⚜️⚜️⚜️PAGI ini, gemparlah penjara bawah tanah oleh permintaan Nicholas untuk dihukum dengan 50 cambukan. Kabar itu segera meluas dan menjadi perbincangan di seluruh istana. Pangeran Nicholas, yang dikenal keras dan kejam, jarang meminta hukuman bagi dirinya sendiri.
"Tuan Pangeran, ampunilah kami. Kami tidak bisa melaksanakan permintaan ini tanpa perintah Raja," ujar kepala pengawal dengan gemetar.
"Kerjakan saja! Ini perintahku. Raja tidak akan menghalanginya!" tegas Nicholas.
Kepala pengawal terdiam sejenak, mempertimbangkan konsekuensinya. Meskipun menolak bisa berakibat buruk, ia juga takut akan kemarahan Raja.
"Kau dengar tidak?" sergah Nicholas yang melihat kepala pengawal itu diam saja.
"Ba-baik," jawab kepala pengawal akhirnya setelah ragu panjang. Meskipun pengawal mencoba menenangkan Nicholas, permintaannya terus membuat kebingungan. Akhirnya, kepala pengawal itu mengangguk sebagai tanda persetujuan.
Kedua tangan Nicholas diikat di belakang punggungnya saat ia dipimpin keluar dari selnya menuju ruang eksekusi. Matanya penuh dengan kesedihan, dan tubuhnya lemah.
Tiba di ruang eksekusi yang dingin dengan dinding-dinding batu besar, seorang pengawal sudah menunggu dengan cambuk yang terbuat dari kulit hewan yang kuat. Gemetar karena ketakutan, ia melihat Nicholas masuk.
Kepala pengawal mencoba sekali lagi memastikan keputusan Nicholas untuk dicambuk, namun Nicholas tetap teguh pada pendiriannya. Dengan berat hati, kepala pengawal mengarahkan Nicholas untuk berlutut di depan para eksekutor.
Para pengawal dan pelayan yang mendengar kabar tersebut memadati ruang eksekusi dengan ekspresi bingung dan tegang. Mereka tidak tahu apa yang menyebabkan Nicholas meminta hukuman cambuk. Biasanya, hukuman tersebut diberikan oleh Raja untuk penjahat atau pengkhianat yang melakukan kesalahan besar dan fatal. Namun, dalam kasus Nicholas, permintaan itu datang dari dirinya sendiri.
Berbagai spekulasi mulai muncul di antara mereka. Beberapa berpikir bahwa permintaan Nicholas mungkin terkait dengan pengakuan bahwa ia telah menghamili perempuan yang bukan istrinya. Spekulasi lain menyebutkan bahwa mungkin Nicholas mengalami depresi seperti sebelumnya, yang mendorongnya untuk berulang kali ingin mengakhiri hidupnya. Namun, kebenaran dari spekulasi itu masih belum jelas.
Dua pengawal yang telah siap dengan tali cambuk mengangkat tangan mereka ke udara, menunggu aba-aba dari kepala pengawal. Kedua pengawal itu merasa gugup, menelan ludah mereka dengan berat. Nicholas terlihat pasrah dengan kepala tertunduk.
"Satu cambuk!" teriak kepala pengawal dengan lantang. Kedua pengawal dengan cepat mengayunkan tangan mereka dengan kekuatan, tali cambuk mereka menyentuh punggung Nicholas.
BUGH!
Nicholas meringis, matanya terpejam rapat menahan rasa sakit dan perih.
"Dua cambuk!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying A Prince ✔️
FantasyPangeran Nicholas Veer Ralph, putra bungsu dari Raja Luther pemimpin Kerajaan Tharvis, terkenal sebagai seorang yang angkuh, pemarah, dan pemberontak. Bahkan reputasinya sebagai seorang pemain wanita telah tersebar luas di seluruh negeri. Sikapnya y...