⚜️⚜️⚜️DITENGAH perjalanan keluar dari Hutan Tenggara yang lebat, Anastasia memandang lengan Nicholas yang terluka karena serangan kawanan serigala dengan khawatir. Meskipun luka itu tidak terlalu besar, Anastasia tidak ingin mengabaikan risiko infeksi.
"Nicholas," panggilnya dengan lembut, membangunkan Nicholas yang tertidur di pundaknya.
"Hm?"
"Maaf aku membangunkanmu, tapi aku rasa luka di lenganmu tampak perlu dibersihkan. Bisakah kita berhenti sejenak di rumah salah seorang bangsawan di sekitar sini untuk memperoleh perawatan yang layak?"
Nicholas menegakkan kepalanya, mengucek mata sambil menoleh keluar jendela. Ia menyadari bahwa mereka sudah berada di pemukiman masyarakat.
"Baiklah," katanya menatap Anastasia.
Nicholas menarik tali pengait tirai yang menutup jendela kaca kereta kuda mereka. Salah seorang pengawal merapatkan kudanya ke sisi kereta saat melihat Nicholas memanggil. Pembicaraan singkat keduanya bisa didengar oleh Anastasia. Suaminya itu meminta rombongan untuk berbelok sejauh dua kilometer menuju rumah salah seorang bangsawan yang keluarganya ia kenal baik. Para pengawal langsung memberi aba-aba pada kepala rombongan, mengarahkan kedua mereka untuk mengambil jalan ke kanan.
Ketika tiba di sana, di rumah seorang bangsawan yang megah, mereka disambut dengan ramah dan hangat. Anastasia dengan hati-hati membantu Nicholas turun dari kereta dan membantunya masuk ke dalam rumah.
"Apa yang terjadi, Tuanku Pangeran Nicholas?" tanya Count Alfonso khawatir.
Nicholas menjelaskan secara singkat tentang serangan kawanan serigala yang menyerang mereka di tengah hutan. Count Alfonso segera memerintahkan pembantu rumah tangganya agar membawa air hangat, perban, dan obat-obatan yang Anastasia perlukan untuk mengobati luka Nicholas.
"Mungkin lebih baik jika membersihkan luka Tuanku di dalam kamar. Supaya Putri dam Pangeran dapat beristirahat sejenak. Ada kamar kosong di sebelah sana," tawar Count Alfonso dengan sopan, menunjuk ke arah pintu kamar.
Nicholas langsung mengangguk setuju. Ia merasa kelelahan merasuki seluruh tubuhnya setelah perjalanan jauh dengan kereta kuda. Ia butuh berbaring dengan nyaman.
Putri Anastasia pun mengangguk setuju, "Terima kasih, Count Alfonso. Aku akan membersihkan luka Pangeran Nicholas di dalam kamar."
"Sama-sama, Putri Anastasia," jawab Count Alfonso dengan ramah.
Mereka berjalan menuju kamar kosong yang telah disediakan oleh Count Alfonso. Nicholas merasa lega dapat segera beristirahat di atas kasur, setelah beberapa hari tidur di dalam kereta kuda.
"Menurutmu, bagaimana kejadian di Hutan Tenggara kemarin, Nicholas?" tanya Anastasia. Mereka belum membahas kejadian aneh itu sepanjang perjalanan mereka karena Nicholas lebih banyak tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying A Prince ✔️
FantasyPangeran Nicholas Veer Ralph, putra bungsu dari Raja Luther pemimpin Kerajaan Tharvis, terkenal sebagai seorang yang angkuh, pemarah, dan pemberontak. Bahkan reputasinya sebagai seorang pemain wanita telah tersebar luas di seluruh negeri. Sikapnya y...