Bright berhasil menghentikan aksi cabul yang akan dilakukan oleh Rios kepada Win."Meta!"Bright menarik Win dan segera memakaikan pakaian Win dengan cepat.
Dia menyembunyikan Win dibalik punggungnya dengan menatap Rios tajam kala itu.
"Ternyata salah satu dosen di kampus elit seperti ini memiliki pemikiran yang sangat cabul."
"Kau mau apa hah? Kau hanya mahasiswa biasa!"
Tak tahan, Bright meninju mentah-mentah wajah Rios, hingga membuatnya terjatuh dan kepalanya membentur meja.
"Bright, sudah jangan-"
"META! Diam? Bagaimana aku bisa diam? Dia hampir melecehkanmu!"seru Bright dengan amarahnya yang masih ia tahan saat itu.
Kembali Bright yang ingin menghajar Rios tetapi Win yang sangat baik hati menghetikannya.
"Bright, kita hanya cukup melaporkan dia kepihak atas. Jangan memancing lebih banyak keributan dan malah membuat nama kita tercemar."Win menundukkan kepalanya saat itu. Jujur saja, siapa yang tak merasa rendah usai hampir di lecehkan?
Melihat Win membuat Bright semakin marah. Dia memandang tajam sekali lagi ke arah Rios dan segera setelahnya pergi dari ruangan itu.
Bright sengaja membawa Win ke ruang kesehatan dan mengunci pintunya dari luar sedangkan Bright saat itu akan segera melaporkan dan memastikan jika Rios diberhentikan dari pekerjaannya sebagai dosen.
Tak membutuhkan waktu lama. Bright berhasil membuat Rios dipecat. Namun, Bright tak puas. Saat ini dia masih memandangi Rios yang keluar dari ruangannya dengan wajah sedih. Rios mengendarai motornya dan pergi selamanya dari kampus itu.
Senyum licik tercipta di wajah Bright. Dia kemudian mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Berupa pisau dan sebuah gunting medis.
"Tak semudah itu."
Belum sampai di gerbang kampus motor yang dikendarai Rios meledak. Api menyambar dan membakar motor tua dengan Rios yang berteriak kesakitan dan minta tolong karna tubuhnya yang terbakar dengan sempurna.
Di saat semua orang mencoba memadamkan api banyak hal janggal yang tercipta. Salah satunya adalah dengan listrik di kampus itu yang mati total.
"Mati ke neraka!"desis Bright.
****
"Ada apa? Kenapa mereka semua lari dan berteriak?"tanya Win yang mengintip dari jendela ruang kesehatan.
Di saat itu pintu ruangan kesehatan terbuka. Bright mendapati Win yang berdiri mengintip di dekat jendela.
"Apa yang kau lihat?"tanya Bright sambil mengiring kembali Win untuk duduk nyaman di atas ranjang.
"Bright? Ada apa? Kenapa di luar ramai? Dan kenapa ada asap di sana?"Win menunjuk gerbang yang ramai.
Bright menggeleng polos."Aku tak tahu, Meta."
"Aku hanya melaporkan dosen itu dan membuatnya di pecat. Setelah itu aku langsung kesini."Bright menjelaskan dengan wajahnya yang di buat polos sehingga Win mempercayainya.
"Ayo kita lihat."Win ingin berdiri, akan tetapi Bright malah mengurung tubuh Win.
"Meta, kau berhutang penjelasan kepadaku tentang dosen itu."suara Bright mulai memberat dengan raut wajahnya yang menjadi serius di tambah lagi dengan Bright yang mulai meninggalkan banyak jejak kepemilikan miliknya di leher Win.