Sejak Win kembali ke rumah sakit, Bright semakin banyak menunjukkan sikap posesif. Dia tak akan menutup mata dengan membiarkan sesuatu yang buruk mengancam hidup Win.
Sama seperti sekarang, Bright memaksa Win untuk tidur sambil berpegangan tangan dengannya.
"Bright, mana bisa tidur sambil berpegangan tangan? Aku tak akan pergi, dan juga tak akan ada hantu. Jadi jangan takut, Oke?" Win melepaskan tautan tangan Bright tapi tak berapa lama dia kembali menggenggamnya lagi.
"Aku tidak takut, Meta." potong Bright dengan cepat.
"Bright, tapi tidur dengan berpegangan tangan sedikit tak nyaman untuk kita berdua. Aku-"
Ucapa Win yang belum selesai kembali di potong oleh Bright." Meta, dengarkan aku." ucap Bright yang tanpa sadar menggunakan suara yang jauh lebih dalam dan berat dari sebelumnya.
Win sedikit kaget mendengar suara Bright barusan, dia kemudian mencoba untuk tetap tersenyum. Ini menjadi sedikit banyak lebih canggung saat itu. Akhirnya Win memilih untuk mengelus balik pundak Bright dengan pelan.
Win memang sangat lembut. sikap, tutur katanya dan juga wajahnya. He's a boy with femininity.
Bright kembali tersenyum. Win yang bersikap ramah dan penuh kasih sayang membuatnya merasa bahagia dan menjadi jauh lebih baik. Win secara tidak sadar sudah menenangkan monster yang ada di dalam diri Bright.
"Aku tidak takut dengan semua hal yang kau katakan, Aku hanya takut jika kau akan terluka, Aku juga takut jika kau menghilang. Aku begitu takut jika kau pergi saat aku tak bersamamu, Aku takut--"
"Phi Bright..." Win meletakkan jemarinya di depan bibir Bright, menghentikan kalimatnya yang di penuhi oleh ketakutan yang membuat Win sangat tak perlu.
"Memangnya aku akan kemana? Aku tak akan kemana pun, Bright. Aku tak akan meninggalkan Phi ku yang tampan ini seorang diri." ucap Win yang langsung memeluk tubub Bright.
Blush
Bright merona!
Deg
Deg
Deg
Bahkan detak jantungnya tak mampu ia tahan lagi.
Win yang seperti ini snagat tak aman bagi kesehatan jantung Bright.
"Eh? Bright? Jantungmy berdetak cepat sekali." Win segera melepaskan pelukannya, dia memandang panik kearah Bright.
"Apa kau sakit?" Win bertanya cemas.
Saat ini Bright suka sekali wajah itu, wajah indah milik Win yang kaya akan ekspresi dan mengala Bright baru menyadari jika Win semakin terlihat indah setiap detiknya?!
"Iya, aku sakit Meta,"
"Bagaimana bisa?! Ayo, aku akan panggil bibi dan yang lain, aku--"
Bright memeluk tubuh Win sehingga kini mereka berdua sama-sama jatuh terbaring di ranjang.
"Aku sakit jika kau tak berada di sisiku, maka dari itu berjanjilah untuk tidak pergi dariku apapun yang terjadi."
Deg
"Apa aku bisa menjanjikan kebebasanku pada Bright?" tanya Win di dalam hatinya.
"Meta, kita tak akan terpisahkan. Aku tak peduli dengan apapun. Tapi aku hanya ingin bersamamu selama mungkin yang aku bisa."
Win melihat keseriusan di dalam mata kelam Bright, Win tahu jika semua yang Bright katakan adalah benar dari dalam hatinya.
"Bukankah aku Phi-Mu? Aku orang yang kau sayangi, kan?" tanya Bright lagi.