Hadiah manusia

2.5K 167 1
                                    

Rasanya Bright sangat tak menyukai ketika Win yang begitu ia kagumi memasang wajah takut kepadanya. Bright tak masalah saat semua orang menganggapnya monster yang jahat tapi hal itu tak berlaku bagi Win.

Bright ingin Win menganggapnya seperti anak anjing kecil manis yang selalu menginginkan kasih sayang dan cinta dari pemiliknya.

"Aku tidak akan menyakitimu Ta, jadi aku sangat memohon jangan takut kepadaku. Jangan melihatku seperti itu, Meta."

Bright semakin maju dan mendekati Win, menyentuh lembut jari-jari Win, lalu mendekatkannya ke bibirnya dan menciumnya dengan lembut.

"Meta, jangan takut padaku na." mata Bright saat mengatakan kalimatnya sangat murni. Mana bisa Win membentaknya?

Dengan menyentuh punggung Bright, Win mengangguk dan senyumannya terlihat mengangguk dan senyumannya terlihat kembali seperti apa yang Bright harapkan." Bright, aku tidak takut kepadamu."

Bright tersenyum senang, dia menjadi lebih semangat."Metawin, aku janji aku akan menjadi anak baik dan membuatmu bahagia, aku bukan monster jahat, oke?" Bright dengan spontan mengatakan itu dan tak terlalu membuat Win merasa senang. Win menggeleng dan kembali manatap Bright serius.

"Iya, kau bukan monster Bright jadi aku tak mau kau menyebut dirimu sebagai monster lagi, oke?" tanya Win yang langsung di angguki oleh Bright.

'Dia mirip anak anjing kecil yang manis!' batin Win.

Setelah beberapa saat mereka berada kembali normal seperti sedia kala. Tak ada kecanggungan berarti yang menyelimuti mereka.

Sampai akhirnya Bright mengatakan sesuatu yang membuat Win sedikit terkejut."Meta, apa kau tahu? Hari ini adalah hari ulang tahun ku."

"Apa?" Win belum menyiapkan hadiah apapun dan dia harus bagaimana? Jika pun terlambat, uang Win tak akan cukup untuk membeli hadiah untuk ia berikan kepada Bright.

"Benarkah? Aa-aku belum menyiapkan hadiah untukmu, Bright. Aku tidak tahu jika kau sekarang ulang tahun." seketika muncul sebuah dugaan, jika Bright kemari untuk meminta hadiah dari Win.

Tapi kini gilirang kening Bright yang berkerut,"Hadiah? Apa aku meminta hadiah dari mu?" pertanyaan itu berbalik kepada Win.

Win memiringkan kepalanya, tangannya ia gunakan untuk mencubit pipi Bright dengan gemes, walau Bright tak menunjukkan ekspresi yang kaget namun di dalam hatinya dia berteriak bahagia.

"Aku hanya mengatakan jika aku ulang tahun. Aku tak meminta hadiah darimu." jawab Bright.

Win menggeleng, wajah seriusnya nampak lucu sangat lucu di mata Bright.

"Ulang tahun adalah yang spesial Bright. Karna usiamu akan bertambah." Win mengangkat jarinya membentuk angka satu.

"Bukankah itu artinya aku bertambah tua, orang tua akan cepat mati."

"Awwh! Kenapa kau mencubitku?" tanya Bright sambil memasang wajah kesakitannya. Padahal cubitan Win barusan tak ada rasanya.

"Bukan itu intisari dari pertambahan umur di ulang tahun walau memang benar... kematian itu akan semakin menyeramkan saat usia kita bertambah. Kita bisa mati kapan saja-"

"Meta." ucap Bright yang sudah lebih dulu memotong kata terakhir yang belum sempat Win katakan.

"Kematian bisa di cegah dan aku berjanji kau akan hidup panjang."

"Denganku, karna aku sangat ingin memiliki mu, Metawin." batin Bright melanjutkan.

Win terkekeh, dia mengacak rambut Bright. Win kira jika pria seperti Bright ini sangat lucu. Mengatakan tentang kematian dan ingin memperpanjang hidup? Itu mustahil kan? Karna semua sudah ditakdirkan oleh Tuhan.

My Obsession (BrightWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang