Side story Lilis: berusaha mencintai Debt collector

18 5 3
                                    

Semua ini terjadi pada malam hari di bumi..
Saat Lilis baru berusia 15 tahun, dan pasukan pharma belum menyerang bumi.

"Saya mohon pak... sekali ini saja, saya janji bulan depan akan bayar"
"ALAH BACOT LU"
BUKK!!

Di sebuah gedung tua, terlihat beberapa mafia dan 2 orang bapak" sedang terlibat perkelahian

Salah seorang bapak membawa banyak mafia, sedangkan bapak 1 lagi tampak terkepung sendirian.

"Janji manis lo semua.. KEMANA? ILANG KAN GOBLOK"
"I-iya pak.. maaf pak... saya bakal lakukan apa pun!"
"Hufh..."

Bapak itu berpikir sejenak

"Kalau begitu.... untuk membayar hutang anda, bagaimana jika anak anda yang bernama Lilis dijodohkan dengan anak saya..?

"..."

Bapak2 yang terlilit hutang itu ternyata adalah ayah Lilis, ia termenung sejenak

"Sa-saya tidak setuj-"
"HALAH BANYAK BACOT ANJENG" Bapak 1 lagi mengeluarkan pistol dan menodongkan nya pada ayah Lilis

"Kalau lu ga mau anak kita dijodohkan.. jangan harap seluruh anggota keluarga anda masih bisa hidup besok"

Ayah Lilis terdiam, dan tak bisa berkata kata

"Ba-baiklah.. TAPI TOLONG JANGAN LAKUKAN ITU" ucap Ayah Lilis sembari bersujud

"Heh.. balik lo, besok gua dateng ke rumah lo" bapak itu pergi bersama para mafia bawahannya.

Ayah Lilis pun pulang jalan kaki dengan kondisi babak belur

"Ayah kembali..."

Lilis yang melihat ayahnya babak belur langsung menghampiri nya

"Ayah kenapaa..?" Ucap Lilis yang panik
"Gapapa nak.. udah, ibu mana?"
"Ibu udah tidur.. ayah dibilangin jangan keluar malem2 ih!"
"Ahahha.. udah2 sana tidur.." ucap ayahnya sembari pergi ke kamar
"Ihh ayah mah gitu, sini Lilis obatin dulu!"

KEESOKAN HARINYA

Di pagi yang cerah, ayah Lilis membangun kan nya

"Hoaamm.. kenapa sih yah? Kan minggu liburr, baru jam 8 juga" ucap Lilis yang masih mengantuk
"Hufh.. ayah mohon kerja sama nya.. "
"Kenapa yah? Kok kaya sedih"
"Jadi gini..."

Ayah nya pun menceritakan soal hutang keluarganya

Lilis terdiam, lalu ia sadar bahwa ia harus menyelamatkan keluarganya
Ia pun mengangguk setuju, lalu bersiap siap menyambut kedatangan calon nya nanti

PUKUL 09.30

Tampaknya mereka sudah datang, keluarga Lilis pun menyambut mereka dengan hangat

Lilis lalu pergi ke taman belakang rumahnya, karna calon nya ada disana

"Hmm.. itu bukan?" Lilis memperhatikan seorang pria tinggi dengan ekspresi datar, pria itu membaca buku sembari duduk di bawah pohon
"Iya.. pasti itu!" Lilis lalu menghampiri nya

"Haii! Nama kamu siapa? ^^"

Pria itu hanya melirik dan kembali membaca, seolah tak peduli dengan Lilis

Lilis tampak sedikit sebal dan berkata dalam hati
"Dasar sok cool, kalau ga demi ayah udah ku usir"

"Aku tanya heii, nama mu siapa?"
Pria itu tak menoleh, dan hanya menjawab "Danang"
"Ouhh Danang, salken aku Lilis!^^"

Yaahh tampaknya Danang tak peduli, ia hanya menjawab dengan anggukan kecil yang membuat Lilis sedikit sebal

Lilis duduk di samping Danang, memperhatikan nya dan memikirkan bagaimana caranya tuk dekat dengan Danang.

Petualangan Dua Bocah BebanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang