Miki maju mendekati Bright. pundak kecilnya bergetar saat itu Miki tak bohong tetapi Bright yang sekarang tanpa Win sungguh terlihat menakutkan."Katakan."Bright memandang Miki dengan sangat tajam bahkan saking takut dan gugupnya Miki sampai membasahi celananya sendiri.
"Aku makan dengan Win di kantin hanya kami berdua lalu, Drake dan Frank bergabung dengan kami."
Miki menjelaskan semuanya tanpa mengurangi atau menambahi.
"Lalu?"tanya Bright yang merasa tak sabar karena Miki yang malah diam di tempat tanpa menjelaskan semuanya dengan clear.
"La-lu, Win ke toilet, aku menawarkan untuk menemaninya tetapi dia menolak dan lagi aku pikir jarak dari kantin dan toilet tak terlalu jauh jadi-"
"Jadi kau membiarkan dia sendirian? Dan jika aku tak menyadarinya maka kalian semua tak akan ada yang menyadarinya?"Bright Melemparkan gelas itu ke depan membuat Miki memejamkan matanya ketakutan.
"Bright! kau tak perlu berlebihan seperti ini. Kamu menakuti Miki dan semua orang di sini!"Drake tak akan diam saja. Dia tak takut kepada Bright selama ini dia diam hanya karena dia menghormati Bright yang merupakan kakak angkat Win.
Mendengar suara berani milik Drake membuat Bright menolehkan kepalanya ke arah pemuda yang ada di antara kerumunan."Kau?"Bright menunjuk Drake dengan jarinya.
"Kau ada di sana kan? Kau ada di meja yang sama dengan Metari?"Tanya Bright.
Kala itu Bright melangkah maju dan membuat orang orang yang sebelumnya berkerumun di sekeliling Drake mundur secara otomatis.
Kerumunan bertambah riuh. mereka tak ada yang berani untuk menengahi situasi panas antara Bright dan Drake bahkan Miki sekalipun. Lututnya sudah lemas.'Win seharusnya kau ada di sini dan menghentikan Bright.'Batin Miki.
"Apa kau yang melakukan tindakan bully kepada Meta? Kau yang meminta beberapa orang untuk memukulinya di kamar mandi?"Mata Bright memperlihatkan beberapa amarahnya dia saat itu.
"Tidak! mana mungkin aku melakukan hal seperti itu kepada seseorang yang pernah menjadi sahabat karib ku? Seseorang yang aku sukai!"
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Bukan hanya satu kali tinjuan yang Bright berikan kepada Drake kala itu. mendengar pengakuan cinta pemuda itu untuk Win membuat seluruh darah di tubuh Bright mendidih. Jika saja dia tak ingat tentang Win maka sudah dapat dipastikan jika Bright akan memikuli tubuh Drake hingga tak lagi menunjukkan bentuk manusia.
"Kau-"
"Drake!"
Suasana yang riuh mendadak hening kala sebuah suara teriakan disertai Tangisan datang dan memecahkan kerumunan orang orang.
"Drake, kau tak apa?"Frank datang dengan air mata di kedua matanya. Dia menarik paksa tubuh Drake yang sebelumnya masih berada di genggaman Bright.
"Frank! Bright kau apa-apaan? Mengapa menyakiti Frank seperti ini?"Saat itu pula Bright tak menunggu untuk melakukan hal yang sama dengan yang sudah ia lakukan kepada Frank. Bright menendang kuat kuat kaki Drake.
"Akkhhhh!"
Tak puas, Bright mengambil sampah cair dari dapur kantin dengan paksa dan melemparkan cairan bau berwarna pekat itu ke atas tubuh Drake dan Frank.
Byurrr!
"Ini tak seberapa karena kalian telah membuat Meta terluka dan masuk rumah sakit!"Bright ingin menambah lebih banyak lagi tetapi kali ini suara teriakan Frank menghentikannya.