Ulang tahun sang Jendral

11 3 1
                                    

26 DESEMBER 2050
00.30

Tampak Faith, Vin, dan para panitia sedang membuat sebuah kue yang super besar agar bisa dimakan oleh seluruh prajurit

Tampaknya mereka lembur habis habisan untuk ini, disaat prajurit lain tidur mereka bekerja.

"Hufh.. nampaknya cukup"

Tampak kue setinggi bangunan itu di tutup oleh kain yang sangat besar untuk suprise nanti

"Buang buang anggaran ga sih Vin?" Tanya Faith
"Kita beli coklat premium dan segalanya"
"Lah kan dari uang saku pribadi, bukan anggaran pulau" jawab Vincent
"Oh ya lupa, ya udahlah terimakasih semua, saya mau tidur"
GUBRAKKK
Faith yang sudah lelah tampak tumbang
"Ni anak.. dah bubar" ucap Vin sembari menggendong Faith ke kamarnya

PAGI HARINYA
08.00

Para prajurit tampak beraktivitas seperti biasa
Nona Ara pun tampak kebingungan hari ini

"Pada lupa kah..? Kok bisa" tanya Nona Ara dalam hatinya

"GAWAT JENDRAL!!" Faith berlari ke Ara
"Kenapa?"
"Ada monster kain menyerang pulau"
"Lah?"
"Udah cepat!!" Faith lalu menarik Nona Ara ke lapang

Tampak para prajurit sudah ada di lapang, dan juga Vincent

Terlihat kain raksasa disitu yang di gerakkan oleh angin

"Ini? Yaelah.. FIRE!"

Wuuushhh

Saat kain itu terbakar tak bersisa, terlihat kue coklat raksasa disitu yang telah di siapkan tuk Nona Ara

"SELAMAT ULANG TAHUN NONA ARA"
Seluruh prajurit kompak mengucapkan selamat ulang tahun untuk nona ara

"Indah bukan? kami yang telah mempersiapkan ini semua untuk mu ara"
Ucap faith

Nona Ara pun terdiam sejenak dan menangis terharu

"Kukira.. kalian melupakannya.." ucap Nona Ara

Drap drap

Tika berjalan mendekati nona ara.
Tetapi ia tampak ragu untuk menemui nona ara, lalu ia menoleh ke belakang.
Tampak sugeng yang menyemangatinya.
"Fighting tika"

Lalu tika dengan mantap berbalik dan menemui nona ara.
"Selamat ulang tahun, bunda"
Sambil memberikan hadiahnya
Sambil tersenyum ara berkata
"Kemari lah, anakku"
lalu nona ara memeluk tika.

...

KILAS BALIK

2 Hari sebelum ulang tahun nona ara

"2 hari lagi ulang tahun bunda dan aku belum menyiapkan apa apa lagi. Yosh ayo belanja"

Tampak tika yang sedang sibuk memilih hadiah di olshop untuk diberikan kepada bundanya.

"HAAH aku bingung mau ngasih apa."

Akhirnya tika memutuskan untuk bertanya rekomendasi  hadiah yang bagus dari temannya.
Ditengah rasa bingung nya itu, tiba tiba sugeng mengageti nya dari belakang

"DUAAAAR MAMANK"

Plaak

"Apa sih,ganggu bet datang dari mana dah"

"Sibuk amat neng, sampe gak sadar aku dari tadi disini, btw butuh bantuan kaga nih?"

"Gak makasih, aku lagi sibuk pergi sana"

Sugeng memutuskan untuk pergi saja dari sana.
Sementara itu tika masih sibuk dengan hadiah nya.

Sampai hari berganti skin tika masih belum menemukan hadiah yang pas untuk di berikan pada bundanya.

"Hey."

"Apa sudah kubilang aku sibuk"

"Kamu lagi cari hadiah buat bunda mu kan?.Sini biar ku bantu"

Tika yang pasrah akhirnya mengiyakan bantuan sugeng.

"Ngomong ngomong nih yang disukai sama bunda mu itu apa?. "

"Eee... Gak tau"

Sugeng hanya menatap heran ke arah tika.

"Mungkin kamu bisa ngasih aromaterapi buat hadiah.
Aku denger denger nih nona ara sibuk banget sama pekerjaannya."

"Iya sih bunda sibuk banget sampai lupa istirahat. Barang seperti itu pasti yang dibutuhkan bunda, makasih"

"Heheh...sebenarnya kebetulan ae baca pikiran nya nona ara pas mau kesini"
Ucap sugeng dalam hati

KILAS BALIK SELESAI

Mereka semua merayakan pesta ulang tahun nona ara dengan penuh sukacita.

Dan mereka pun menyantap kue tersebut bersama sama, kegembiraan dan kemeriahan terasa
Hari ini merupakan hari yang paling spesial di Nexus Island.

"Bunda bisa buka kado nya sekarang"

"Ok, mari kita lihat... Ini...aromaterapi"

"Apa bunda menyukai nya?
Aku sering melihat bunda sibuk bekerja bahkan sampai lupa istirahat jadi aku memberikan ini"

Nona ara menangis terharu lalu ia memeluk anak perempuan nya itu dan berkata.

"Terimakasih... "

Semua orang terlihat gembira di pesta ini.

"Hey, sendiri bae"

"Hooh nang, aku ga bisa mendekat lebih dari ini"

"Owh"

"Ga bareng lilis nang? "

Danang tidak merespon pertanyaan sugeng sama sekali.

"Geng... Jangan pernah sebut nama itu lagi."

Sugeng hanya mengangguk.
Dan yah mereka berdua lanjut menikmati pestanya, meskipun tanpa kehadiran cecep dan lilis.

Petualangan Dua Bocah BebanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang