Untuk Elina, putri bungsuku yang aku sayangi...
Jika kau membaca surat ini pasti papa rasa papa telah tiada. Papa tahu kau tidak akan berani membuka surat ini karena sebelum menyerahkan padamu, papa sudah menegaskan pada Sean sebagai pemberi pesan terakhir papa, agar ketika memberikan surat ini mengatakan bahwa surat ini adalah kebenaran yang kau cari selama ini.
Papa telah menjadi ayah terburuk bagimu. Papa tidak ada disampingmu dari lahir bahkan sampai kau dewasa. Percaya atau tidak, ayah selalu mengikuti perkembangan dirimu sayang.
Rachel, sahabat ibumu selalu memberikan informasi terupdate mengenaimu sejak usia 12 tahun. Ayah tidak tahu kalo Sherina hamil saat ayah kembali pulang dinas. Ibumu langsung menghilang bagai ditelan bumi tidak mengabari papa. Saat itu, papa baru tahu bahwa ibumu sudah mengetahui kebenaran papa sudah berkeluarga.
Maafkan papa yang telah menjadikan ibumu sebagai pelarian permasalahanku dengan Meggie. Papa kecewa saat tahu ibumu memperlakukan dirimu dengan buruk. Saat itu papa ada dinas dan mampir setelah diberi alamat pada Rachel. Papa berkunjung dan kaget kau benar-benar tidak dianggap anak oleh Sherina. Rachel hanya melaporkan hal baik mengenaimu.
Saat tahu papa murka, Elina. Maafkan papa telah menembak ibumu. Sherina pantas mendapat itu semua.
Maafkan papamu yang pendosa ini Elina. Papa sengaja menjodohkanmu dengan Sean karena dia pria yang tepat. Satu rahasia lagi, sayang, papa sengaja menerormu sebagai penelpon misterius agar kau bisa dekat dengan Sean. Lihatlah, walau banyak masalah yang menghadang tetap Sean yang menolongmu sampai akhir.
Sean pilihan yang tepat bagi papa Elina.
Maafkan papa putriku.
Setelah itu, Elina membuka surat lain lagi dari mendiang suami tercinta. Segenap momen-momen singkat liburan bersama Sean Williams datang dalam ingatannya menjalin sebuah kenangan yang amat menyakitkan.
Di saat Elina sudah mencintai teramat dalam dan berkhayal membesarkan buah hati mereka, takdir berkata lain pada perjalanan hidupnya.
Rasa-rasanya cabutlah segera nyawanya agar ia bisa menyusul suaminya. Sekarang juga ia tidak bisa hidup tanpa Sean Williams. Baru membaca sebait, air mata tanpa permisi berlinangan perlahan menjadi aliran deras. Kepedihan ini semakin nyata dan tidak terkendali lagi.
Untuk Mi chérie, aku tidak tahu kenapa aku ikut menulis surat sama seperti ayahmu. Tapi tidak apa-apa. Andai jika sesuatu terjadi menimpaku seperti ajal menjemputku duluan, kau harus hidup berbahagia dan mulailah menyukai keramaian. Penyesalan terbesarku adalah membuang waktu tidak langsung menikahimu dulu ketika menyadari aku mencintai dirimu sejak usiaku 19 tahun.
Andai aku bersamamu lebih awal dulu, pasti kita sudah menghasilkan banyak anak-anak yang lucu. Sepuluh tahun kita bisa memiliki lima atau enam anak.
Oh iya... kau tahu saat kita sempat liburan ke beberapa negara, aku selalu memikirkan nama yang cocok untuk bayi kembar kita. Fransisco mengabadikan nama anaknya dengan nama kota dari negara lain. Aku memikirkan nama kota lain yang bagus tapi sepertinya itu bukan ide yang bagus.
Sangat tidak kreatif jika aku mencontek darinya.
Tapi ketahuilah aku sudah menyiapkannya. Kuharap kau suka dengan nama depan anak kembar kita nantinya.
Alvarez dan Alvaro.
Sejujurnya dua nama itu aku ambil dari nama pesepak bola. Bagaimana? Kau suka, kan? Aku jujur sangat menyukai kedua nama tersebut. Arti nama Alvarez dan Alvaro juga bagus. Dalam bahasa Spanyol artinya bijaksana. Nama anak kita cocok sekali bukan? Blue akan kupanggil Alesha saja supaya panggilan mereka sama-sama selaras yaitu Al. Ngomong-ngomong mendiang putra kita pun juga cocok dipanggil Al– Alexander.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE DESIRE
RomansaCERITA INI MENGANDUNG UNSUR ADEGAN DEWASA, KEKERASAAN DAN KATA-KATA KASAR. BIJAKLAH DALAM MEMBACA! DARK ROMANCE 21+ | Sean yang sudah berusia 29 tahun, terpaksa menikah dengan wanita pilihan ayahnya. Pernikahan ini dilaksanakan atas dasar perjodohan...