Awakening of Cecep Sugeng

5 2 1
                                    

"Tch, ternyata anak itu sudah pergi"

"Lalu bagaimana ini tuan"

"Apa boleh buat, panggil beberapa assassin dan perintahkan mereka untuk membunuh anak itu"

"B baik tuan"

Udin yang menyadari sugeng telah meninggalkan lane pun memerintah kan assassin bawahannya untuk membunuh sugeng.

Sementara itu disisi yang lain...

"Haaah... Baiklah, Kurasa ini sudah cukup jauh"

Setelah pelarian yang panjang itu sugeng memutuskan untuk berhenti sejenak.

"Cecep baik baik saja tidak ya... Hufh, maafkan aku, seharusnya aku mengajaknya pergi juga"

Meong~

"Wih, ada meng! "

Perhatian sugeng teralihkan pada seekor kucing yang datang menghampirinya, sepertinya kucing itu terlihat kelaparan.

"Eh... Kamu laper ya? udah berapa lama ga makan? "

Maong!
(Tiga hari blok! )

"TIGA HARI!?"
WAIT, AKU BELIKAN MAKAN DULU"

Beberapa menit kemudian sugeng kembali dengan membawa makanan untuk si kucing.

"Nah, makan yang banyak yah"

Kucing itu makan dengan lahap.
Setelah selesai makan kucing itu pun pergi.

Sugeng juga memutuskan untuk lanjut berjalan lagi.

Baru juga berjalan beberapa langkah.

Sugeng merasa seperti sedang di awasi oleh sesuatu.

DORR

"...!? "

Tembakan itu mengenai bahu sugeng.

"Adeh, ngilu"

Selagi sugeng menghindari tembakan. Tiba-tiba datang seseorang hendak menikam sugeng.

Reflek sugeng menghindar dan membalasnya dengan sekali tendang.
Orang itu terpental ke tembok dan pingsan.

Tidak sampai disitu saja, dengan keadaan terluka ia harus melarikan diri dari kejaran salah seorang assassin lainnya.

DRAP DRAP DRAP

Dalam kejar kejaran tersebut beberapa kali sang assassin melayangkan tembakkan beruntun ke arah sugeng.

RATATATATATA

"Sudah kuduga, mereka tidak akan melepas ku begitu saja"

Sialnya mereka sampai di gang buntu, di sana sugeng sudah tidak dapat berbuat apa apa lagi.

Ia tersungkur lemah tidak bertenaga. Disaat itu juga lah sang assassin menodongkan senjata nya ke arah sugeng.

"Tch... "

Sugeng hanya bisa pasrah menanti ajal nya.

Krincing krincing
(Suara lonceng)

Click, DOR

Sugeng tergeletak di tanah samar samar ia mendengar suara.

"Makasih loh makanannya"

Sepersekian detik kemudian pandangannya menjadi gelap.

...


"Aku lemah.. LEMAH!"

BAK BUK BAK BUK

Cecep tampak sangat putus asa karna kekalahannya dengan Udin, ia pergi berkelana kemana saja hati nya menuntun, dengan tujuan menjadi lebih kuat.

Di tengah jalan di suatu gang, entah di kota mana ia sedang berada, ia di cegat oleh banyak preman, yang membuat ia melampiaskan seluruh emosinya dan menghajar mereka semua.

Petualangan Dua Bocah BebanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang