Pewaris

1 1 0
                                    

Mereka lanjut mengamati bongkahan yang lain.
Setelah mengamati bongkahan bongkahan itu tak lupa mereka mengambil beberapa foto untuk dokumentasi.
Beres melakukan itu semua. Singkat cerita mereka pergi meninggalkan tempat itu sama seperti perjalanan menuju ke meteor mereka juga di hadang beberapa pasukan pharma.
Namun dalam jumlah yang sedikit.
Dengan jumlah yang sedikit itu, mereka berhasil mengalah kan mereka dengan mudah dan berhasil keluar dari area meteor dengan selamat.
Tak lupa mereka juga berterimakasih pada Nathan dan para pasukan khusus karena sudah mengawal mereka dari awal hingga akhir perjalanan.
Setelah urusan mereka di Middlestein selesai. Mereka semua memutuskan untuk langsung kembali.
Singkat cerita mereka sampai di bandara.

"Emm... Albert ikut balik nang? "

"Iya"

"Owh, gitu. Kenapa gak disini aja bert? "

"E-eh, Itu... Aku masih punya pekerjaan di Westrean"

"Walah, iya ya"
ucap Sugeng sembari tersenyum dan mengangguk.

Tak lama pesawat mereka sudah siap.

Dan mereka pun kembali dengan menaiki pesawat.

Sesampainya di bandara Westrean.

Sugeng langsung berpamitan untuk pulang terlebih dahulu pada mereka.

Namun, tiba-tiba Danang memanggilnya.

"Oe?"

"Numpang di rumah lu bentar bisa gak"

Sebelum bisa menjawabnya. Tiba-tiba ponsel Sugeng berdering dan mau tak mau ia harus menjawab panggilan telpon itu.
Saat Sugeng tengah bertelepon. Terdengar seperti suara orang marah-marah di telpon. Itu di karenakan Sugeng lupa mematikan loudspeaker nya.
Reflek Sugeng menjauhkan ponsel nya dan mematikan loudspeaker nya.
Sugeng hanya menjawab seadanya selama telepon itu berlangsung lalu mengakhiri panggilan telepon.

"Oh, ya. Tadi kamu bilang mau numpang di rumah ya"
"Acc, silahken"

"Gak ngerepotin nih? "

"Enggak, sans ae"

"Albert gak ikutan juga? "

"Eh, enggak makasih"

"Okelah, sapa tau kangen rumah. Yodah aku pamit dulu ya, jaga dirimu baik-baik"

"Iya... "

Setelah berpamitan mereka pun pergi ke rumah Sugeng. Mereka sampai di sana sekitar jam 14.50 karena Sugeng tidak menggunakan teleport dan lebih memilih menggunakan angkutan umum jadi agak memakan waktu perjalanan.

Sesampainya di rumah. Sugeng meminta Danang untuk menunggu di ruang tamu selama 10 menit. Danang mengiyakan nya dan tepat 10 menit kemudian Sugeng kembali dan mengantarkan Danang ke kamar tamu yang bersih nan rapih. Rupanya Sugeng sudah membersihkan nya dari 10 menit yang lalu.

Setelah menaruh barang barang nya di kamar Danang yang sudah lelah langsung merebahkan dirinya di kasur. Mungkin karena kelelahan. Tanpa sadar Danang tertidur hingga hari berganti malam.
Sampai akhirnya Sugeng membangun kannya untuk makan malam.
Saat melihat meja makan Danang tercengang melihat banyak makanan yang sudah tersaji di atas meja.

"Makan gih, ntar keburu dingin"

"Lu yang masak? "

"Yoi"
ucapnya dengan bangga.

Melihat Danang yang agak ragu mau makan atau tidak. Sugeng lantas berkata.

"Tenang, Aku gak masukin yang aneh aneh di makanannya"

Meskipun dirinya diliputi rasa waspada Danang mencoba memasukan sesuap makanan ke mulut nya.
Setelah suapan pertama itu Danang jadi lahap memakan makanannya. Sugeng yang melihat nya merasa senang karena teman nya bisa menikmati masakan nya.
Setelah selesai makan malam Sugeng pamit keluar.

Petualangan Dua Bocah BebanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang