Setelah urusan mereka di kuil selesai mereka pun memutuskan untuk pulang.
Sebelum Sugeng pulang kembali ke rumahnya. Ia menyempatkan diri untuk mengambil Scott dari rumah Ari.
"Kita mo kemana? "
"Ke Rumah ku"
"Eh, beneran? "
"Iya
Napa emang?""Ye tumben aja seh. Lu tiap gw tanyain napa numpang di rumah Ari ga balik ke rumah ae, lu selalu bilang malas lah, sepi lah, gabut, horor"
"Yodah, kan sekarang udah mau balik"
Kemudian Sugeng menjentikkan jari nya dan dalam sekejap mereka pun sampai di rumah.
Sesampainya Scott memperhatikan rumah itu dengan seksama.
"Rumah lu kotor amat bang"
Sugeng tersenyum licik mendengar nya.
"Sudah lihat kan. Maka dari itu, hari ini kita bersih-bersih"
"Ha...? "
"Gak usah pura-pura budek"
"Ntar aku kasih makanan"
"Ok, acc "
Sembari mempersiapkan alat-alat kebersihan Sugeng masih kepikiran dengan kejadian di kuil tadi.
Bahkan saking kepikiran nya ia sampai tak sengaja menjatuhkan palu.
Scott yang berada di dekatnya melompat karena terkejut."Anjir, kok ada palu nya. Ini mau bersih-bersih apa nukang"
"Eh, maaf kesenggol"
Setelah semuanya sudah siap Sugeng membagi tugas yang dimana Scott akan mengelap lantai dan kaca sedang kan sugeng akan membersihkan debu debu yang menempel.
"Nah, deal?"
"DEAL! LETS GO BEBERSIH"
"semangat amat kalo ada makanan nya"
Bersama sama mereka membersihkan setiap sudut rumah itu sampai bersih.
Singkat cerita setelah membersihkan bagian dalam rumah mereka lanjut membersihkan halaman depan namun kali ini hanya Sugeng yang menyapu halaman. Sementara Scott dibiarkan untuk melakukan apa saja asal tidak mengganggu.
Saat tengah menyapu halaman.
Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba Sugeng melemparkan sapu ijuk nya. Ia terdiam sejenak sembari menatap ke arah sapu ijuk kemudian mengambilnya kembali.
"Leh, ga jelas ni bocah.
Banyak pikiran lu? "Mendengar hal itu Sugeng menghentikan aktivitas nya sejenak lalu lanjut kembali menyapu.
"NIH, ORANG... ditanya malah gak dijawab"
"Hey, lu dari tadi kek gak fokus"
"Ada masalah cerita ae"Sugeng tidak menggubris nya dan lanjut menyapu.
Melihat Sugeng yang tak menggubris nya Scott merasa kesal dibuatnya.
"UDAH BERANI LU DIEMIN GW YAH"
"... "
Sugeng yang tidak punya pilihan pun memutuskan untuk menghentikan aktivitas nya
Ia lalu menaruh sapunya dan duduk di teras sembari mengisyaratkan Scott untuk mendekat.
"Ada apa weh, bjir lah"
"Aku gak tau harus cerita dari mana... tapi, akan ku coba"
Sugeng pun menceritakan kejadian selama di kuil dan juga sedikit bercerita tentang masa lalu nya.
"... Owalah, bilang kek"
"Jadi lu kepilih buat jadi penerus tu benda""Ya"
"Terus lu bingung kenapa lu yang kepilih? "
"Iya... "
"Oh... Itu mah, gw yang milih"
Matanya terbelalak tak percaya mendengar pernyataan itu.
"Eh, gw serius kaga becanda jir"
"Lah,kok bisa? "
"Kenapa tidak, kan gw penunggunya"
Dan sekali lagi pernyataan Scott membuatnya tidak bisa berkata-kata.
"hah? Apa...?"
"Sebenarnya gw bukan penunggunya seh gw hanya gantiin posisinya doang"
"Lah, terus yang sebelumnya kemana? "
"Kemungkinan ngilang sih. Gegara pewaris sebelumnya belum nunjuk penerusnya sebelum ia meninggal. Karena itu benda itu jadi kosong tak berpenghuni"
Scott kemudian bercerita bagaimana ia bisa menjadi penunggu sabit itu.
Setelah kejadian buruk menimpa nya arwah Scott menjadi tidak tenang. Yah, mau bagaimana lagi sebagai arwah yang tidak tenang ia tidak bisa kembali ke alamnya.
Dan disaat itu lah.
Dia datang...Dia menawarkan kehidupan kedua pada Scott dan tentunya itu tidak gratis yang dimana Scott harus menggantikan posisinya di "Grid" Jika ia menyetujui tawaran itu.
Scott yang sudah lelah luntang-lantung di dunia ini pun menyetujui nya."Jadi namanya Grid? "
"Waw, author nya random sekali nama teknik dijadiin nama senjata""Lah iya"
"Btw lu gak penasaran apa? kenapa cuma lu yang bisa denger gw ngomong"
"Kenapa emang? "
"Itu karena kita udah terikat"
"Selain lu bisa komunikasi ama gw lu juga bisa komunikasi ama mahluk tak kasat mata lainnya""Indihom?? "
"Indigo blok"
"Nah, karena itu lah lu bisa liat mereka meskipun lu itu dasarnya bukan indigo"
"Tapi kenapa milih aku? kan masih banyak yang lainnya weh"
"Ya... Karena lu punya pontensi yang bisa gw manfaatkan"
"Terang terangan sekali kisanak satu ini"
"Gak itu doang sih skill api lu cocok buat Grid"
(Aowkaowkoakw)
Lalu Scott menjelaskan sebagai master baru ia harus siap memikul tanggung jawab yang besar. Ia harus menjaga dan melindungi semua manusia di dunia ini.
Selain itu ia juga harus menjaga perbatasan antara dua dunia yaitu dunia orang mati dan dunia mahluk hidup."Bentar! aku mau nanya"
"Apa pewaris selain aku punya tanggung jawab yang serupa? ""Kemungkinan serupa tapi tak sama"
"Tapi tujuan kalian sama kok yaitu menjaga dunia ini"Mendengar rentetan fakta itu Sugeng sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Ia hanya bisa duduk bersandar di tembok sebelahnya sembari mengusap usap wajahnya.
"...kenapa jadi begini, TUHAN HAMBA HANYA INGIN HIDUP YANG TENANG"
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Dua Bocah Beban
Pertualangan2050 Bumi hampir dikuasai sepenuhnya oleh pasukan kegelapan yang ntah darimana asalnya. Kerusakan, tangisan, nyawa melayang, darah.. semuanya ada di setiap sudut bumi semenjak pasukan kegelapan menyerang.. Para manusia dengan seluruh kemampuan nya b...