Petualangan Dua Bocah Beban

Nightmare

Entah siapa pria itu namun kemampuan yang dimilikinya sudah sangat melebihi orang-orang yang ada disana.
Buktinya ia mampu memporak porandakan NI hanya dalam lima menit saja. Bahkan para jendral terlihat tak berdaya dibuatnya.

Sementara itu Sugeng dan yang lainnya tidak tinggal diam. Mereka berpencar mencari keberadaan orang itu.
Orang pertama yang menemukan nya adalah Lisa, kebetulan orang itu belum pergi dari ruang kemudi. Lisa langsung menghubungi mereka berdua untuk segera pergi ke ruang kemudi sementara ia akan menahannya.
Pria itu memperingatkan Lisa untuk pergi jika nyawa nya ingin diampuni. Lisa tak mendengarkannya dan mengacungkan mandau nya kearahnya bersiap untuk bertarung. Ia takkan membiarkannya pergi sebelum dia bisa melangkahi mayat nya terlebih dahulu. Pertarungan diantara keduanya pun pecah.
Lisa dengan mandau nya dapat menyamai kemampuan pria itu. Keduanya terus bertarung suara senjata yang saling beradu menciptakan melodi diantaranya.

Sesaat memang Lisa dapat mengimbangi nya, namun lama kelamaan pergerakan nya mulai melambat, celah itu lah yang membuat nya terdorong keluar dan jatuh ke aula.
Sekali lagi pria itu memberikan kesempatan Lisa untuk pergi meninggalkan tempat ini sembari mengacungkan senjatanya pada Lisa.
Lisa tetap tak mau menyerah mau seburuk apapun situasi nya ia akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan.
Melihat Lisa yang keras kepala pria itu langsung mengayunkan senjata nya hendak memenggal kepalanya.
Namun nasib baik masih berpihak pada Lisa.
Di situasi genting itu Danang datang tepat pada waktunya.
Dengan maung nya Danang menyerang pria itu.
Kini pria itu harus menghadapi dua orang sekaligus.

Tanpa ragu pria itu melayangkan tebasan demi tebasan ke arah mereka, untungnya tak satu pun tebasan yang mengenai mereka karena mereka terlindungi shield.
Sesaat mereka masih bisa bertahan namun lama kelamaan tebasan yang diterima semakin kuat dan besar pula tekanannya yang menyebabkan shield kehilangan daya tahannya. Jika terus begini mereka akan kalah. Dan benar saja pada tebasan terakhir shield mereka pecah dan membuat mereka sekaligus terpental kebelakang.

Melihat mereka tak berdaya pria itu tak langsung membunuh mereka melainkan ia memutuskan untuk kembali ke ruang kemudi pulau yang seharusnya tak berpilot. Sesuai dugaan, mustahil mereka melayang dengan stabil jika tidak ada yang mengemudikan nya dengan baik. Tampak Sugeng tengah mengendalikan kemudi pulau. Sugeng terlalu fokus mengendalikan kemudi sampai-sampai ia tak sadar ada seseorang dibelakangnya.
Melihat Sugeng yang tak menyadari nya, dengan sekuat tenaga pria itu mengarahkan tebasan yang sangat kuat padanya yang ia percaya dapat menebas apapun dalam jangkauan tebasannya.

Tebasan dilayangkan

Merasa dalam bahaya secepat kilat Sugeng menghindari nya. Disaat itu lah kaca ruang kemudi pecah berkeping-keping terkena tebasan kuat itu.

Dan tak disangka sangka disana Sugeng berdiri sembari mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.

"Orang aneh"

"Wah, kirain bisu"

"..!!!!?"

Dengan membabi buta pria itu menyerangnya. Sementara Sugeng menghindari semua serangannya. Bukan apa apa, hanya saja dia tidak ingin membakar pulau dan seisinya jika ia menggunakan kemampuan nya.
Tak sengaja salah satu serangan itu mengenai salah satu tombol yang membuat separuh dari ruang kemudi meledak dan hancur.

Situasi akan lebih buruk, jika mereka salah langkah sedikit saja, mereka bisa terjatuh ke laut.

Sugeng sudah tidak bertenaga lagi untuk menghindar. Yang akhirnya membuat nya terpojok, dan disaat saat itu lah ia memanggil Grid.

Sekuat tenaga ia mengayunkan sabitnya dan menebas nya. tebasan Grid seolah olah menembus tubuh pria itu namun tebasan itu tidak berefek apa apa pada tubuhnya. Pada tebasan itu lah pijakan kaki Sugeng mulai runtuh dan akhirnya membuat nya terjatuh.
Mata nya terbelalak kagum melihat biru nya langit pagi itu, langit masih terlihat indah bahkan jika ia harus mati sekarang.
Sedetik kemudian ia pun jatuh ke laut.