Chapter 11 : Memanfaatkan satu sama lain

1.2K 25 0
                                    

Paradise Night Club Brooklyn, Amerika.

Saat ini para sahabat Sean sedang berkumpul di klub malam milik Kenzie.

"Biasanya kita bertemu di mini bar dalam mansionmu, Sean." Archie yang merupakan adik dari Kenzie mengawali pembicaraan saat semua sudah berkumpul.

"Kita disini untuk membahas putri Elina." Eric yang menjawab.

"Aku tidak menyangka Sean mau menikah dengan Elina. Janda anak satu, guys." ledek Steve.

"Janda sekarang lebih menarik, dude." sahut Archie yang memang menyukai wanita lebih tua darinya.

Steve dan Archie cekikikan bersama atas candaan mereka.

"Sayang sekali, padahal aku ingin sekali berkenalan secara langsung dengan Elina." sambung Jayden dengan raut kecewa.

Diantara sahabat Sean, Jaydenlah yang memang belum berinteraksi langsung dengan Elina. Pada saat pernikahan, Jayden berhalangan hadir karena harus mengurus adiknya yang masuk rumah sakit akibat kecelakaan mobil.

"Bilang saja kau ingin menggoda Elina." celeluk Archie pada Jayden.

"Dia bukan spesies doyan wanita dewasa sepertimu," sindir Kenzie sambil mengambil ponsel pada saku celananya. "Jayden tipikal pria brengsek yang setia pada satu perempuan. Bukan seperti dirimu, bersikap manis tapi berkelakuan bejat demi mendapatkan pemuas birahi."

Archie malas menanggapi sindiran pedas dari pria tampan yang memiliki wajah sama dengannya. Tak bisa mengelak diantara persahabatan mereka, pria itu yang paling bejat main hati pada perempuan. Habis manis benar-benar langsung sepah dibuang.

"Bagaimana malam pertamamu, Sean?" tanya Steve ingin tahu.

"Sudah pasti Sean terus menggempur Elina secara liar. Salahkan Archie memberikan wine yang sudah tercampur obat perangsang." Eric tertawa pelan.

Ini murni bukan kesalahan Archie. Saat mereka sedang berkumpul di bar hotel, ia memang membawa dua wine. Satu wine untuk Sean sebagai hadiah pernikahan dan wine satu lagi untuk pesanan khusus teman Archie yang menginginkan wine tersebut diberi obat perangsang. Entah kenapa Sean justru mengambil wine yang salah. Padahal ia sudah menyiapkan jenis wine sangat mahal berusia ratusan tahun dengan kualitas terbaik dan dipercaya sangat manis, Shipwrecked Heidsieck.

Sudahlah. Lagipula itu sudah berlalu. Seharusnya Sean berterima kasih karena bisa bercinta dengan Elina jauh lebih lama dan nikmat. Entah mereka mau disebut bercinta atau melakukan seks semata. Itu saja sama. Intinya mereka saling melakukan penyatuan organ intim.

"Pada malam itu, aku sudah beberapa kali menghubunginya. Tapi tidak direspon oleh, Sean." Archie membela diri.

"Archie, Kau bodoh sekali," Kenzie yang duduk di sebelah nya menjitak keras kepala adik kembarnya. "Sean sudah pasti sedang bercinta hebat akibat wine darimu."

"Kau sangat menganggu, Arch. Tentu saja batang tidak tau akhlak itu, masih sibuk menggenjot liang senggama Elina malam itu." kata Steve.

Semua tertawa keras akan lontaran kalimat yang begitu vulgar oleh Steve. Pria blasteran Asia dan Amerika ini memang frontal dalam setiap perkataan yang keluar dari mulutnya. Tidak bisa dikendalikan.

Sean yang menjadi objek pembicaraan hanya diam ditempatnya. Duduk tenang di sofa terus menghisap rokok.

"Come on, Sean. Kau sedari tadi diam saja. Apa lubang Elina tidak memuaskanmu, dude?" Steve masih bertanya lagi.

"Sama seperti jalang lainnya. Tidak ada yang spesial." jawab Sean datar.

Sepuluh manik mata tajam sahabatnya menatap seolah tidak percaya. Seakan perkataan yang barusan mereka dengar adalah kebohongan belaka. Mereka seperti sudah saling memahami isi pikiran satu sama lain.

REVENGE DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang