Bright Ingin Menyentuh Win

957 65 1
                                    


Ada banyak masalah lain yang hinggap di dalam hidup Win dan Bright. Bahkan rasanya semua masalah yang pernah terjadi kepada mereka sama sekali belum usai hingga detik ini.

"Wanita ular, Belinda, Miki, Frank."Bright menuliskan semua nama itu di dalam buku catatan kecil miliknya.

"Kalian tinggal menunggu giliran."Bright tersenyum janggal saat dia menutup buku itu.

Jangan kira selama ini Bright hanya diam seperti orang bodoh walau tak memberitahu segalanya kepada siapapun Bright sudah menyelidiki sejak awal apa motif Miki bekerja sama dengan Belinda dan Anna untuk terus mencelakai dengan hal-hal kecil bahkan mereka juga mulai mengganti target menjadi Win. Semuanya Bright tahu, ia hanya ingin menanti waktu yang tepat untuk membalaskan semua perbuatan orang-orang licik itu.

"Kalian sudah sangat berani mengusik diriku dan parahnya sering bersiasat untuk melukai Meta-"

"Dan aku tetaplah diriku yang membenci sampah-sampah seperti kalian."

Saat itu Win datang dan membuat Bright harus buru-buru merubah ekspresi licik dengan bibir yang tersenyum miring.

"Meta-,"

Bright berhenti. Kalimatnya berhenti bahkan matanya berhenti di satu titik di tubuh Win yang sangat menyita perhatiannya.

"Aku kesulitan untuk mengancingkan sleting ini,"adunya yang mendekati Bright dengan sleting di punggungnya yang belum sempurna.

Bright tahu jika dia dan Win sudah semakin dewasa setiap orang-orang bertambah dewasa maka ada beberapa sisi liar dalam diri mereka yang juga ikut tumbuh semakin dewasa. Sama seperti sisi liar Bright yang kini terus memandangi punggung putih dan mulus milik Win yang terlihat begitu sempurna.

"Bright? Jangan diam saja. Tolong-"

Bright tak membiarkan Win berbicara lebih panjang saat itu karna pemuda itu malah mendekap tubuh Win seraya menciumi seluruh bagian punggung Win yang terekspos.

Sungguh rasa geli sekaligus panas dingin menyerang Win saat itu, bibir Bright seakan-akan menaru di atas punggung Win.

"Bright apa yang kau lakukan?"Win bertanya dengan sedikit rasa tak nyaman yang hinggap di hatinya.

Bright masih betah terlampau betah untuk mencumbu punggu Win hingga mengabaikan tanpa menjawab pertanyaan Win barusan.

Bright semakin di luar kendali dia langsung menarik tubuh Win dan menjatuhkannya ke atas ranjang. Pemuda tinggi itu mengungkung tubuh Win di bawah tubuhnta yang besar.

"Meta, aku..."Bright seperti orang yang tengah dikuasai oleh nafsu saat ini.

Win tak ingin memarahi Bright walaupun sikapnya yang benar-benar tak sopan kepadanya ini. Namun masih saja belum sadar dan seolah membuat melayang karna Win.

Bukannya mengancing sleting baju Win, Bright kini malah memaksanya untuk melepaskan semua pakaian atasnya.

"Bright... Eunghh..."Win tak tahu jika rupanya bukan hanya Bright yang salah saat itu dirinya pun kini malah mendesah bersamaan dengan Bright yang terus memberikan jejak di atas kulit Win.

Keduanya mungkin telah masuk ke dalam sebuah sensasi yang sebelumnya tak pernah mereka rasakan.

Posisi Bright semakin intim di atas tubuh Win yang terus mengeramg saat Bright menyentuhnya dengan sensual.

"Eunghh... Bright-"Win memejamkan matanya ketika tangan dan jemari Bright tengah berlari di bagian paling sensitif di atasnya.

"Meta, kau benar-benar semakin ahli untuk menggodaku ya?"Bright secara perlahan menurunkan celana kaij longgar yang Win pakai.

Semua pakaian di atas tubuh Win semakin tertanggal saat itu Win juga semakin jatuh ke dalam pesona Bright.

Inilah yang dinamakan hasrat muda yang jauh lebih menyeramkan ketimbang hasrat tua.

"Meta..."

"Eunghh... Bright..."

Tak tahan untuk mendengarkan suara Win yang terasa menggoda di telinganya Bright bergegas untuk ikut menanggalkan celananya.

Dengan posisi berbaring terbalik di atas ranjang. Keduanya kini semakin hanyut ke dalam nuasa bercinta ala mereka.

"Meta... Jilat Meta..."Bright mengarahkan jari-jari miliknya ke depan.

Bibir Win sangat penurut kepada Bright. Win kini tengah menjilati jari-jari milik Bright sama seperti yang diperintahkan.

Setelah jari-jari Bright basah karna air liur Win pemuda itu langsung menuju ke lubang Win merabanya dengan pelan hingga satu per satu jarinya masuk dan membuat lubang itu semakin mengerat dan terbuka.

Win memejamkan matanya ada rasa sakit bercampur sesuatu yang begitu nikmat saat Win merasakan jari Beight di dalam lubangnya.

"Bright! Anghh...."Win mendesah panjang sambil memanggil Bright yang terus memainkan lubang Win.

Setelah puas melakukan permainan kecil itu Bright memposisikan Win di depannya untuk pertama kalinya Win dapat melihat milik Bright yang begitu besar dan gagah.

"Jilat sampai basah."pinta Bright yang sudah menyunguhkan miliknya di depan wajah Win.

Wajah Win memerah antara dia malu, marah atau mau.

"Ayo Meta...."Bright mendorong kepala Win kebelakang dengan pelan lalu membiarkan Win melakukan tugasnya untuk membasahi miliknya.

Bright memejamkan mata menikmati yang Win berikan tanpa sadar mampu membuat Brigh menekan lebib kuat kepala belakang Win.

"Bright-emmpt..."demi apapun saat itu Win hampir tersedak dengan cairan milik Bright yang keluar saat lidah Win bermain di atas milik Bright.

Bright langsung melepaskan miliknya dari bibir Win dan tak ingin menunggu lama kini untuk perratama kalinya Win dan Bright bermain di dalam permainan cinta dan gairah.

Di dalam posisi menungging Bright memposisikan tubuh Win.

"AKHHHHHH!"Win berteriak kuat ketika milik Bright yang sudah keras dan basah akibat salivanya menerobos masuk kedalam lubangnya.

Keduanya untuk yang pertama kalinya merasa mendapatkan pelepasan yang sebenarnya hingga darah mulai mengalir keluar dari lubang Win. Bright tersadar dari aksi gilanya bersamaan dengan Win yang masih mengerang kesakitan dan belum menyadari lubangnya yang berdarah.

"M-eta?"suara Bright bergetar sebagai tanda akan kewarasanya yang sudah kembali.

Bukan keadaan mereka yang tak memakai apapun yang menjadi titik pusat Bright saat ini melainkan keadaan Win yang kini memgeluarkan darah dari lubangnya.

"Br-ight?"Win berbalik dan langsung berbaring terlentang di atas ranjang memandang Bright yang juga memandangnya.

Hingga perlahan mata Win menutup dan Win tak sadarkan diri.

"META!"Bright menyesali perbuatannya yang sangat bodoh dan tergoda napsu itu.

"Shit! Kau bodoh Bright! Kau memakainya sekasar itu!"keluh Bright.





















*****

My Obsession (BrightWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang