07 | Kemarahan Raja Luther

3.4K 175 6
                                    

⚜️⚜️⚜️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



⚜️⚜️⚜️

NICHOLAS dan Anastasia tiba di Istana Riverdale. Keduanya segera diantar menghadap Raja Luther, yang telah menantikan kedatangan mereka sejak tadi di singgasananya. Begitu tiba di ruangan itu, tatapan tajam Raja Luther menyapu mata Nicholas yang tidak menunjukkan rasa takut. Meski sedikit menunduk, Nicholas tetap tenang. Tidak hanya berdua, Agast juga turut serta bersama keduanya. Ia dianggap telah membantu Nicholas bersembunyi dan membiarkan Sang Pangeran melakukan tindakan yang tercela. Pantas untuk diberi hukuman.

Nicholas diminta untuk berdiri di hadapan Raja, sementara Anastasia disuruh menunggu di tepi ruangan. Tangan Anastasia terasa dingin, dan lututnya gemetar. Jarang sekali ia bertemu dengan Raja Luther dalam situasi sedekat ini, apalagi keadaannya yang sangat tidak tepat.

Raja Luther bangkit berdiri dari singgasananya dan melangkah perlahan berjalan ke depan Nicholas. Tongkat berlapis emas murni di tangan kirinya ia genggam erat, menandakan amarah yang tertahan terhadap anak bungsunya itu.

PLAK!

Nicholas terhuyung, terpukul oleh tamparan kuat dari Raja Luther, yang menggunakan punggung tangannya sehingga bibir Sang Pangeran pecah. Berbekas, pipi Nicholas meninggalkan jejak merah yang mencolok, dan darah dari luka di bibirnya yang mulai mengalir ke atas dagu. Rasanya seperti besi dan sedikit asin. Ketegangan itu membuat Anastasia tidak berani menoleh, tetapi dia menyadari bahwa Nicholas baru saja ditampar dari suara yang begitu familiar.

"Kau berkelakuan seperti anak kecil yang liar, Nicholas! Kau membuat saya malu!" erang Raja dengan nada penuh kemarahan.

Nicholas tetap diam, dengan tangan yang masih bersilang santai di belakang tubuhnya.

"Kau mempermalukan saya di hadapan para tamu undangan! Apa kau berpikir dengan melarikan diri dari istana, kau akan hidup bebas? Ha? Tindakanmu benar-benar tidak berguna! Katakan, apa sebenarnya yang kau inginkan? Jangan membuat saya bertindak lebih keras dari sebelumnya, Nicholas. Kau tahu bahwa ayahanda bisa melakukan apa saja, dan tidak peduli jika itu melampaui batasan!"

Nicholas diam.

Raja Luther menoleh ke arah Agast, yang berdiri di samping anaknya. Ia tidak pernah setuju Nicholas berhubungan dengan orang seperti Agast, karena hal itu hanya memperburuk keadaan. Siapapun orang yang ada di negeri ini mengenal Agast dan keluarganya. Faksi bangsawan Suho memang terkenal dengan pengaruhnya yang luas di beberapa wilayah. Namun, mereka juga terkenal dengan skandal hingga konflik internal diantara anggota keluarga tersebut. Keberadaan mereka sering sekali menjadi sorotan dalam politik dan kehidupan masyarakat.

PLAK!

"Berapa kali saya harus mengingatkan kalian? Jangan mempengaruhi Nicholas dengan hal-hal yang tidak baik! Lihatlah sekarang! Kau bahkan menyembunyikannya di rumahmu dan membiarkannya bersama seorang perempuan di kamar!" bentak Raja Luther sambil menggebrak tongkatnya ke marmer istana, membuat urat di lehernya tampak jelas.

Marrying A Prince ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang