Rahasia dibalik dunia

1 1 0
                                    

"Sebaiknya aku segera bergerak"

Sembari berjalan sesekali Sugeng memperhatikan sekeliling nya barang kali ia menemukan sebuah petunjuk.

Saat berjalan agak jauh ke arah barat.
Sugeng merasakan kalau suasana nya jadi agak berbeda dari sebelumnya.

Semakin ia berjalan menjauh semakin ia merasakan perasaan yang tidak mengenakkan.

Selain suasana nya yang berbeda. Area itu juga di selimuti angin beku namun itu tak membuat nya berhenti untuk mencari apa yang dia cari.

"Cuih, apa itu angin beku. Oh, ya. Seperti nya aku semakin dekat dengan tujuanku"

Meskipun terjadi hal yang aneh dengan sekitar nya, tetapi Sugeng merasa yakin kalau ia semakin dekat dengan tujuan nya.

Setelah cukup lama berjalan melewati angin beku sedikit demi sedikit angin beku itu mereda.
Setelah melalui perjalanan yang mudah. Sugeng tak menemukan apa apa di sana yang dia lihat hanya sebatas hamparan salju yang luas saja tidak lebih dari itu.

"Err... APA YANG HARUS KU LAKUKAN!!"

Tak mau menyerah. Ia lantas mengitari hamparan salju itu. Berharap setidaknya ia dapat mendapat sedikit saja  petunjuk di sana.

Nihil, dia tidak menemukan apapun.

Saat ia hampir menyerah...

Sugeng mendengar suara yang memanggilnya.
Penasaran dengan suara itu. Ia pun celingak-celinguk untuk mencari sumber suara itu berasal.

Saat menoleh ke kanan tak jauh dari sana ia mendapati seorang wanita yang tengah berdiri sendirian di atas hamparan salju. Rambut nya perak, kulit nya seputih salju dan berpakaian berwarna abu-abu. Tak percaya dengan apa yang dia lihat beberapa kali Sugeng mengucek ngucek matanya.

Sosok itu mengisyaratkan Sugeng untuk mendekat ke arah nya.

Tak mau menghiraukan nya, Sugeng berpura-pura tidak melihat nya dan hendak pergi dari sana.

Namun saat hendak pergi.

Aliran angin yang lembut membisikkan sesuatu padanya.

"Jangan pergi... "

Sekali lagi ia menoleh ke arah sosok itu berada.

Masih sama seperti tadi ia mengisyaratkan pada Sugeng untuk mendekat.

Sebenarnya Sugeng agak ragu untuk mendekat. Mengingat tempat ini adalah akar dari Pharma. Dan ia pikir kalau sosok itu hanya tipuan untuk menjebaknya.

Melihat Sugeng yang ragu lantas sosok itu membisikkan sesuatu lewat aliran angin.

"Jangan takut, aku tidak akan menggangu mu"
ucap sosok itu lirih.

"Gak mau, setan kan suka ngibul"

Sekali lagi sosok itu meyakinkan Sugeng dengan menggeleng geleng kan kepalanya.

Dengan perasaan sedikit waspada ia memberanikan diri untuk mendekat ke arah sosok itu.

Dirasa sudah dekat. Sosok itu pun berbalik badan dan menunjuk ke arah salju di depannya. Tanpa rasa curiga Sugeng langsung menggali salju yang berada di depan sosok itu.

Dan benar saja, setelah menggali agak dalam Sugeng menemukan buku jurnal yang ia cari cari.

Namun saat Sugeng berbalik badan untuk berterimakasih padanya. sosok itu sudah menghilang entah kemana.

Setelah mendapat kan jurnal itu Sugeng memutuskan untuk kembali ke rekan-rekannya.

"WOEE SUGENG! "

Terdengar suara seseorang memanggilnya.

Petualangan Dua Bocah BebanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang