Sedikit Rahasia Bocor

552 51 10
                                    


"Mengapa Tante Anna selalu ingin membuat Bright menderita?"Win mengeluh.

Panggilannya dengan Anna sudah berakhir sejak lima menit yang lalu dan hingga saat ini Win masih dilanda rasa kesal marah tetapi juga takut.

Win tahu betul orang seperti apa Anna itu ia bukanlah seseorang yang akan bermain-main dengan kata-katanya sendiri. Win takut jika Anna akan melakukan sesuatu yang buruk kepada Bright yang tak mau menuruti keinginan wanita itu.

"Tante Anna dan Bright sama-sama keras kepala tapi aku terlalu takut Tante Anna melakukan sesuatu yang akan menyakiti Bright."selimut dibawahnya Win pegang dengan erat.

Walau terasa sedikit perih dibagian bawahnya Win tetap berusaha untuk bangkit dan berdiri dengan kedua kakinya.

"Meta?"

"Bright?"

Bright tiba-tiba saja masuk dan langsung mengejutkan Win. 'Untunglah aku sudah menghapus panggilan dari Tante Anna."batin Win.

"Bright, aku-"

Bright mendekati Win dan langsung saja menggendong Win lagi untuk kembali berbaring di atas tempat tidur walau ingin menolak dan beralasan, toh Win juga belum memikirkan bagaimana dan apa alasan yang akan ia berikan kepada Bright.

"Kau mau kemana? Apa kau mau sesuatu?"Bright membawa susu kotak yang sudah ia hangatkan untuk Win minum. Rupa-rupanya Bright sudah kembali sejak tadi cukup lama dari luar.

"Ayo diminum."Bright menyodorkan sedotan kearah bibir Win yang masih kering.

"Aku belum haus, Bright."jawab Win membuang wajahnya dan tidur menyamping dari Bright.

Bright tertegun. Dia baru pergi beberapa saat saja dan mengapa Win terlihat aneh dan berbeda seperti. ini? 'Ada yang salah disini' batinnya.

Bright Memutuskan untuk keluar dari kamar dan duduk di depan komputer kerjanya."Aku harus mencari tahu."Bright mengontak Atik komputer nya dan menyalakan rekaman kamera CCTV yang pernah iya pasang di setiap sudut sudut ruangan ini.

"Sial! Ini hanya gambar tanpa suara!"Bright menyesal karena menyadap suara hanya ada Di beberapa bagian ruangan dan gambarnya salah satu yang tidak memiliki penyadap keluar suara.

"siapa yang bicara dengan meta melalui telepon itu?"Tanya Bright sambil mengamati rekaman berisikan Win yang tengah berbincang dengan seseorang di balik telepon.

Wajah Win ketika itu sangat panik dan sepertinya terkejut. Bright benar benar harus mencari tahu.

Bright kembali lagi ke kamarnya dan melihat jika Win sudah terpejam. 'Meta aku tahu kau hanya pura pura tidur Kau hanya tak bisa mencari alasan untuk berbohong kepadaku.' Batin bright.

Bright mengecup singkat kepada Win lalu setelahnya dia mengambil ponsel nya dan mengecek benda Pipih berbentuk persegi itu di luar.

"Dia pasti sudah menghapus panggilan itu."Bright hampir saja membanting ponsel nya akan tetapi niatnya dia Urungkan karena dia tak mawin melihatnya mengetahui win yang bicara di telepon tanpa semen pengetahuannya.

"Ada banyak kemungkinan tapi yang paling penting dan mungkin adalah Dexter, Anna dan Pak gendut itu." Bright tak menyimpan banyak kontak dan orang yang memiliki kontak Bright juga sangat terbatas apalagi saat ini masih kerap kali terjadi ancaman yang datang dari mereka yang ingin menghancurkannya.

"Shit! Salah satu dari mereka. Itu pasti."Bright melakukan sesuatu lagi dengan komputer nya dan mulai mengetikan banyak hal di sana.

Satu saja klik dan kemudian apa yang Bright ketikan sudah langsung terkirim kepada seseorang.

My Obsession (BrightWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang