33 | Selamat Ulang Tahun

2.3K 141 16
                                    

⚜️⚜️⚜️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


⚜️⚜️⚜️

SINAR matahari yang memasuki kamar melalui celah jendela membangunkan Nicholas dari tidurnya, membuatnya menyadari bahwa pagi telah tiba. Ia menoleh ke arah Anastasia yang masih dalam pelukan mimpi. Wajahnya yang anggun dan tenang menyejukkan pandangannya. Setiap hari terasa seperti sebuah mimpi yang tak pernah berakhir ketika Nicholas membuka matanya dan menemukan Anastasia ada di sisinya. Senyumnya merekah di bibir. Namun seketika itu juga, senyum itu pudar.

Ingatan membawanya ke peristiwa kemarin, ketika sikapnya terlampau berlebihan terhadap Anastasia. Ia seharusnya sudah meminta maaf semalam, tapi ketika hendak melakukannya, Anastasia ternyata sudah terlelap sehingga penyesalan menghampiri dirinya sepanjang malam itu.

"Selamat pagi, Bie," bisik Nicholas, mencium lembut pipi Anastasia yang masih dalam tidurnya yang damai.

"Bibie, ayo bangun. Tidak biasanya kau tidur lebih lama dariku," bisik Nicholas di telinga Anastasia, menyentuhnya dengan lembut, mencoba membangunkannya dengan kecupan-kecupan kecil.

Anastasia mulai menggeliat, membuka mata dan langsung menatap Nicholas dengan tatapan dingin. Ia tergesa-gesa turun dari ranjang dan melangkah pergi tanpa sepatah kata pun.

Nicholas bingung. Apa Anastasia marah karena ucapannya kemarin?

"Bie?" panggil Nicholas, berusaha mengejarnya, namun langkahnya terhenti ketika Irene tiba-tiba muncul di hadapannya.

"Selamat pagi, Tuanku Pangeran Nicholas," sapa Irene dengan senyuman ramah.

"Ada apa?" Nicholas mengernyit.

"Irene hanya ingin mengucapkan selamat ulang tahun." Gadis itu mengulurkan tangannya dengan sopan untuk berjabat tangan dengan Nicholas.

Astaga! Nicholas hampir lupa bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya. Padahal, ia telah mengingatnya sejak jauh-jauh hari. Nicholas adalah seorang pangeran yang tidak pernah melupakan hari ulang tahunnya. Setiap tahun, ia merayakannya dengan sebuah pesta bersama keluarga dan sahabat-sahabat terdekat. Meskipun acaranya sederhana dan dihadiri oleh sedikit orang, Nicholas selalu ingin merayakan ulang tahunnya. Karena melalui acara tersebut, ia merasa dicintai dan diperhatikan setidaknya sekali dalam setahun.

"Terima kasih, Irene." Nicholas menerima jabatan tangan Irene dengan senyum.

Tanpa mereka sadari, Anastasia yang berdiri tak jauh dari sana memutar tubuhnya, menyaksikan mereka berdua. Dengan kedua tangan terkepal, Anastasia melangkah pergi dengan perasaan berat yang menusuk dadanya. Rasanya sakit! Selama ini, di belakangnya, Nicholas dan Irene ternyata dekat.

***

Anastasia berlari dengan langkah gemetar di lorong kastil yang sepi. Langkahnya terdengar samar di antara riuh pagi, terlalu kecil untuk didengar di tengah hiruk-pikuk aktivitas pengurus kastil yang sibuk. Mereka melihatnya terisak, bahkan memanggilnya untuk menanyakan keadaannya, namun semua itu diabaikannya. Hatinya terasa seperti teriris oleh pedang yang tajam ketika ia berlari menuju menara kastil, tempat yang diyakininya bisa memberikan persembunyian untuk kesedihan yang menyelimuti dirinya. Ia ingin sendiri.

Marrying A Prince ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang