Saat bersamamu, semua nya akan terasa indah

7 2 1
                                    

Cerita ini berlatar sebulan setelah Lilis dan Danang kabur dari keluarganya.

Flawless box, atau lebih dikenal sebagai FLB merupakan sebuah sasana tinju yang banyak menghasilkan petinju berbakat di Westrean

Saat ini westrean memiliki 1 sasana tinju lagi yang setara dan merupakan rival dari FLB, yaitu adalah Knockout box, atau KB

Para anak anak KB terkenal lebih sadis dan terkadang bermain kotor dalam pertandingan, yang membuat mereka disegani oleh sasana tinju lain, tapi sekaligus tak disukai juga.
Rata rata anggota KB adalah gabungan dari preman dan kriminal yang sering membuat kerusuhan tanpa alasan.

"Hufh.. final ya.."

Danang tampak sedang melihat sebuah postingan di ponselnya.

"Hayoo, liatin apaan kamu? ^^"
Lilis tiba tiba ada Disampingnya

"Ini Lis.. soal final kejuaraan tinju westrean nanti"
"Ehh iya, kamu berhasil ke final kan ya?"
"Masalahnya.. lawannya berasal dari KB
Dipastikan fisiknya lebih kuat.. hufh.."
"Udah lahh, yang penting coba aja dulu! Orang berat badan sama pasti ga beda jauh lahh ^^"
"Iya iya, bawel pendek
"Ihh"

Singkat cerita, keesokan harinya ia sedang bertanding dan di saksikan oleh hampir seluruh warga Westrean.

"Hah.. hah.."

Danang tampak kewalahan, benar saja fisik dari anggota KB itu tak main main.

"DANANG SEMANGAT!!"
".."

Danang sadar bahwa ia disaksikan oleh Lilis, ia lalu bertekad bahwa ia tak akan kalah di hadapan Lilis.

"HAA!!!!"

BAK BUK BAK BUK

Ia tampak memaksakan dirinya, memberikan pukulan demi pukulan yang sangat cepat.

Tapi lawannya berhasil menangkis semua pukulannya.

Hingga..

BUUKKKK

"AAARGGHHHH"

Danang terjatuh, tangannya beradu dengan tangan lawannya yang membuat tangannya patah.

"...
DANANG!!"

"DAN KEMENANGAN BAGI PIHAK KNOCKOUT BOXING!!"
"WOOOHHHHH"

Plok plok plok

Lilis dan beberapa kru pun menggotong Danang secepatnya ke ruang medis disitu.

Beberapa menit kemudian.

"Maaf Lis.. aku kalah di depanmu.."
"Haishh, yang penting udah. nyoba!"
"Iya iya.."

Tak.. tuk.. tak.. tuk..

"Hm? Siapa di sana?"
"Permisi.."

Coach dari petinju yang di hadapi Danang tampak masuk tuk menemui Danang.

"Siapa anda..?" Tanya Danang
"Saya? Nama saya naspad"
"Naspad? Nasi padang gitu?"
"Yaa soalnya sama sama bisa bikin nafsu ^^"
"Gajelas.."

Danang yang sudah selesai ditangani tangannya pun mengajak Lilis untuk pergi.

"Ehh tunggu atuh, nama mu siapa anak muda?"
"Kau pikir tadi saat bertanding tidak diumumkan namanya..?"
"Hehe.. salken saya Denis
Saya harap kita bisa bekerja bersama nanti ^^"
"Saya harap sebaliknya"

Danang lalu pergi dengan Lilis.

"JUTEK AMAT SIH MAS"

Mereka pun pulang, Danang tampak berusaha menyembunyikan kekecewaan nya di depan Lilis.

Sebelum pulang, mereka berdua mampir terlebih dahulu tuk makan berdua.

"Selamat makaann"

Lilis tampak dengan lahap makan, yaa karna lapar juga sih dari pagi belum makan.

"Danang kok belum makan?"
"Suapin.. tangan ku patah"
"...
Yee manja amat sih"

Lilis dengan malu malu pun menyuapi Danang.

"Ku pikir hidup seperti ini indah juga.. menjadi buronan keluarga bersama wanita secantik dia.." ucap Danang dalam hati, sembari memperhatikan Lilis.

"Dia ngeliatin wajahku mulu.. lapar kan ya? Jangan jangan kanibal, hiihhh" ucap Lilis dalam hatinya, dikarenakan melihat Danang yang sangat aneh.

Danang yang baru sadar kalau sedari tadi melihat wajah lilis langsung memalingkan wajah nya.

Mereka pun selesai makan dan diam di situ sejenak.

"Ga sembuh sembuh ni tangan.."
"Belum juga sehari Nanggg"
"Ga akan sembuh, tapi bisa sekarang langsung sembuh"
"Caranya?"
"Cium"
"..Modus"

Yaa walau terlihat enggan dan malu, tapi Lilis langsung mencium dahi dan tangan Danang.

"Udahkan?"
"Sembuh langsung"

Petualangan Dua Bocah BebanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang