Hari ini adalah hari yang spesial bagi Win. Sejak pagi pagi sekali pemuda dengan wajah malaikat itu sudah bersiap. Dia akan kembali mengunjungi panti Asuhan nya setelah beberapa tahun berlalu.
"Meta."panggil Bright Yang baru selesai mandi. Mereka keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk yang menggantung di pinggangnya. Dia lalu mendekati Win.
Saat ituin tersenyum dan segera menikah dengan antusias Win mengeluarkan suaranya.
"Bright, hari ini kita akan ke panti Asuhan. Kau sudah berjanji kepadaku."win sengaja mengatakan hal itu lagi, karena Win takut jika Bright akan lupa.
Bright Terkekeh dan mengangguk. Lantas tangan Bright tak bisa tenang dan langsung mencubit pelan pipi Win yang terlihat menggelembung ketika pemuda itu tersenyum sumringah seperti tadi.
"aku janji dan kamu tahu kan? Aku tak akan pernah mengintari janji aku kepadamu."Bright berlalu memakai pakaian setelah puas melihat wajah.
Kini semakin usia mereka bertambah, di break sudah tak lagi malu untuk mencium pipi dan Kening Win. Dan Win yang entah tahu atau tidak dia hanya menganggap jika apa yang Bright lakukan itu normal karena Kebiasaan Bright dari dulu adalah untuk selalu melakukan banyak kontak fisik dengan Win maka Win tak akan mempermasalahkan hal itu.
Setelah sarapan hanya berdua rumah Win dan Bright akan bertolak ke kampus mereka. Tapi di saat keduanya membuka pintu utama mention, mereka dikejutkan dengan kehadiran seorang gadis dengan senyum Indah dan tubuh yang tak kalah Indah.
"Bright? ini kau ya?"sapa gadis itu kepada Bright.
Bright Langsung menepis tangan gadis itu yang ingin menyentuhnya lalu setelahnya Bright memposisikan tubuh Win untuk berdiri di belakangnya.
"Siapa kau?!"Tanya baik dng ada dingin. Bright Sungguh tak suka melihat hal semacam gadis berpakaian seksi di depannya. Tentu saja itu bukan selera nya.
"Bright, yang sopan."win berbisik, seraya menarik narik kecil pakaian bagian belakang milik Bright,
Win sungguh merasa tak enak dengan gadis yang ada di depan pintu itu tetapi Bright telah melarang Win untuk bergerak sedikit pun.
sedangkan gadis itu tersenyum canggung."aku Belinda. Ak-u-"
"Bell! kalau sudah datang, sayang!" Suara dari ibu tiri Bright membuat Bright dan Win berbalik.
*****
"Meta! bagaimana bisa? Aku tak akan mau menerima dia!" Bright berkata dengan marah.
Belinda, si gadis cantik itu rupanya adalah calon yang sudah dipersiapkan oleh Anna untuk kelak menjadi pendampingnya.
Jelas saja Bright menolak mentah mentah tadi. Bright bahkan tak segan untuk membentuk Anna yang notabenya adalah Ibu tiri Bright.
"memangnya siapa dia?! Dia hanya ibu tiriku! Aku tak akan menuruti keinginan nya!" Bright masih saja merasa panas. Otaknya seketika mengeluarkan banyak sekali pikiran negatif karena kejadian tadi.
"tapi kau juga tak bisa membentuk dia seperti itu, dia tetap ibu-"
"Ibu tiriku, Meta! aku tak pernah menganggap wanita lintah itu sebagai ibu. Dia hanya menikah dengan Ayahku untuk harta!"
Win tahu sulit bagi Bright untuk tunduk dan menuruti perintah orang lain sekalipun orang itu adalah ibu dan keluarganya sendiri. Dan Win cukup maklum dengan hal itu ditambah hubungan Bright dan Anna memang sangat jauh dari kata Harmonis.
"Meta, ah maaf aku jadi marah kepadamu juga." Akhirnya Bright sadar.
Dia baru menyadari jika sejak tadi secara tidak langsung dampak amarah Bright sampai ke Win.