03 | Pertemuan Dengan Para Lord

4.4K 230 5
                                    

⚜️⚜️⚜️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


⚜️⚜️⚜️


LORD Agast yang sedang menghisap cerutu di teras rumahnya dikagetkan dengan kedatangan kereta barang yang berhenti tepat di depannya. Dengan penuh keheranan, ia mulai memperhatikan motif yang menjadi ciri khas kereta tersebut.

Tunggu. Sepertinya ia tahu kereta ini berasal dari mana.

"Erast?" gumamnya sendiri. Mengapa kereta barang dari pulau itu ada di sini? Ia tidak ingat ada berhubungan dengan Erast dalam bulan ini.

Saat hendak mendekat, tiba-tiba pintu belakang kereta barang itu terbuka. Dari sana ia melihat Nicholas turun dengan wajah kusut dan lelah, menggerutu entah dengan siapa.

"Di dalam ini panas sekali!" omel Nicholas sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah. Tubuhnya terasa lengket karena keringat.

Nicholas? Agast terbelalak. Mengapa sahabatnya itu datang ke rumahnya dengan kereta barang? Jangan bilang kalau ia sedang dalam masalah lagi? Rasanya Agast lelah terkena imbas setiap kali Nicholas membuat ulah di istana. Anggota kerajaan semakin mencapnya buruk setiap kali Nicholas membabi buta menentang Raja Luther. Seolah-olah itu adalah ajarannya.

"Ada apa?" tanya Nicholas saat datang menghampiri Agast dan melihat laki-laki itu memperhatikannya sambil berkacak pinggang.

"Nicholas, harusnya aku yang bertanya ada apa denganmu? Kenapa kau datang dengan kereta barang bukan dengan kudamu? Kau membuat ulah lagi?"

Nicholas menghela napasnya berat. "Panggil Ramond dan Eknath. Aku mau minum anggur bersama kalian dan membicarakan hal penting."

Agast melihat keseriusan di wajah Nicholas. Sepertinya ini memang sagat penting sehingga ia dengan segera memerintahkan pada suruhannya untuk memanggil Ramond dan Eknath agar bergabung dengan mereka.

Di ruang tamu, Nicholas duduk diam di atas kursi kayu berukir. Memandangi Agast yang sedang menuangkan anggur ke dalam cawannya. Dari raut wajahnya yang frustasi, sepertinya kali ini masalah Nicholas sangat berat menganggu pikirannya.

"Sebenarnya ada apa? Kau bisa cerita selagi menunggu kedua beban negeri itu datang."

Nicholas menatap lurus ke depan. Menyesap anggur di mulutnya, berusaha tenang. "Aku malas mengulang. Tunggu sampai mereka datang."

Agast mengangguk.

Tiga puluh menit mereka menanti, akhirnya Ramond dan Eknath tiba secara bersamaan. Wajah Ramond terlihat kesal, duduk dengan kasar di depan Nicholas.

"Ada apa, Nicholas? Bicaralah," tanyanya ketus.

"Kenapa dengan wajahmu? Kau seperti tak senang."

"Itu karena kau menggangguku. Kau tidak tahu kalau aku lagi bersenang-senang tadi, tapi terpaksa berhenti untuk menjumpaimu!"

Marrying A Prince ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang