⚜️⚜️⚜️BARU saja berlangsung upacara pengangkatan Nicholas sebagai Duke wilayah Swindon. Setelah berdebat panjang dengan Raja Luther semalaman agar proses pengangkatannya di percepat. Akhirnya, hari yang dinanti-nantikan telah tiba juga.
Sepanjang prosesi, senyum terus merekah di bibir Nicholas. Tidak lama lagi ia dan Anastasia akan meninggalkan istana yang memuakkan ini.
Karena keputusan ini datang secara mendadak, saudara-saudari Nicholas tidak bisa menghadiri upacara tersebut. Bahkan perwakilan dari wilayah Swindon pun tidak hadir karena jarak yang sangat jauh, memakan waktu sembilan hari perjalanan.
Setelah memberikan pidato singkat yang berisi ucapan terima kasihnya, Nicholas mengangkat gelas untuk mengajak para hadirin bersulang. Tepuk tangan riuh membuka pesta jamuan makan bersama disana.
Ada yang setuju dengan keputusan Raja Luther untuk mengangkat Nicholas sebagai pemimpin wilayah Swindon, namun tidak sedikit pula yang sebenarnya menolak keputusan itu. Di beberapa kalangan atas, Nicholas sudah dianggap sangat buruk karena perilakunya dan keputusannya untuk menikah dengan seseorang dari kalangan moore. Meski demikian, untuk tetap menghormati Raja Luther, mereka memilih untuk menyimpan pendapat mereka sendiri.
"Selamat ya, Nich," ucap Anastasia, mendekati suaminya.
"Terima kasih, Stasia," jawab Nicholas sambil tersenyum. Begitu bahagianya, ia terbawa suasana sampai memeluk erat tubuh Anastasia dan mencium pipi perempuan itu di depan para tamu yang hadir. Anastasia menjadi malu, wajahnya memerah. Namun, tindakan itu juga sekaligus membantah rumor yang tidak menyenangkan tentang perlakuan Nicholas pada Anastasia di Arena Arion kemarin. Mereka baik-baik saja hari ini.
"Aku akan menyalami para tamu dulu," kata Nicholas, yang dijawab dengan anggukan dari Anastasia. Ini pertama kalinya dari sekian lama Nicholas tidak pernah mau bersosialisasi dengan orang-orang dari kalangan atas.
Nicholas berjalan menyalami para tamu dengan tersenyum ramah. Beberapa tamu bahkan bangkit dari kursinya dengan cepat untuk menyambut Nicholas dengan antusias, memberikan ucapan selamat dan salam hormat. Tetapi, dalam hati, Nicholas bisa merasakan bahwa beberapa di antara mereka hanya ingin mencari muka. Mereka tidak sebegitu antusias itu dengan pengangkatannya. Nicholas tahu itu.
Selama Nicholas menyapa para tamu, ia menyadari bahwa seseorang mencuri-curi pandang padanya dengan tatapan yang mengandung makna tersirat. Tatapan itu terasa sensual, dan Nicholas dengan jelas memahami maksud di baliknya. Di antara keramaian, ia merasakan bahwa orang itu sedang menantinya. Jenis permainan semacam ini tidak asing baginya. Nicholas mencari cara untuk bertemu.
Orang itu adalah Lady Vivian, putri dari Earl Levi, salah satu duta Raja. Meskipun secara pribadi Nicholas tidak mengenalnya, tetapi ia mengetahui bahwa Lady Vivian beberapa kali dengan terang-terangan bertanya tentang dirinya kepada Ramond, Agast, dan Eknath.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying A Prince ✔️
FantasyPangeran Nicholas Veer Ralph, putra bungsu dari Raja Luther pemimpin Kerajaan Tharvis, terkenal sebagai seorang yang angkuh, pemarah, dan pemberontak. Bahkan reputasinya sebagai seorang pemain wanita telah tersebar luas di seluruh negeri. Sikapnya y...