Sang sniper Middlestein

3 2 1
                                    

Di sisi lain para prajurit  Middlestein, mereka tampak berhasil membuat basecamp persembunyian di bawah tanah.

Kisaran jumlah mereka adalah satu batalyon, dan di pimpin oleh Richard, satu satunya bangsawan Middlestein yang bisa menggunakan sihir, di karenakan ia sudah di didik sejak kecil untuk menjadi pemilik senjata legendaris, yang berbentuk sniper.

"Report to the commander!" (Lapor komandan!) ucap salah satu prajurit, kepada Richard.

"What happen?" (apa yang terjadi?)

Prajurit itu berkata, bahwa terdapat sinyal Nathan sedang dalam bahaya.

Sinyal ini hanya akan terkirim, jika kacamata hologram Nathan dirusak oleh seseorang.

Richard lalu mengambil sniper nya, beserta memasukkan sebuah silet ke saku nya.

Ia pun berangkat seorang diri ke koordinat tempat sinyal itu terkirim.

...


Tak lama, Richard sampai di dekat barak.

Ia lalu bersembunyi di balik pepohonan, sembari melihat jumlah penjaga di sana.

Ia lalu mengeluarkan silet nya, dan menusuk lengan nya sendiri.

"Uhh.."

Darah yang mengalir pun ia masukan ke dalam sniper, untuk dijadikan peluru.

Peluru tersebut nantinya akan di tembakkan, dan korban yang terkena peluru darah tersebut akan mendapat sebuah kutukan, dimana ia akan merasakan kesakitan terus menerus di seluruh tubuhnya, namun hal tersebut tidak akan membuatnya mati.

Kutukan tersebut hanya bisa hilang, jikalau takdir bahwa ia sudah harus mati.

Richard pun mulai membidik ke penjaga yang berdiri di samping kanan gerbang.

DOOORRR

"UAAAKHH.. AAAAGGHHHHHH!!"

Penjaga tersebut menjerit kesakitan.

Para penjaga lain pun sontak menghampirinya, sembari mencari pelaku penembakan.

DOOORRR DOOORRR

Richard pun mengeksekusi mereka satu persatu, hingga mereka semua tumbang sembari menjerit kesakitan.

Richard pun berlari dan menyelinap ke dalam barak tersebut, para penjaga pun meneriakkan bahwa ada penyusup.

Richard pun bersembunyi di dalam barak, sembari mengeksekusi satu per satu semua pasukan Easternia di dalam barak itu.

"Huh...finally" (akhirnya)

Semua prajurit di dalam barak itu sudah berhasil ia tembak, mereka semua tergeletak tak berdaya, dan hanya bisa berteriak kesakitan karena efek kutukan.

Richard pun menghampiri salah seorang prajurit, lalu mencengkram kerah bajunya.

"I will remove the curse effect, if you answer my question" (aku akan menghilangkan efek kutukannya, jika kau menjawab pertanyaan ku) ucap Richard.

Prajurit itu lalu mengangguk sembari berteriak kesakitan.

"Where is Commander Nathan?" (Dimana Komandan Nathan)

Prajurit itu pun menunjuk ke arah pintu, yang akan mengarahkan mereka ke ruang bawah tanah.

"okay thanks" (oke, terimakasih)

Richard pun menembak prajurit itu lagi, yang membuat efek kutukan nya menjadi dua kali lipat.

"AAGGHHHHH!!"

Petualangan Dua Bocah BebanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang