 1 pedang lagi yang menancap di tubuhnya.

"MAJULA-"

"Sadar diri wahai aygo air garam... stamina mu telah habis di luar batas.." Terlihat Vin menggunakan kekuatan bayangan, bayangan itu mengikat Uyah hingga Uyah tak bisa bergerak sedikit pun, terlebih lagi stamina nya sudah hampir habis.

"sudah saatnya.. 1 AYGO MATI OLEH PENDUDUK BUMI!"

Vin tanpa basa basi langsung menggunakan bayangannya tuk mencekik Uyah, Uyah tampak kesakitan dan tak berdaya.

"Ini siksaan yang pantas untuk seorang Aygo yang telah menenggelamkan Blulop" ucap Vin sembari mengencangkan cekikannya.

BUM! Karna ikatan bayangan Vin yang terlalu kuat, sehingga membuat leher Uyah hancur, dan kepala dengan badannya terpisah.

Vin lalu menatap ke arah tubuh Cecep, terlihat Linda yang berdiri disitu, seperti berniat membawa tubuh Cecep.

Vin langsung menghampirinya
"Pertarungan kita kemarin belum selesai nona..."
Linda tampak terkejut akan kehadiran Vin, lalu mengambil dua pedangnya.

"Pak tua sialan.. aku hanya ingin mengambil tubuh ini, apa kau tak bosan ku kalahkan!?"
Vin dengan tegas lalu menjawab.

"Aku takkan membiarkan mu mengambil tubuh anak buahku"

Vin lalu menodongkan tongkatnya pas ke leher Linda, sebagai bentuk ancaman.

Linda mengabaikan hal itu, ia langsung menendang tongkat vin.
Vin reflek menghindari tendangan itu, Linda sedikit terkejut karna serangan nya yang sangat cepat bisa di hindari oleh Vin.

Vin langsung mengeluarkan bayangan nya untuk mengikat seluruh tubuh Linda,
Linda pun sangat terkejut melihat kekuatan asli vin.

"A-apa apaan ini...? Mengapa tubuhku tak bisa melawan.. Ukhh..." ucap Linda sembari terlihat sorot mukanya sangat ketakutan.

"Terkejut ya..? Kekuatan dan tubuhmu tak bisa di gerakkan.." Vin berkata hal itu sembari tersenyum meremehkan pada Linda.

"Sepertinya tak usah berlama lama dengan mu" Vin lalu memunculkan bayangan yang cukup besar, bayangan itu berbentuk seperti tombak yang sangat tajam.

SREKKK..
Tombak bayangan itu langsung menusuk tubuh Linda sehingga membuat nyawa Linda melayang, dan di tubuhnya terdapat lubang yang sangat besar.

Vin lalu menghilangkan bayangannya itu
"Akhirnya selesai.. hah.."

Beberapa menit setelah itu, Vin pun kembali berkumpul dengan semua anak buahnya, Aurel, dan juga Juki.

Mereka berkumpul di sebuah reruntuhan yang sangat sepi, untuk membicarakan nasib Blulop kedepannya.

"Kalau saran saya, di karenakan ini planet sudah terbelah jadi 2, lebih baik kalian buat pemerintahan masing-masing saja" ucap Vin

" maksud nya pak?" Juki bertanya

"Begini saja.. planet Blulop bagian atas, yaitu bagian yang kita berada sekarang, dikendalikan oleh Aurel.
Nahh Blulop bagian bawah, itu Juki bikin pemerintahan sendiri."

"Tapi kan rakyat di Kanyam semua berada disini, gimana bawanya?" ucap Juki

"Hal mudah.. menumpang saja pada pulau terbang milik kami"
Semua pun setuju untuk melakukan itu, mereka pun akhirnya ke Kanyam lalu mengumumkan yang terjadi dan rencana menjadikan pemerintah Blulop menjadi dua.

Tentu saja hal itu menimbulkan pro dan kontra, namun hal itu bisa di atasi oleh mereka.

Mereka pun mengumpulkan rakyat" Blulop yang ingin ikut pada pemerintahan juki.

Sebelum mereka semua meninggalkan tempat itu,juki menyempatkan dirinya untuk menyatakan perasaan nya pada aurel.
"Bang juk! "Panggil sugeng

"Ha? Apa cil?"

"Ini tadi nemu di jalan, aku tau abang mau nembak aurel kan bawa ae bunga nya bang" Ucap sugeng sambil memberikan setangkai mawar merah

"Thanks cil tau ae lu" Jawab juki

Juki pun melangkah menemui aurel
"Ehem... Aurel"

"Eh iya juk ada apa? "

Sambil tersenyum juki berkata.
"Kita kan sudah lama kenal, dan aku juga sudah lama memendam perasaan ini
..."

Keduanya hening, tapi tak lama kemudian aurel menjawab

"Juki... Sebenarnya aku juga memiliki perasaan yang sama dengan mu"

"Ta- tapi Juki.. kita kan bakal berpisah.. apa kamu yakin kita bisa bertahan?"

Juki terdiam sejenak sebelum menjawab
"Jarak memang memisahkan kita, tapi.. jika cinta itu nyata, percayalah bahwa kita akan terus bertahan!"

Aurel pun sedikit tersipu malu mendengarnya, lalu menerima bunga dari juki.
"Baiklah.. terimakasih, Juki ^^"

Wooshhh angin kencang bertiup di sela sela adegan percintaan itu, nampak pulau Nexus mendarat di dekat mereka

"Sudah waktunya.. sampai jumpa nanti, Aurel ^^" ucap Juki, sembari mengecup pelan dahi aurel

Mereka pun naik bersama sama, kemudian juki dan pengikutnya di turunkan di Blulop bagian bawah.

"YOSHH.. awal yang baru.. DADAH ROMBONGAN ALIEN!" Juki melambaikan tangan sembari melihat Nexus island yang mulai terbang menjauh ke angkasa.

Disisi lain, tiga petinggi Nexus.

Mereka berada di sebuah ruangan rahasia yang hanya mereka yang mengetahuinya.

Vin melemparkan tubuh Cecep ke tengah" ruangan itu, lalu berkata
"Lakukan lah Ara, roh Ujang masih berada di tubuhnya.. kita harus mencari cara untuk mengeluarkan roh itu."

"Aku tau.. serahkan padaku" ucap Ara, kemudian ia mendekat beberapa langkah ke tubuh Cecep

"Api yang membara.. tutupi lah makhluk tubuh roh berdosa ini"

Bola api mulai membungkus tubuh Cecep di ruangan itu, terasa auranya yang sangat besar.

"Penyegelan selesai" ucap Ara.

Petualangan Dua Bocah BebanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang