"Kepada seluruh penumpang pesawat Djakoen Air, sebentar lagi kita akan mendarat di kota Gunjo.
Harap para penumpang bersiap"Yaa tampaknya para pasukan NI sedang bersiap ke kota Gunjo di provinsi Djangah, alias Djakoen bagian tengah.
Sekitar 10 menit setelah itu, mereka sampai dan mendarat di Gunjo.
"Selamat datang di Gunjo!!" Siska tampak sangat senang dan lega karna akhirnya sampai.
"Astaga.. berat"
Para pasukan NI tampak membawa masing masing dua koper besar yang berisi batu nexus.
"Ayoo, pasukan khusus masa ga kuat gitu doang" Faith menyemangati mereka sembari berjalan bersama sama.
"Enak ngomong doang.." Denis berkata pelan
"apa tadi? ^^"
"SIAP! Tidak komandan"Mereka pun berjalan keluar bandara dan mencari becak di daerah setempat.
"Nah itu"
Tampak ada sebuah tempat berkumpulnya tukang becak.
Siska lalu menghampiri mereka dan menjelaskan bahwa ia membutuhkan beberapa becak tuk tumpangan rombongan NI.
Beberapa abang becak pun setuju dan mengantar mereka.
"Kring kring!!"
Mereka pun sampai di sebuah rumah yang sangat sederhana, tapi cukup besar"Matur nuwun" Siska lalu membayar mereka sebelum rombongan abang becak itu pergi.
"Astaga ribut ribut apa in-
Walahhh.. anak siapa inii"
Terlihat seorang wanita tua menghampiri Siska dan memeluknya.
Wanita itu bernama Dewi, yang tidak lain tidak bukan adalah ibu dari Siska."Lama ga ketemu toh yoo.."
"Ehehe iya bu, ini mau numpang nginep karna ada tugas dinas ^^"
"Wahh ya udah
Eh, sopo kalian?" Dewi keheranan melihat rombongan NI, yaa wajar saja karna di rumahnya tak ada televisi atau radio tuk mendapat kabar."Astaga bu, mereka ini pahlawan Djakoen
Ibu pernah denger rombongan NI?""OHH INI TOH
Astaga maafkan ibu yang ga tauu.."Para rombongan NI pun memaklumi itu dan salim satu persatu kepada Dewi.
"Hp ibu gada toh buat dapet berita?"
"Kecemplung ke kali nak ^^"
"..."
"Yasudah ibu siapkan kamar dan teh untuk kalian yo, tunggu sini"Dewi lalu masuk ke dalam
"Hufh.. maafkan ibu ku ya"
"Tak apa ^^" jawab FaithRENGGG TENG TENG...
Tampak seorang kakek kakek mengendarai sebuah vespa yang sudah cukup tua.
Ia pun turun dan menghampiri mereka
"Waduh"
Kakek itu terdiam sejenak dan memberi hormat pada Siska
"Siap bu menhan!"
"..."Siska lalu berlari dan memeluknya. Ia adalah Rian, ayah Siska yang bekerja sebagai nelayan di desa itu
"Loh bawa temen e toh?"
"Mereka rombongan NI yah"
"Waduh, siap komandan!" Rian memberi penghormatan lagi kepada para rombongan NI, mereka pun salim dan saling berkenalan."Ibu kemana toh?"
"Lagi siapin kamar ama teh yahh"
"Ouh""Wa ilah luas bener ni rumah, explore bentar bisa kali"
Ucap sugeng"Siska, aku boleh ga keliling rumahmu bentar? mau liat liat isinya"
"Oh iya, boleh geng"
Dengan mata yang berbinar binar sugeng dengan semangat meng explore rumah Siska.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Dua Bocah Beban
Adventure2050 Bumi hampir dikuasai sepenuhnya oleh pasukan kegelapan yang ntah darimana asalnya. Kerusakan, tangisan, nyawa melayang, darah.. semuanya ada di setiap sudut bumi semenjak pasukan kegelapan menyerang.. Para manusia dengan seluruh kemampuan nya b...